Beritaislam.com – Adab walimah seringkali menjadi hal yang dilupakan atau diabaikan oleh sebagian pengantin. Mereka fokus untuk merencananakan pernikahan sesuai impian masing-masing karena menjadi hal yang ditunggu-tunggu. Setelah pengucapan ijab qabul yang suci dan sakral, alangkah indahnya merayakan hal tersebut bersama keluarga dan teman-teman tercinta. Ucapan selamat, wajah-wajah orang yang penuh syukur dan turut bahagia atas pernikahan itu, sangat menyenangkan untuk dilihat.
Ada yang menginginkan walimah mewah dengan banyak makanan, tempat penuh dekorasi, dan musik menggelegar. Ada pula yang ingin membagikan makanan ke tetangga saja, tidak mau bermewah-mewahan. Namun, sebenarnya bagaimana sih adab walimah yang benar?
Keutamaan Walimah
Walimah atau resepsi pernikahan adalah hal yang harus dilakukan oleh sepasang pengantin, walaupun sederhana. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Untuk sepasang pengantin harus diadakan walimah”. Selain itu, Rasulullah SAW juga bersabda kepada Abdurrahman bin Auf yang telah menikah, “…. Adakanlah walimah meski hanya dengan seekor kambing.”
Adab Walimah
- Tempat walimah
Rasulullah SAW bersabda, “Umumkanlah pernikahan ini. Adakanlah di dalam masjid. Dan meriahkanlah dengan pukulan rebana”. Selain itu, ketika Abu Usaid as-Sa’idi menikah, dia mengundang rasulullah dan para sahabat ke rumahnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa rasulullah menganjurkan untuk melangsungkan akad nikah di masjid dan mengadakan walimah di rumah.
- Hidangan walimah
Anas bin Malik r.a. berkata, “… seperti yang aku saksikan saat beliau menikahi Zainab. Beliau menyembelih seekor kambing. Beliau menjamu para tamu dengan roti dan daging sampai tidak habis”. Dalam riwayat yang lain, Anas bin Malik r.a. juga berkata “… dalam walimah tersebut tidak terhidang roti ataupun daging. …. Kemudian saya meletakkan kurma, keju, dan minyak samin di atas alas makan itu. Lalu para tamu makan hingga mereka kenyang”.
Biasanya walimah identik dengan hidangan daging yang disuguhkan ke tamu. Namun ternyata, tanpa daging, walimah pun dapat tetap terselenggara. Kalau sempat terbersit rasa sungkan melangsungkan walimah karena tidak ada daging, tidak ada apa, itu tetap sesuai dengan adab walimah.
- Mengundang orang-orang saleh
Dalam walimah, rasulullah melarang hanya mengundang orang-orang kaya saja, melainkan Rasulullah SAW bersabda, “Usahakanlah makananmu hanya dimakan oleh orang-orang yang bertakwa”. Jadi, pastikan untuk mengundang orang-orang bertakwa walau miskin sekalipun.
- Menghilangkan peran oknum, ritual tertentu yang mengandung kemusyrikan
Bukan hal yang aneh dalam suku tertentu ketika memercayai sesuatu dengan tujuan walimah berjalan lancar atau kehidupan rumah tangga baik-baik saja. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa mendatangi tukang ramal atau dukun lalu memercayai apa yang dikatakannya, maka sungguh ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad SAW”. Begitu juga dengan menggantung atau meletakkan suatu barang dengan anggapan bisa menolak bala, tentu saja itu harus dihilangkan sebagai adab walimah.
- Jangan ada unsur tabarruj jahiliyah saat merias mempelai
Hakikat tabarruj adalah memaksakan diri menampakkan sesuatu yang wajib disembunyikan—rambut dan bagian-bagian lain yang menjadi aurat perempuan. Selain itu, rasulullah SAW bersabda, “Allah melaknat wanita-wanita yang minta ditato, menyambung rambut, wanita yang mencukur bulu alis, ….”
- Penyajian hiburan yang sesuai syariat
Boleh mengadakan hiburan, bahkan dianjurkan oleh rasulullah karena pernikahan seharusnya diumumkan dengan keramaian, sedangkan perzinaan sembunyi-sembunyi. Rasulullah bersabda, “Pemisah antara yang halal (pernikahan) dan yang haram (perzinaan) adalah suara tabuhan rebana”.
- Mempelai bukan pajangan
“Ketika Abu Usaid as-Sa’idi menikah, dia mengundang Nabi SAW dan para sahabatnya. Istrinya, yaitu Ummu Usaid, membuat makanan dan menyuguhkannya kepada mereka.” Pengantin sebaiknya menyambut tamu dan menghampiri mereka, pasti indah sekali ketika di hari kebahagiaan ada suasana yang akrab dan nyaman dengan para tamu. Sehingga para tamu bisa mengucapkan doa dengan lebih khidmat dan tulus.
Nah, itulah adab-adab walimah yang harus diperhatikan saat akan melangsungkan walimatul ‘ursy atau resepsi pernikahan. Bagian mana yang baru diketahui? Pertimbangkan baik-baik sebelum melakukannya, ya. Mari selalu berusaha menjaga setiap langkah dengan melaksanakan kewajiban dan sunah. Semoga hasil yang didapatkan lebih baik dan mendapatkan berkah dari Allah SWT.
Baca juga : 6 Kunci Hidup Tenang Dan Bahagia