BERITAISLAM.COM – Sejumlah adab berdebat dalam pandangan Islam penting untuk diketahui agar debat yang dilakukan tidak memicu timbulnya perselisihan apalagi permusuhan dalam sebuah kelompok. Oleh sebab itu kegiatan argumentasi antar 2 orang atau lebih ini harus dilandasi adab dan norma-norma yang berlaku dalam agama Islam. Agar ke depannya masalah atau perkara yang sedang diperdebatkan cepat mendapatkan solusi, alih-alih menyulut emosi.
“Serulah(manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (QS. An Nahl[16] : 25)
Berikut Adab Berdebat dalam Pandangan Islam
Mengutip dari laman Dalamislam.com, debat merupakan perkara yang diperbolehkan dalam agama Islam. Hanya saja, debat sebaiknya dilakukan apabila tidak ada jalan lain yang bisa ditempuh selain berdebat, berikut sejumlah adab berdebat dalam pandangan Islam.
- Memperhatikan Topik yang Diperdebatkan
Ada sejumlah hal yang tidak boleh dibahas, apalagi dijadikan sebagai bahan perdebatan. Oleh sebab itu kita harus memperhatikan topik perdebatan sebelum memutuskan untuk bergabung dalam salah satu perdebatan. Salah satu contoh topik perdebatan yang tidak boleh diambil adalah Allah dan Ayat-ayat-Nya. Hal ini terjadi karena topik tentang Allah SWT dan ayat-ayat Al-Quran tidak patut diperdebatkan, bahkan kita harus menghindari perdebatan ini.
“Dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dia lah Tuhan Yang Maha Keras siksa-Nya.”(QS. Ar-Ra’du[13] : 13).
Selain topik tentang Allah SWT dan ayat-ayatnya, kita juga harus menghindari perdebatan yang isinya hanya tentang dunia saja. Adapun jika seorang muslim memiliki kewajiban mengingatkan saudara sesama muslim yang sudah berkali-kali diingatkan namun tidak bisa, maka ia sebaiknya meninggalkan perdebatan dengan orang tersebut.
“Sesungguhnya orang yang paling dimurkai oleh Allah ialah orang yang selalu mendebat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Berdebat dengan Cara yang Baik
Adab berdebat dalam pandangan Islam selanjutnya ialah dilakukan dengan cara yang baik, hal ini sebagaimana dianjurkan dalam Al-Quran dan Hadits. Artinya saat berdebat, kita tak melulu fokus pada inti masalah tanpa mempertimbangkan logis atau tidaknya argumen yang kita miliki.
“Sesungguhnya perkataan yang paling benar adalah Kitabullah, dan sebaik-baiknya petunjuk adalah petunjuk Muhammad SAW.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
- Dilakukan untuk Menjatuhkan Hasil Ide yang Bathil
Adab berdebat dalam pandangan Islam selanjutnya adalah memperdebatkan hasil ide yang batil. Kita bisa memberikan argumentasi bantahan yang benar serta akurat untuk menjatuhkan hasil ide yang bathil. Bukan sebaliknya, malah memberi perdebatan pada hasil ide yang sudah benar.. Contoh debat seperti ini ialah yang dilakukan Nabi Ibrahim saat berdakwah kepada kaumnya.
Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya(Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan(kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan : “Tuhanku ialah yang menghidupkan dan mematikan,” orang itu menjawab “Saya dapat menghidupkan dan mematikan,” lalu Ibrahim kembali berkata “Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dari barat,” lalu orang itu terdiam. (QS. Al-Baqarah[2] : 258)
- Tidak Berdebat Sekedar untuk Kesenangan
Adab berdebat dalam pandangan Islam selanjutnya adalah melakukan perdebatan yang tujuannya tak sekedar untuk kesenangan saja. Kita bisa menjadikan debat sebagai salah satu cara menyampaikan kebenaran. Oleh sebab itu, kita tak bisa setiap saat melakukan perdebatan tanpa pengetahuan dan alasan yang kuat.
- Tidak Menggunakan Perkataan Keji
Adab berdebat dalam pandangan Islam selanjutnya ialah tidak menggunakan kata-kata tercela/kata-kata yang keji. Tak hanya itu, jika memungkinkan untuk menghindari perdebatan, maka seorang muslim sebaiknya menghindari perdebatan, meski dirinya berada di pihak yang benar. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW.
“Bukanlah seorang mukmin jika suka mencela, melaknat dan berkata-kata keji.”(HR. Tirmidzi)
“Aku berikan jaminan rumah di dasar surga bagi orang yang meninggalkan debat meskipun dia berada dipihak yang benar. Dan aku menjaminkan sebuah rumah ditengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun dalam keadaan bercanda. Dan aku akan menjamin sebuah rumah dibagian teratas surge bagi orang yang membaguskan akhlaknya.” (HR. Abu Dawud).
Itu dia 5 adab berdebat dalam pandangan Islam yang penting untuk diketahui. Jika tidak mendesak dan tidak diperlukan, alangkah baiknya seorang muslim menghindari perdebatan, meski ia berada di pihak yang benar.
Baca Juga : 5 Adab Bergaul dengan Lawan Jenis Agar Tidak Terjadi Fitnah