BERITAISLAM.COM – Pondok pesantren menjadi kurang diminati karena dianggap sebagai penjara bagi kreativitas dan perkembangan inovasi para generasi muda. Ternyata pondok pesantren bagi generasi muda berperan penting di tengah modernitas zaman.
Hanya saja kurang sosialisasi dan penyuluhan akan keunggulan yang dimiliki oleh pondok pesantren. Selain faktor internal, lulusan pesantren yang akhlaknya belum terbentuk sempurna kerap menjadi perbincangan masyarakat.
Di samping pandangan negatif masyarakat, ada banyak sekali dampak positif yang dirasakan bagi lulusan pesantren beserta keluarganya. Yuk pahami peran pondok pesantren bagi generasi muda masa kini!
Peran Pondok Pesantren Bagi Generasi Muda
Generasi Muda memegang kendali dalam peradaban dunia di masa yang akan datang. Digitalisasi zaman menjadikan tujuh dari sepuluh pemuda terbawa arus negatif pergaulan bebas.
Beberapa dari mereka kehilangan pijakan. Kecanduan teknologi, pergaulan bebas, krisis moral, hingga turunnya minat terhadap agama. Mereka lebih memilih mengikuti perkembangan zaman daripada andil dalam menghidupkan sunnah.
Kemajuan teknologi membawa banyak kemudahan dalam akses komunikasi. Terbatasnya pengetahuan, menjadikan beberapa generasi muda menyalahgunakannya pada hal yang negatif.
Beberapa generasi muda cenderung meninggalkan nilai-nilai agama. Terlalu fokus menghabiskan waktu untuk bermain media sosial, game online, atau menonton hiburan yang kurang mendidik.
Pendidikan pada beberapa pondok pesantren masih menggunakan metode tradisional. Namun beberapa diantaranya telah dipadukan dengan perkembangan zaman yang mendasar pada riset generasi muda masa kini.
Peran pondok pesantren bagi generasi muda selain mengajarkan pendidikan agama, namun juga memberikan pengetahuan alam, pembentukan karakter, akhlak, etika, serta kemandirian.
Pengajaran di pesantren cukup praktis dibanding sekolah formal. Selain belajar tentang ilmu pengetahuan, santri juga praktek berkehidupan sehari-hari.
Kehidupan pesantren memaksa kita untuk mampu menyelesaikan masalah sendiri. Membentuk karakter kepemimpinan atas diri sendiri dan sekitar, sehingga kita tidak sibuk menyalahkan orang lain lantas membenarkan ego sendiri.
Pondok pesantren menyadarkan generasi muda bahwa pedoman hidup yang paling kuat adalah agama. Ilmu dan keimanan menjadi pilar utama dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Dengan ini pondok pesantren menjadi tempat yang baik mempersiapkan generasi muda dalam menjalani tantangan hidup di masa yang akan datang. Hanya saja perlu riset dan sedikit pembaruan mendasar akan perkembangan zaman.
Keunggulan Pendidikan Pondok Pesantren
Pendidikan pesantren tidak hanya menjadikan santri cerdas secara intelektual, namun juga memiliki akhlak yang santun. Etika dalam berbicara, berperilaku, dan bersosialisasi terhadap orang dewasa juga diperhatikan.
Kehidupan di pesantren memaksa santri untuk hidup dalam kemandirian. Mengatur waktu dengan baik serta mengelola keuangan untuk kehidupan sehari-hari, sehingga tidak terhindar dari pemborosan yang sia-sia.
Lingkungan di pesantren cukup kondusif dengan kesederhanaan yang mampu melindungi santri dari mengikuti berbagai tren baru. Dengan ini santri lebih fokus menjalani kehidupan nyata yang ada di hadapannya.
Selain itu, pendidikan di pesantren melatih kejujuran dan rasa bertanggung jawab atas apa yang dikerjakannya. Dengan ini meminimalisir terjadinya tindakan curang yang tidak bertanggung jawab.
Lulusan pesantren memiliki peran yang cukup besar dalam perubahan masyarakat. Memberikan pemahaman yang sesuai dalam pandangan islam sehingga generasi mendatang bisa terselamatkan dari pengaruh negatif kebudayaan asing.
Dengan ilmu dan akhlak yang mumpuni, para lulusan pesantren akan menjadi pemimpin yang bijaksana, jujur, serta bertanggung jawab atas apa yang menjadi keputusannya. Mereka dapat menjadi teladan yang baik bagi masyarakat.
Di tengah deras arus globalisasi, pesantren menjadi tempat ideal dalam membangun generasi muda yang beriman, berilmu, dan berakhlak. Yang dengan ini dapat memperbaiki moral generasi mendatang lebih baik lagi.
Meski tidak dipungkiri beberapa tokoh agama justru mencerminkan tindakan tercela. Menunjukkan perilaku buruk yang dibenci dengan mengatasnamakan agama.
Dari sini kita belajar bahwa seseorang yang paham agama bukan hanya tentang kedudukan dan identitas diri yang dibawanya. Namun dari seberapa indah akhlak yang mencerminkan dirinya.
Akhlak itu dibangun bukan karena garis keturunan. Membiasakan karakter yang berlandaskan sunnah perlu waktu yang tidak singkat.
Sehingga jangan menilai seseorang itu baik hanya melihat garis keturunan dan kedudukan yang dimiliki. Lihatlah bagaimana sikap dan akhlaknya dalam menyelesaikan masalah.
Nah, sekian pembahasan mengenai peran pondok pesantren bagi generasi muda. Semoga dengan ini membuka peluang bagi perkembangan pondok pesantren di Indonesia. Semoga bermanfaat!