BERITAISLAM.COM – Salahuddin Al Ayyubi merupakan seorang jenderal yang gagah dan hebat dalam memerangi tentara-tentara salib. Keberanian dan kepiwaiannya dalam mengatur strategi perang telah mengharumkan namanya dalam sejarah, hingga kini umat Islam sangat mengidolakan sosok pemimpin yang berhasil menaklukkan tanah Palestina ini.
Profil Shalahuddin Al-Ayyubi dan Awal Kehidupannya
Mengutip dari laman Kompas.com, Shalahuddin Al-Ayyubi adalah seorang mujahid yang lahir di wilayah Tikrit, Irak di tahun 532 H/1138 Masehi. Saat itu ayahnya yang bernama Najmuddin Ayyub adalah penguasa Seljuk di bawahnya Imaduddin Zanki (Gubernur Seljuk). Seljuk sendiri berada di Tikrit, Irak.
Saat menjadi gubernur Seljuk untuk kota Mosul Irak, Imaduddin Zanki berhasil menaklukkan wilayah Baalbek, Lebanon pada 534 H/ 1139 M, bersamaan dengan hal ini Imaduddin Zanki mengangkat ayah dari Salahuddin Al-Ayyubi sebagai gubernur. Berkat hal ini, Shalahuddin Al-Ayyubi muda bisa menekuni teknik, strategi, hingga politik perang di Baalbek. Tak tanggung-tanggung, Shalahuddin Al-Ayyubi juga melengkapi pengetahuannya dengan mempelajari teologi sunni selama 10 tahun dan menyelesaikan pendidikannya di Damaskus.
Profil Shalahuddin Al-Ayyubi yang Menjadi Wazir Mesir
Melihat dari rekam jejak kehidupannya yang mengagumkan, Shalahuddin Al-Ayyubi pernah diberi kepercayaan untuk mempertahankan wilayah mesir dari serangan Kerajaan Latin Yerusalem yang dipimpin oleh Almarik I. Di saat yang sama konflik dan dinamika politik di wilayah mesir berada pada fase yang cukup keras di bawah pimpinan Al-Adid, seorang wazir yang setara dengan perdana menteri namun cukup lama, sehingga Shalahuddin Al-Ayyubi dan pamannya Syirkuhlah yang mempertahankan wilayah mesir.
Tak berselang lama Al-Adid pun meninggal, dan Syirkuh paman dari Shalahuddin Al-Ayyubi ditunjuk untuk menggantikan posisi wazir karena keberhasilannya mempertahankan mesir bersama Shalahuddin sebelumnya. Sayang, hanya dalam kurun waktu 2 bulan Syirkuh meninggal dan Shalahuddin Al-Ayyubi pun ditunjuk untuk menggantikan pamannya pada tahun 1169 M. Segera setelah menjabat menjadi wazir, Shalahuddin Al-Ayyubi langsung merevitalisasi perekonomian sekaligus mengorganisir kekuatan militer.
Profil Shalahuddin Al-Ayyubi yang Menaklukkan Yerusalem
Profil Shalahuddin Al-Ayyubi tak bisa dilepaskan dengan jasanya yang berhasil menaklukkan Yerusalem dimana di dalamnya ada wilayah Palestina. Peristiwa ini dikenal dengan nama Perang Hattin, yaitu sebuah peristiwa saat Shalahuddin Al-Ayyubi menyerang Yerusalem pada 4 Juli 1187. Menurut laman Kompas.Com, peristiwa ini terjadi akibat tindakan Raja Guy dari Lusignan yang mendukung Raynald dari Chatillon untuk menyerang calon peziarah dan pedang muslim, bahkan mereka mengancam akan menyerang Makkah dan Madinah. Menanggapi hal ini Shalahuddin Al-Ayyubi tak tinggal diam hingga meletuslah perang Hattin di wilayah Yerusalem. Pasukan Shalahuddin Al-Ayyubi terus bergerak ke Yerusalem dan mengepungnya pada bulan September 1187. Tak berselang lama pada tanggal 2 Oktober 1187 seluruh wilayah Yerusalem berhasil dikuasai oleh Shalahuddin Al-Ayyubi.
Profil Shalahuddin Al-Ayyubi dan Wafatnya
Setelah selesai menaklukkan Yerusalem, Shalahuddin kembali disibukkan dengan pasukan shalib yang dipimpin oleh Raja Richard dari kerajaan Inggris. Pertempuran antara pasukan Shalahuddin Al-Ayyubi dan pasukan Shalib berakhir dengan perjanjian damai yang disepakati keduanya.
Tak lama, hanya berjarak beberapa tahun setelah terjadinya perang Shalib. Shalahuddin Al-Ayyubi menghembuskan nafas terakhirnya di tahun 1192. Sebelumnya ia juga sempat melakukan perjanjian Ramla dengan Raja Richard. Perjanjian tersebut berisi kesepakatan bahwa wilayah Yerusalem tetap berada pada kekuasaan umat muslim, bahkan setelah Shalahuddin Al-Ayubi wafat, namun di saat yang sama tetap terbuka bagi peziarah non muslim. Itulah sekilas profil Shalahuddin Al-Ayyubi, seorang Jenderal muslim yang ahli strategi perang.
Baca Juga : Kisah Imam Ahmad bin Hanbal dan Keajaiban Istighfar Penjual Roti