BERITAISLAM.COM – Banyak nama yang menjadi korban kebrutalan tentara Israel sejak keleluasaannya untuk menduduki bumi Syam dideklarasikan tahun 1948, salah satu yang perlu kamu ketahui adalah profil Shireen Abu Akleh. Wartawan yang seharusnya mendapat hak untuk perlindungin dalam menjalankan tugasnya pun tak luput dari sasaran kekejaman pasukan militer Israel. Salah satu nama yang akan selalu diingat oleh siapa saja yang rutin mengikuti perkembangan kondisi Palestina adalah seorang jurnalis perempuan Al Jazeera bernama Shireen Abu Akleh. Lantas, siapakah dia dan bagaimana profil Shireen Abu Akleh yang menjadi korban penembakan tentara Israel? Simak kisahnya berikut ini!
Profil Shireen Abu Akleh, Jurnalis Al Jazeera yang Menjadi Korban Penembakan Tentara Israel
Shireen Abu Akleh adalah seorang jurnali dari Al Jazeera. Kantor media satu ini memang menjadi salah satu media yang aktif memberitakan kondisi terkini di sekitar Timur Tengah. Shireen menjadi salah stau koresponden lapangan pertama Al Jazeera yang bergabung pada tahun 1997.
Pertama kali bergabung dengan Al Jazeera Shireen langsung tenar, karena keberaniannya menjadi peliput Intifada Palestina kedua atau pemberontakan warga Palestina yang terjadi tahun 2000 hingga 2005. Menurut salah seorang wartawan senior Al Jazeera Dima Khatib, Shireen adalah salah satu koresponden perang perempuan Arab pertama di akhir tahun 1990-an.
Kiprahnya di Dunia Jurnalisme Sebelum Meninggal
Profil Shireen Abu Akleh semakin dikenal luas, karena setelah kabar kematiannya tersebar banyak perempuan di Palestina menjadikannya inspirasi untuk menekuni bidang jurnalisme. Perempuan kelahiran Yerusalem Timur ini menjadi inspirasi bagi banyak perempuan untuk menekuni dunia jurnalisme dan meraih impian untuk menjadi jurnalis.
Cita-cita semacam itu juga semakin banyak diinginkan oleh generasi muda Palestina, mengingat penjajah tanah kelahiran yang mereka alami membuat mereka ingin menjadi suara bagi warga dunia yang belum mendengar kabar tentang bumi Syam.
Shireen Abu Akleh tewas diembak oleh tentara Israel saat hendak meliput operasi penyerbuan pasukan Israel di kamp pengungsian Jenin di Tepi Barat pada 11 Mei tahun 2022. Seorang jurnalis Al Jazeera mengatakan bahwa saat terjadi penembakan tidak ada pejuang Palestina yang hadis di sana dan menjadi bantahan atas pernyataan Israel yang menuduh kematian Shireen akibat tembakan pejuang Palestina.
Shireen terbukti menjadi korban penembakan yang sengaja dilakukan oleh tentara Israel saat dirinya dan sejumlah teman jurnalisnya sedang meliput penyerbuan militer Israel di Jenin. Shireen tertembak di bagian kepada, bahkan setelah tubuhnya pingsan pun dia masih ditembaki oleh tentara penjajah.
Profil Shireen Abu Akleh semakin dikenal setelah satu bulan kematiannya PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) resmi menyatakan bahwa ia tewas ditembak oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF/Israel Defence Force). Israel pun baru meminta maaf atas tewasnya wartawan Shireen Abu Akleh setahun setelah kematian Shireen. Permintaan maaf ini adalah permintaan maaf pertama yang disampaikan oleh militer Israel atas terbunuhnya koreponden terkemuka untuk Al Jazeera.
Itu dia ulasan tentang profil Shireen Abu Akleh yang perlu kamu tahu sebagai informasi dan inspirasi tentang perjuangan warga asli Palestina. Luar biasanya upaya mereka, terutama Shireen Abu Akleh untuk memperjuangkan kemerdekaan tanahnya, bahkan harus meregang nyawa demi menyiarkan berita tentang penjajah di tanah leluhurnya bisa dijadikan inspirasi untuk semua muslimah.
Baca Juga: Pentingnya Silaturahmi dalam Islam