Sebagai seorang yang menyatakan dirinya meyakini bahwasanya tiada tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam adalah utusan Allah, tentu dibutuhkan sebuah pembuktian salah satunya adalah puasa ramadhan.
Tersusun dalam rukun islam, dimana pilar dari seorang muslim dan muslimah harus dilakukan sebagai pembuktian iman. Setelah syahadat dan sholat, ada puasa ramadhan yang wajib dikerjakan.
Sesuai perintah Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 183, Allah menyeru kepada orang-orang yang beriman untuk diwajibkan berpuasa pada bulan ramadhan sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang terdahulu agar kita bertakwa.
Dari ayat tersebut, dapat kita lihat secara jelas dan gamblang Allah memanggil kita dengan kata Yaa Ayyuhalladzina Aamanu (wahai orang-orang yang beriman) bukan memakai kata Yaa Ayyuhannas (wahai manusia). Sehingga ada iman yang dipertaruhkan dalam menjalankan kewajiban tersebut. Kenapa? Karena Allah hanya mewajibkan kepada hamba-hambaNYA yang masih memilki iman di hatinya
Tentunya jika puasa ramadhan tidak dikerjakan oleh seorang muslim atau muslimah maka dia telah melenyapkan salah satu pilar rukun islam pada dirinya dan iman yang dimiliki tidak terbukti adanya.
Padahal berpuasa khususnya puasa ramadhan memiliki banyak sekali keutamaan bahkan puasa menjadi satu-satunya ibadah yang pahala langsung diberikan dari sisi Allah tanpa batasan.
Dari sabda rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam yang diriwayatkan abu hurairah rhadhiyallahu ‘anhu bahwasanya segala amal bani adam dilipatgandakan sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Allah berfirman, kecuali berpuasa, karena ia untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan pahalanya
Tak hanya itu, seorang muslim dan muslimah yang berpuasa dan puasanya sesuai dengan ketentuan yang telah allah tetapkan diberikan sebuah privilege yaitu sebuah pintu khusus untuk masuk ke surga bernama Ar-Rayyan dari delapan pintu surga yang ada.
Konsepnya sederhana, pada puasa ramadhan sebagai seorang muslim dan muslimah yang mengaku memiliki iman di hatinya, kita diberikan jobdesk dari Allah untuk menahan lapar dan haus dari adzan subuh hingga adzan maghrib.
Namun agar ibadah puasa kita bernilai di sisi Allah, tidak cukup hanya dengan mengerjakan job desk nya saja, ada syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi. Sehingga tidak hanya menggugurkan kewajiban namun ada pahala yang dilipatgandakan dan segala dosa yang diampuni yang bisa kita dapatkan.
