BERITAISLAM.COM – Pada masa perjuangan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam dahulu beliau selalu didampingi oleh banyak sahabat yang mempunyai keahlian yang berbeda-beda. Beliau tidak hanya memimpin, tapi juga menjadi saksi bahwa banyak muslimin dan muslimat yang sangat ahli menjalankan perannya, sekalipun di medan perang seperti ketangguhan dari Salamah bin Akwa. Lalu, siapakah Salamah bin Akwa dan bagaimana kiprahnya di medan perang bersama pasukan Rasulullah? Simak kisahnya berikut ini!
Latar Belakang Salamah bin Akwa
Salamah bin Akwa adalah seorang pahwalan di kalangan prajurit kaum muslim yang pemberani dan memiliki kemampuan berlari yang super cepat. Ia merupakan salah satu prajurit infanteri terbaik yang ada di barisan pasukan Rasulullah dan turut serta dalam Baiat Ridwan dan menjadi salah satu prajurit infanteri terbaik yang dimiliki Islam dan kaum muslim.
Putra Salamah bin Akwa pernah menceritakan tentang bagaimana perangai ayahnya sebagai salah satu sahabat Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam. “Ayahku tidak pernah berbohong.” Dalam deskripsi singkat itu pribadi Salamah tergambar dan tak heran jika ia mampu tangguh mendampingi Rasulullah di medan perang.
Setelah memeluk Islam, Salamah menyerahkan jiwa dan raganya untuk perjuangan dakwah Islam. Tak mengagetkan jika dia menjadi seseorang dengan kepribadian yang sangat baik.
Nama Al Akwa sendiri berasal dari nama kakeknya. Ia bernama lengkap Salamah bin Amr bin Al Akwa dan tinggal di Rabdzah. Dari sanalah nama Al Akwa bersamal dan menjadi ciri khas dari Salamah.
Kiprah Salamah bin Akwa di Medan Perang
Salah satu karakter yang sangat kuat dan dimiliki Salamah bin Akwa adala keberaniannya. Ia berperang bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam sebanyak 7 kali dan Zaid bin Haritsah sebanyak 9 kali. Keahliannya dalam memanah dan melempar tombak menjadikannya sangat terkenal di kalangan sahabat Nabi pada masa itu.
Kemahirannya dalam menjalankan taktik perang gerilya menjadi keunggulan lain yang dimilikinya dan menjadi rencana mematikan untuk musuh kaum muslimin pada masa itu. Melalui taktik inilah Salamah mampu memukul mundur pasukan lawan yang menyerang perbatasan kota Madinah di bawah pimpinan Uyainah bin Hishain al Fizari. Pertempuran ini dikenal sebagai pertempuran Dzi Qarad.
Pada masa itu Salamah membuntuti musuh kemudian memerangi dan menghadang musuh dari Madinah. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam kemudian datang membawa bala bantuan bersama para sahabat. Pada saat itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam berkata pada para sahabat “Pasukan infanteri adalah Salamah bin Akwa”.
Di akhir hidupnya Salamah bin Akwa wafat dan dimakamkan di Madinah pada tahun 74 Hijriyah. Ia wafat pada usia ke 80 tahun dan pribadinya dikenang sebagai prajurit yang berani dan totalitas dalam memperjuangkan dan mendakwahkan Islam bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam dan para sahabat.
Baca Juga: Manajemen Waktu Seorang Muslim