Beritaislam.com – Dalam mengatur keuangan, banyak hal yang harus diperhatikan agar tetap seimbang, agar kamu tidak mengalami kesulitan di masa depan. Untuk seorang muslim, penting untuk memahami pentingnya mengatur keuangan menurut ajaran agama islam. Dalam artikel ini,kita akan membahas beberapa tips mengatur keuangan menurut islam.
Mengapa Mengatur keuangan Menurut Prinsip Islam Penting?
Keuangan yang sehat dan teratur menurut islam tidak hanya menciptakan keseimbangan dalam hidup, tetapi juga mencerminkan tanggung jawab sosial dan moral. Mari kita lihat beberapa alasan mengapa mengatur keuangan dalam islam sangatlah penting:
1. Menjaga Keseimbangan antara Kebutuhan dan Keinginan
Pertama-tama, mengatur keuangan menurut prinsip islam dapat membantu menjaga keseimbangan antara kebutuhan dan keiinginan. Dalam islam, kita selalu diajarkan untuk hidup sederhana dan menghindari sesuatu yang berlebihan, seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad Saw. Dalam cara makannya yang hanya akan mencampurkan roti dan daging bila sedang menjamu tamu.
Diriwayatkan dari Anas Ra, ia bercerita tentang style makan Rasulullah Saw. Sebagai berikut: “Sesungguhnya, Rasulullah Saw. Dalam sarapan dan makan malamnya tidak pernah memadukan roti dengan daging, kecuali bila sedang menjamu tamu.” (HR. Tirmidzi).
Dengan memahami kesederhanaan yang dicontohkan dari cara makan Rasulullah Saw, kamu bisa memulai untuk lebih mengurangi keiinginan yang tidak terlalu penting.
2. Mencegah Perilaku Boros dan Utang yang Berlebihan
Kebiasaan boros dan utang yang berlebihan bisa menjadi sumber masalah keuangan yang serius. Islam mengajarkan untuk hidup sesuai kemampuan dan menghindari pemborosan yang tidak perlu, seperti hutang untuk hal konsumtif. Kalau sampai harus utang, pastikan hanya untuk hal produktif seperti pendidikan atau kesehatan.
Dengan mengelola keuangan secara arif, kamu bisa menghindari utang yang tidak perlu dan tidak terkontrol.
3. Menebar Kebaikan Sesama dengan Zakat, Infaq dan Sedekah
Zakat adalah sebuah kewaijaban yang harus dilakukan oleh setiap umat islam. seperti yang diterangkan dalam surah Al Baqarah ayat 43 yang berarti: “Dan laksanakanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk.”
Mengelola dan megatur keuangan menurut ajaran Islam berarti memastikan bahwa kamu bisa memenuhi kewajiban ini dengan benar. Sedangkan infaq dan sedekah hukumnya sunnah, namun umat Islam juga dianjurkan untuk melakukannya.
Dengan membayar zakat dan memberikan infaq atau sedekah secara rutin, kamu bisa berkontribusi pada kesejahteraan rakyat secara lebih luas..
4. Menjadi Lebih Bertanggung Jawab Dalam Mengelola Uang
Mengatur uang dengan baik dan arif merupakan bentuk dari tanggung jawab yang diajarkan dalam islam. Bertanggung jawab disini artinya melibatkan kesadaran moral, menghindari sifat serakah, dan kontribusi aktif pada kesejahteraan sesama.
Dengan menghindari perilaku yang merugikan diri sendiri dan orang lain, kamu bisa menciptakan lingkungan yang lebih stabil dan adil.
Cara Mengelola Keuangan Menurut Ajaran Islam
Dalam perencanaan keuangan terdapat beberapa sudut yang perlu di perhatikan. Dengan memahami dan menerapkan langkah-langkah ini, kamu bisa mencapai kestabilan dalam financial dan keberkahan.
1. Menganggarkan Dana untuk Zakat, Infaq, dan Sedekah
Salah satu prinsip dalam mengelola keuangan menurut islam merupakan menganggarkan dana untuk zakat, infaq, dan sedekah. Zakat merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap muslim, sementara infaq dan sedekah merupakan amalan sunnah. Ketiganya mempunyai peran penting dalam membersihkan jiwa dan harta yang telah didapatkan.
Aliran rezeki yang berkah akan terwujud ketika kamu membagi sebagian dari harta yang telah diperoleh kepada saudara yang membutuhkan, sebagaimana firmanya dalam surah Al Imran ayat 92 yang berbunyi: “Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. dan apapun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui.”
2. Meminimalkan Hutang
Islam mengarkan kepada kita agar menghindari utang-piutang, kecuali dalam keadaan darurat. Meski hutang diperbolehkan, islam memberikan pedoman ketat dam catatan kesaksian untuk menghindari lupa dan kerugian. Sebagai seorang muslim, melunasi hutang harus menjadi prioritas pertama.
Hindari sebisa mungkin berhutang yang sifatnya konsumtif dan segera susun rencana untuk melunasi dengan penuh tanggung jawab.
3. Menyusun Tujuan Keuangan yang Sesuai Dengan Ajaran Islam
Penyusunan tujuan keuangan yang sesuai dengan ajaran islam menjadi kunci untuk menjalani hidup yang bermakna. Prioritaskan tujuan yang sesuai dengan nilai-nilai islam, seperti menunaikan ibadah haji.
Islam mengajarkan umatnya hidup dengan mementingkan kepentinga akhirat terlebih dulu, sehingga setiap tujuan keuangan jarus sejalan dengan nilai-nilai agama.
Baca juga: Hukum Sedekah Atas Nama Orang yang Sudah Meninggal