BERITAISLAM.COM – Perkembangan zaman modern yang menjadikan semuanya dikemas secara praktis. Teknologi pembelajaran kini dirancang agar bisa diakses dimana saja dan kapan saja, tak terkecuali ilmu agama.
Meski seharusnya hal ini tidak berlaku dengan ilmu agama dan segala ilmu yang mempelajari Al-Qur’an. Rumpun ilmu ini tidak bisa hanya dipelajari dengan tumpukan buku tanpa perlu berkonsultasi dengan guru.
Peran Ulama Dalam Mempelajari Ilmu Agama
Menuntut ilmu hukumnya wajib bagi setiap muslim. Ilmu itu diibaratkan sebuah gedung, sedangkan kuncinya adalah bertanya dan belajar pada guru yang benar. Belajar tanpa seorang guru bagai dituntun oleh setan dan hawa nafsu.
Hal ini dikarenakan ilmu agama bukan sekadar fakta atau pernyataan tertentu. Namun juga pemahaman jelas dari ulama yang juga menerima penjelasan dari ulama sebelumnya hingga sampai pada penjelasan Rasulullah.
Tanpa bimbingan dari ulama, seseorang itu akan tersesat sekalinya gagal memahami apa yang dibaca. Ketersesatan ini mampu membuat orang lain tersesat juga.
Ulama merupakan bentuk jamak dari ‘alim yang artinya orang yang memiliki ilmu yang sangat dalam. Ulama adalah orang yang mampu mengungkap dan memahami dalil-dalil dari Al-Qur’an dan Hadis dengan sempurna.
Mereka mampu menghafal ratusan bahkan ribuan hadits, ilmunya luas bahkan menguasai pemahaman ulama sebelumnya. Di samping itu juga senantiasa istiqomah dan ikhlas atas setiap ilmu yang Rasulullah wariskan.
Dengan ini dapat disimpulkan bahwa ulama adalah golongan yang mendapat kemuliaan sebagai ahli waris para nabi. Namun tingkatan ini kerap kali disalahgunakan dengan banyak yang mengaku sebagai ulama.
Meski tingkat ilmu agama yang diperoleh baru tahap awal. Kelompok inilah yang saat ini kerap menghancurkan syariat islam sedikit demi sedikit hingga banyak yang mulai terjerumus dan kehilangan sosok ulama yang sebenarnya.
Saat ini sudah sering kita dengar perdebatan yang saling menjatuhkan serta merendahkan kemuliaan ulama yang sebenarnya demi menutupi kesalahan yang sedang diperbuat. Beberapa juga berdalih agar tidak mengikuti ulama yang sesungguhnya.
Mereka mengira bahwa ulama tidak seperti nabi, sehingga tak perlu bimbingan ulama dalam mempelajari ilmu agama. Dengan menanamkan opini bahwa dalil Al-Qur’an dan hadis itu bisa dipelajari sendiri tanpa perlu penjelasan dari ulama.
Belajar ilmu agama tanpa guru, pengetahuannya hanya terbatas berdasarkan buku-buku yang ada di hadapannya. Seseorang tidak akan pernah bisa menyeberangi lautan sendirian tanpa pemandu yang menuntun dengan pemahamannya.
Panduan ini memberikan kejelasan atas apa yang tidak diketahuinya, istilah yang gagal dipahami, serta memberikan kejelasan pada hal yang semula terkesan samar. Sehingga tidak akan terjadi kesalahpahaman dalam mempelajari ilmu agama.
Keutamaan Belajar Ilmu Agama Dari Ulama
Meski beberapa pendapat menganjurkan untuk belajar dengan ulama, namun tidak membatasi kemungkinan untuk belajar hanya dengan buku. Meski pada akhirnya juga memerlukan penjelasan langsung yang lebih rinci.
Orang yang menuntut ilmu agama melalui bacaan saja dengan orang yang menuntut ilmu agama dengan ulama pasti akan berbeda kualitas hasil belajarnya. Sudah pasti yang lebih unggul dan utama adalah yang langsung berguru dengan ulama.
Jika islam menganjurkan belajar langsung dengan buku tanpa berguru, sudah pasti ulama terdahulu tidak sampai jauh merantau demi memahami sebuah ilmu agama. Kesempatan ini juga melatih untuk saling mengajarkan ilmu yang telah dipelajari.
Belajar dengan ulama meminimalisir kesalahpahaman akan suatu materi yang belum dikuasai. Lain halnya dengan ilmu pengetahuan yang bisa dipelajari secara online tanpa harus berguru, mempertimbangkan penjelasannya mudah ditemui dimanapun.
Selain meminimalisir kesalahpahaman, guru mengajarkan murid dengan langsung mempraktekkannya. Sehingga tak hanya paham secara materi namun juga bisa langsung dipraktekkan.
Manfaat lain belajar dengan guru adalah menemukan metode belajar yang mudah. Selain tak perlu bersusah payah memikirkan suatu masalah, juga tak ada lagi keraguan dalam memahami persoalan baru.
Pemahaman ilmu agama yang dipelajari langsung dengan ulama mampu menciptakan keseimbangan hidup. Seorang guru senantiasa akan menuntun dan mengingatkan muridnya pada kehidupan akhirat.
Murid yang langsung berguru dengan ulama identik lebih cepat dalam memahami ilmu agama dengan baik. Doa ulama seakan turut menyertai dalam setiap keberhasilan murid.
Dari penjelasan ini disimpulkan bahwa yang paling utama dalam menuntut ilmu agama adalah langsung berguru pada ulama. Keberadaan ulama saat ini mungkin sulit ditemui yang pengetahuannya mewarisi pengetahuan Rasul.
Sebagai muslim yang bijak, cari ulama bukan hanya dari penampilan saja, namun juga pertimbangan latar belakang serta sumber ilmu pengetahuan yang didapat. Semoga penjelasan ini bermanfaat untukmu!