BERITAISLAM.COM – Pada sejarah dituliskan bahwa perintah shalat 5 waktu baru ada ketika Nabi Muhammad melakukan perjalanan peristiwa isra mi’raj. Tak banyak yang tahu, jika perintah shalat atau beribadah kepada Allah sudah ada sejak nabi terdahulu. Memang terdapat perbedaan cara shalat nabi terdahulu dengan Nabi Muhammad. Lalu, bagaimana cara shalat nabi terdahulu? Apakah ada cara tersendiri bagi nabi terdahulu untuk beribadah? Yuk, simak penjelasannya!
Shalat, sebagai salah satu bentuk ibadah utama dalam Islam, telah dilakukan sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan bahkan sebelum beliau, termasuk oleh para nabi terdahulu. Meskipun shalat yang dilakukan oleh nabi-nabi terdahulu mungkin memiliki perbedaan dalam bentuk dan tata cara dengan shalat yang kita praktekkan saat ini, esensi dari shalat yakni, pengabdian kepada Allah tetap sama.
Perintah shalat sudah ada sejak sebelum perintah shalat 5 waktu diterima oleh Nabi Muhammad pada peristiwa isra mi’raj. Shalat sudah ada sejak masa nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad. Cara shalat nabi terdahulu pun juga berbeda dengan Nabi Muhammad.
Cara Shalat Nabi Terdahulu
1. Shalat Nabi Ibrahim AS
Nabi Ibrahim AS dikenal sebagai salah satu nabi besar dan bapak dari banyak nabi. Shalat beliau, yang merupakan contoh awal dari praktik ibadah, tidak tercatat secara rinci dalam bentuk yang sama seperti shalat yang kita lakukan saat ini. Namun, beberapa hal dapat dipahami dari ajaran dan praktik Nabi Ibrahim AS:
Shalat Nabi Ibrahim AS lebih menekankan pada pengabdian dan doa kepada Allah. Dalam Al-Qur’an, Allah menggambarkan Nabi Ibrahim AS sebagai seseorang yang taat dan patuh. Doa dan pengabdian Nabi Ibrahim mencerminkan inti dari ibadah shalat.
Salah satu kontribusi penting Nabi Ibrahim AS adalah mendirikan Ka’bah bersama putranya, Ismail AS. Shalat dan doa yang dilakukan di sekitar Ka’bah menunjukkan betapa pentingnya tempat ini dalam sejarah ibadah.
2. Shalat Nabi Musa AS
Nabi Musa AS, yang juga dikenal sebagai Ulul Azmi, memiliki pengalaman spiritual yang signifikan, terutama saat menerima wahyu dari Allah di Gunung Sinai. Beberapa aspek mengenai shalat dan ibadah yang dapat dikaitkan dengan Nabi Musa AS adalah:
Dalam kitab Taurat yang diterima Nabi Musa AS, terdapat petunjuk tentang ibadah dan perintah Allah. Shalat mungkin tidak dilakukan dengan cara yang sama seperti yang kita kenal sekarang, tetapi bentuk ibadah yang dilakukan oleh Bani Israil (pengikut Nabi Musa) mencerminkan kepatuhan terhadap hukum Allah.
Nabi Musa AS sering berdoa dan memohon kepada Allah dalam berbagai situasi sulit. Doa adalah bagian penting dari ibadah yang dilakukan oleh Nabi Musa dan umatnya.
3. Shalat Nabi Daud AS
Nabi Daud AS, yang dikenal dengan nama David dalam tradisi Yahudi dan Kristen, juga merupakan nabi yang sangat dihormati dalam Islam. Beberapa aspek ibadah Nabi Daud AS mencakup:
Nabi Daud AS dikenal karena ibadah malamnya. Dalam Al-Qur’an, Allah menyebutkan bahwa Nabi Daud AS melakukan ibadah malam dan shalat malam. Ini mencerminkan pentingnya ibadah di waktu malam sebagai bagian dari praktik ibadah.
Nabi Daud AS dikenal karena doa-doanya yang penuh pengabdian dan rasa syukur kepada Allah. Doa dan pujian kepada Allah adalah bagian integral dari shalat yang dilakukan oleh Nabi Daud AS.
4. Shalat Nabi Sulaiman AS
Nabi Sulaiman AS, putra Nabi Daud AS, dikenal karena kebijaksanaannya dan pemerintahan yang adil. Beberapa hal terkait shalat dan ibadahnya adalah:
Nabi Sulaiman AS adalah contoh pemimpin yang menggabungkan kepemimpinan dengan ibadah dan pengabdian kepada Allah. Praktik shalatnya mungkin tidak dicatat secara rinci, tetapi beliau merupakan contoh pemimpin yang adil dan penuh iman.
Nabi Sulaiman AS sering berdoa dan meminta petunjuk Allah. Dalam Al-Qur’an, beliau memohon agar diberi kemampuan dan kebijaksanaan untuk memimpin rakyatnya dengan baik.
5. Shalat Nabi Muhammad SAW
Seperti yang telah dijelaskan, bahwa tata cara shalat nabi terdahulu berbeda dengan cara shalat Nabi Muhammad. Shalat yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW adalah bentuk shalat yang lebih terperinci dan merupakan standar bagi umat Islam. Beberapa aspek dari shalat Nabi Muhammad SAW meliputi:
- Rangkaian Shalat Nabi Muhammad SAW dilakukan dalam lima waktu, yaitu Subuh, Zuhur, Asar, Maghrib, dan Isya. Setiap shalat terdiri dari rakaat dan bacaan tertentu yang diatur dalam Al-Qur’an dan Hadits.
- Tata cara shalat Nabi Muhammad SAW mencakup gerakan-gerakan tertentu seperti berdiri, ruku, sujud, dan duduk. Tata cara ini telah diturunkan melalui wahyu dan praktik Nabi Muhammad SAW, dan menjadi panduan bagi umat Islam.
- Nabi Muhammad SAW sangat menekankan kualitas ibadah, termasuk konsentrasi, khusyuk, dan kekhusyukan dalam shalat. Beliau juga mengajarkan pentingnya niat dan doa dalam setiap shalat.
Shalat sebagai bentuk ibadah telah ada sejak zaman nabi-nabi terdahulu, meskipun tata cara dan bentuknya mungkin berbeda dari shalat yang kita kenal sekarang. Inti dari shalat, yakni pengabdian dan doa kepada Allah, adalah esensi dari ibadah yang dilakukan oleh nabi-nabi terdahulu.
Praktik shalat yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW dan umat Islam saat ini melanjutkan tradisi ibadah ini dengan tata cara dan ketentuan yang lebih spesifik. Dengan memahami sejarah dan cara shalat nabi terdahulu, kita dapat lebih menghargai dan mendalami makna dari ibadah shalat dalam Islam.
Baca Juga: Sejarah Awal Disyariatkannya Shalat 5 Waktu