BERITAISLAM.COM – Di bawah teriknya matahari, berdiri pohon kurma menjulang tinggi di sekitar Masjid Nabawi yang ramai dikunjungi. Pohon kurma ini memiliki kisah istimewa dengan Rasulullah, sang pembawa risalah islam.
Kisah pohon kurma ini menjadi pengingat bagi manusia bahwa makhluk hidup yang terlihat mati pun punya kehidupan. Maka dengan ini manusia dianjurkan tuk saling menjaga dengan tidak menyakiti maupun merugikan makhluk lain. Baca kisah dan tipsnya dengan seksama!
Kisah Tangisan Pohon Kurma
Ketika seorang wanita anshar menghampiri Rasulullah, ia menawari Rasulullah hendak dibuatkan sebuah mimbar untuk diduduki Rasulullah. Wanita tersebut memiliki saudara laki-laki tukang kayu yang bisa mampu membuatkan mimbar untuk Rasulullah.
Pada suatu Jum’at, Rasulullah duduk di mimbar baru tersebut. Ketika mulai berkhutbah, tiba-tiba terdengar suara tangisan dari belakang masjid, suara itu terdengar memilukan.
Sontak jamaah menoleh ke belakang, suara itu berasal dari pohon kurma yang berdiri di dekat mimbar tempat Rasulullah berkhutbah. Mendengar pohon itu menangis, Rasulullah menghentikan khutbahnya dan menghampiri pohon tersebut.
Diletakkannya tangan Rasulullah pada pohon kurma itu sambil berkata, “Ada apa denganmu pohon kurma? Mengapa kau menangis?” Seakan pohon kurma tersebut dikaruniai Allah untuk berbicara.
Dia menjawab, “Ya Rasulullah, aku menangis karena aku akan berpisah denganmu. Aku akan rindu mendengar suara merdu dan nasehat bijak yang selalu menenangkan jiwaku.”
Selama ini pohon kurma tersebut menjadi tempat bersandarnya Rasulullah dalam setiap khutbah. Pohon itu merasakan langsung bagaimana Rasulullah bersandar di batangnya, interaksi itu sangat berbekas di hatinya.
Pohon kurma itu merasakan langsung kasih sayang dan cinta Rasulullah. Ia mendengar langsung nasihat-nasihat bijak yang penuh hikmah dan kebijaksanaan. Namun ketika Rasulullah tak menggunakannya sebagai tempat sandaran, pohon kurma itu sedih.
Ia merasa kehilangan dan kesepian. Meski kenyataannya ia tak memiliki hati yang mampu merasakan layaknya manusia, ia merasa sedih ditinggalkan orang yang dicintainya.
Mengetahui kesedihan yang dialami pohon kurma sebab beliau tak lagi duduk bersandar di batangnya, Rasulullah pun memeluk dengan penuh kasih sayang. Kisah pohon kurma ini mengajarkan untuk lebih mencintai Rasulullah.
Setiap makhluk hidup di dunia ini memiliki perasaan. Bahkan ketika hari akhir tiba, makhluk hidup di lingkungan sekitar akan menjadi saksi atas tindak laku manusia. Maka manusia tidak dianjurkan untuk saling menyakiti makhluk hidup lain.
Kisah ini juga mengajarkan betapa pentingnya menjaga lingkungan hidup. Pohon kurma yang berbuah lebat dan manis merupakan salah satu anugerah dari Allah yang patut disyukuri karena sangat bermanfaat bagi kehidupan.
Salah satu cara bersyukur adalah dengan menjaga kelestarian lingkungan serta membiarkan terus hidup dan berkembang. Inilah tips menjaga kelestarian makhluk hidup yang perlu kamu tahu!
Tips Menjaga Kelestarian Makhluk Hidup!
Dengan kekayaan tumbuhan yang dimiliki, Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian makhluk hidup. Hal ini untuk memastikan bahwa generasi mendatang masih dapat merasakan keanekaragaman hayati yang beragam.
Menjaga kelestarian makhluk hidup, utamanya tumbuhan amatlah penting dalam menjaga ekosistem yang seimbang. Salah satunya dengan melakukan reboisasi atau penanaman kembali pohon.
Penanaman pohon mampu mengurangi polusi udara. Selain itu dengan menanam kembali pohon sama dengan menyediakan habitat bagi berbagai spesies lain. Hal ini menjadi salah satu cara menjaga flora dan fauna dari kelangkaan.
Tumbuhan memiliki peran yang amat penting bagi makhluk hidup. Ia menjadi sumber oksigen, sumber pangan bagi manusia dan hewan, serta menstabilkan tanah dengan menjaga siklus dalam menjaga keberlangsungan hidup.
Maka dengan ini seseorang dilarang melakukan penebangan secara liar dan memilih untuk tebang pilih. Selain mengancam kepunahan makhluk hidup, penebangan liar juga mengganggu fungsi utama hutan sebagai produksi oksigen bagi seluruh makhluk hidup.
Kehilangan tumbuhan berkontribusi pada peningkatan gas rumah kaca di atmosfer. Hal ini dapat memperburuk perubahan cuaca yang ekstrim, bencana alam, bahkan mampu mengancam keberlangsungan hidup di bumi ini.
Kisah tangisan pohon kurma ini mengajarkan manusia untuk lebih bisa menjaga kelestarian lingkungan. Bahwa setiap makhluk hidup memiliki perasaan untuk tidak disakiti. Semoga informasi ini bermanfaat!