Ketahui 5 Masjid Wali Songo yang berdiri di atas tanah Jawa. Sebagai umat Muslim, penting untuk kita mengetahui sejarah perkembangan Islam di Indonesia. Wali Songo adalah sebutan untuk Tokoh Sembilan Wali yang berperan besar dalam penyebaran Islam di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa.
Tokoh-tokoh tersebut diantaranya Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Gunung Jati, Sunan Kali Jaga, Sunan Kudus, Sunan M. Malik Ibrahim, dan Sunan Muria. Wali Songo berkontribusi besar pada penyebaran Islam di tanah Jawa dan wilayah sekitarnya. Bahkan Wali Songo menyebarkan dakwah ke seluruh Jawa dan tetap mengabdi di tanah Jawa hingga akhir hayatnya.Wali Songo menggunakan berbagai cara dalam berdakwah, salah satunya dengan mendirikan masjid.
Masjid yang didirikan Wali Songo menjadi bukti masuknya Islam di Tanah Jawa. Terdapat 5 masjid yang masih berdiri kokoh hingga kini. Yuk kita safari dakwah, ketahui sejarahnya masjid yang didirikan oleh Wali Songo.
Berdirinya 5 Masjid Wali Songo di Tanah Jawa
- 1. Masjid Agung Demak di bangun oleh Raden Patah yang merupakan raja pertama Kesultanan Demak bersama Wali Songo. Pembangunan masjid Agung Demak dilakukan pada abad ke-15 Masehi pada tahun 1477 M. Masjid Agung Demak adalah salah satu jajaran masjid tertua di Indonesia. Lokasi Masjid Agung Demak terletak di Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
- Masjid Agung Demak dahulunya sebagai tempat berkumpulnya Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa inilah yang mendasari Demak mendapat sebutan kota Wali. Atap Masjid Demak ditopang empat saka atau tiang, yaitu di barat laut, barat daya, tenggara, dan timur laut. Pembuatan saka atau tiang ini dilakukan langsung oleh empat wali dari Wali Songo. Mereka adalah Sunan Bonang membangun tiang barat laut, Sunan Gunung Jati barat daya, Sunan Ampel tenggara, dan Sunan Kalijaga timur laut. Tiang yang dibuat oleh Sunan Kali Jaga dikenal dengan nama saka tatal, atau saka guru tatal. Tiang ini termasuk unik, karena dibuat dari serpihan dan potongan-potongan kayu.
- 2. Masjid Menara Kudus yang didirikan oleh Sunan Kudus sebagai upaya penyebaran Islam. Masjid yang didirikan pada tahun 1549 M, pada awalnya diberi nama Masjid Al-Aqsa atau al-Manar, wilayah sekitarnya disebut Kudus. Masjid yang terletak di daerah Loran ini kemudian dikenal dengan Masjid Menara Kudus. Sebab, terdapat sebuah beduk raksasa yang dipasang di atas menara masjid.
- 3. Masjid Agung Sunan Ampel didirikan oleh Raden Rahmat atau Sunan Ampel bersama para santrinya pada tahun 1421 M. Masjid Agung Sunan Ampel terletak di Kelurahan Ampel, Pabean Cantikan, Surabaya, Jawa Timur. Masjid ini memiliki empat tiang yang menyangga atap bersusun tiga. Hal ini menjadi ciri khas arsitektur masjid di Jawa, yang mengandung arti Islam, iman, dan ihsan.
- Masjid Sunan Ampel yang dibangun dengan gaya arsitektur Jawa kuno dan nuansa Arab Islami. Masjid ini masih dipengaruhi dengan alkuturisasi dari budaya lokal dan Hindu Budha dengan arsitektur bangunannya. Di masjid inilah saat itu sebagai tempat berkumpulnya para ulama dan wali dari berbagai daerah di Jawa untuk membicarakan ajaran Islam sekaligus membahas metode penyebarannya di Pulau Jawa.
- 4. Masjid Sunan Giri didirikan oleh Sunan Giri di atas bukit yang bernama Kedaton Sidomukti. Namun, pada tahun 1544 M cucu ketiga Sunan Giri memindahkan Masjid Sunan Giri ke Makam Sunan Giri. Masjid Sunan Giri mendapatkan perbaikan karena kerusakan akibat gempa pada tahun 1950. Terdapat beberapa ciri khas yang dimiliki Masjid Sunan Giri, seperti pintu gapura masjid yang menyerupai Candi Bentar, ornamen cantik dengan gaya Majapahit, hingga pintu masuk ruang haram pria yang berbentuk mirip Padu Aksara yang dihiasi huruf Arab di sekeliling atas pintu.
- 5. Masjid Sunan Bonang didirikan oleh Sunan Bonang sebagai tempat untuk berdakwah. Masjid yang dipercayai sebagai peninggalan Sunan Bonang yang terletak di Desa Bonang, Lasem berjarak 50 meter dari makam Sunan Bonang. Masjid Sunan Bonang telah mengalami dua kali renovasi, yaitu pada 2013 dan 2016.
- Masjid Sunan Bonang menjadi saksi bisu perkembangan Islam di Indonesia. Masjid ini menjadi pusat kegiatan keagamaan dan pendidikan pada masa itu. Selain itu, masjid ini juga menjadi tempat peristirahatan Sunan Bonang dan para pengikutnya. Masjid Sunan Bonang yang asli berdampingan dengan bangunan masjid baru yang disebabkan oleh perluasan karena masjid lama tidak bisa menampung jamaah dalam jumlah yang besar.
- Bangunan lama Masjid Sunan Bonang masih dipertahankan dengan menata kembali batu bata yang digunakan pada masjid aslinya. Namun, temboknya ditutup dengan keramik sehingga terkesan seperti bangunan baru. Satu-satunya bagian bangunan yang masih asli yaitu empat tiang penyangga bangunan yang terletak di tengah ruangan.
Baca Juga Raih Pahala Jariyah, Ketahui Keutamaan Wakaf Alquran
Kita telah mengetahui 5 masjid Wali Songo yang berada di jawa Tengah, keberadaan masjid Wali Songo menjadi bukti nyata peran penting Wali Songo dalam penyebaran Islam di Indonesia. Masjid Wali Songo juga berperan dalam melestarikan budaya dan tradisi masyarakat setempat. Masjid Wali Songo menjadi tempat pelestarian kesenian tradisional dan nilai-nilai sosial yang terkandung, sangat penting untuk dijaga dan dilestarikan. Masjid menjadi simbol kerukunan, persatuan, dan pengembangan masyarakat. Melalui berbagai peran sosialnya, Masjid juga berkontribusi dalam membangun masyarakat yang berakhlak mulia dan sejahtera. Barakallahufikum.