BERITAISLAM.COM – Umat muslim merayakan 2 kali hari raya disetiap tahunnya, yaitu hari raya idul fitri dan hari raya idul adha. Hari raya idul fitri jatuh di bulan syawal, sedangkan hari raya idul adha jatuh pada bulan dzulhijjah. Dibulan tersebut terdapat beberapa amalan bulan dzulhijjah yang bisa dilaksanakan oleh para umat islam di waktu tertentu, seperti ketika hari raya idul fitri umat islam bisa melaksanakan 1 amalan yaitu melaksanakan 6 hari puasa setelah hari pertama bulan syawal. Begitu juga pada hari raya idul adha yakni bulan dzulhijjah, terdapat beberapa amalan bulan dzulhijjah yang bisa dilaksanakan oleh seluruh umat muslim, apa saja? Simak baik-baik artikel berikut.
5 Amalan Bulan Dzulhijjah
Ada 5 amalan bulan dzulhijjah yang bisa dilaksanakan oleh umat muslim, diantaranya adalah sebagai berikut :
- Berpuasa pada 10 hari pertama bulan dzulhijjah
Amalan bulan dzulhijjah yang pertama yaitu pada 10 hari pertama bulan dzulhijjah, umat muslim dianjurkan namun tidak diwajibkan untuk melaksanakan puasa 10 hari berturut-turut. Hal tersebut tercantum dalam salah satu hadits riwayat Imam Bukhari, yaitu :
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنِ النَّبِىِّ أَنَّهُ قَالَ: مَا الْعَمَلُ فِى أَيَّامِ الْعَشْرِ أَفْضَلَ مِنَ الْعَمَلِ فِى هَذِهِ قَالُوا وَلاَ الْجِهَادُ قَالَ وَلاَ الْجِهَادُ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَىْءٍ
Artinya: “Dari Ibnu Abbas, Rasulullah saw bersabda: “Tidak ada amal ibadah yang lebih utama selain yang dikerjakan pada sepuluh hari ini (maksudnya sepuluh hari pertama dari bulan Dzulhijjah)”. Para sahabat bertanya: “Apakah sekalipun jihad di jalan Allah?”. Rasulullah saw menjawab: “Sekalipun dari jihad. Kecuali seseorang yang keluar untuk berjihad dengan diri dan hartanya, lalu tidak ada sedikitpun yang pulang dari padanya” (HR. Bukhari).
Disunnahkannya berpuasa selama 10 hari berturut-turut di awal bulan dzulhijjah dikarenakan kelaziman melaksanakan puasa sebagai salah satu amalan.
- Menghidupkan 10 malam di awal bulan dzulhijjah
Amalan bulan dzulhijjah yang selanjutnya yaitu menghiduupkan 10 malam di awal bulan dzulhijjah. Dalam hadits riwayat imam tirmidzi menyebutkan terkait anjuran untuk menghidupkan 10 malam di awal bulan dzulhijjah layaknya kita menghidupkan malam lailatul qadar. Hadits tersebut berbunyi sebagai berikut :
عن قتادة، عن ابن المسيب، عن أبي هريرة عن النبي ﷺ قال: ما من أيام أحب إلى الله أن يتعبد له فيها من عشر ذي الحجة، يعدل صيام كل يوم منها ، وقيام كل ليلة منها بقيام ليلة القدر
Artinya: “Dari Qatadah, dari Ibnu Al-Musayyib, dari Abi Hurairah dari Nabi Muhammad saw bersabda: Sepuluh hari pertama dalam Dzulhijjah merupakan hari yang sangat disenangi oleh Allah, karenanya beribadahlah pada-Nya, dirikanlah puasa dan hidupkanlah malam seperti menghidupi Lailatul Qadar.” (HR. Imam Tirmidzi).
Oleh sebab itu, selain melaksanakan puasa di siang hari di 10 hari pertama bulan dzulhijjah, kita juga dianjurkan untuk menghidupkan atau merayakan 10 malam dibulan dzulhijjah.
- Perbanyak Dzikir
Disunnahkan bagi para umat muslim untuk melakukan amalan bulan dzulhijjah yaitu memperbanyak dzikir pada bulan dzulhijjah. Bacaan dzikir yang dibaca meliputi tahlil, tahmid, takbir. Sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut :
عن ابن عمرعن النبي ﷺ، قال: ما من أيام أعظم [عند الله] ولا أحب إليه العمل فيهن من هذه الأيام العشر، فأكثروا فيهن من التهليل والتكبير والتحميد
Artinya: “Dari Ibnu Umar dari Nabi Muhammad saw bersabda: Sepuluh hari pertama dalam Dzulhijjah merupakan hari yang sangat diagungkan dan disenangi oleh Allah, karenanya perbanyak ucapan tahlil, takbir, tahmid.” (HR. Imam Ahmad).
Dianjurkan untuk perbanyak dzikir di 10 hari pertama bulan dzulhijjah merupakan malam yang disenangi oleh Allah SWT, karena pada malam tersebut banyak bacaan dzikir yang terlontar. Tentu kita sebagai hamba Allah ingin mengamalkan hal tersebut ketika mengetahui alasan dibaliknya kan?.
- Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah
Pada 10 hari pertama dibulan dzulhijjah, dianjurkan bagi para umat muslim untuk melakukan amalan bulan dzulhijjah yaitu dengan melaksanakan puasa tarwiyah dan puasa arafah pada tanggal tertentu dibulan dzulhijjah. Puasa tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 dibulan dzulhijjah, setelah itu dilanjutkan dengan puasa arafah di hari arafah.
Alasan kenapa umat muslim dianjurkan untuk berpuasa tarwiyah dan arafah dibulan dzulhijjah adalah sebagai berikut :
- Puasa tarwiyah dibulan dzulhijjah sama saja dengan melaksanakan puasa selama satu tahun lamanya, sehingga ini merupakan salah satu keutamaan yang hanya akan didapatkan pada bulan dzulhijjah
- Puasa arafah dibulan dzulhijjah sama halnya dengan menggugurkan dosa yang lampau bahkan yang akan datang, Masyaallah.
- Naik haji (bila mampu)
Amalan bulan dzulhijjah yang terakhir yaitu menunaikan ibadah haji bagi orang yang mampu. Menunaikan haji sudah disebutkan dalam rukun islam, namun naik haji tidak hanya termasuk dalam rukum islam, juga termasuk dalam amalan bulan dzulhijjah yang bisa dilaksanakan oleh umat muslim yang mampu dalam segi ekonomi, fisik, dan lain sebagainya.
Nah, 5 amalan bulan dzulhijjah yang telah disebutkan diatas adalah beberapa amalan yang bisa kamu lakukan dibulan dzulhijjah untuk meraih sebanyak-banyaknya pahala. Amalan diatas bukan merupakan amalan yang berat dilakukan apabila kita memiliki niat untuk meraih ridho Allah SWT dan menumpuk banyak pahala untuk diri kita sendiri.
Baca Juga : 5 Tips Memilih Hewan Kurban Sehat Yang Wajib Kamu Ketahui