BERITAISLAM.COM –Islam merupakan agama yang sangat mengedepankan silaturahmi. Hal ini bukan tanpa alasan, melainkan karena silaturahmi sendiri mampu merekatkan hubungan kekeluargaan antar sanak saudara. Silaturahmi sendiri umumnya dilakukan dengan cara mengunjungi rumah kerabat, baik yang dekat maupun yang berada di lokasi jauh. Nah, sebelum bersilaturahmi dan mendatangi rumah kerabat, kita harus mengetahui adab bertamu terlebih dahulu.
Inilah 5 Adab Bertamu dalam Pandangan Islam
1. Minta Izin Maksimal 3 Kali
Mengutip dari laman Detik Hikmah, adab bertamu dalam pandangan Islam yang pertama adalah meminta izin. Apabila penghuni rumah tidak mendengar, maka kita bisa meminta izin lagi, namun hal ini hanya bisa dilakukan maksimal 3 kali. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Sabda Rasulullah SAW:
عن أبى موسى الاشعريّ رضي الله عمه قال: قال رسول الله صلّى الله عليه و سلم: الاستئذانُ ثلاثٌ، فان أذن لك و الاّ فارجع
Dari Abu Musa Al-Asy’ary radhiallahu’anhu, dia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Minta izin masuk rumah itu tiga kali, jika diizinkan untuk kamu (masuklah) dan jika tidak maka pulanglah!'” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Mengucap Salam
Meski hubungan persaudaraan sudah sangat dekat, kita tidak boleh asal masuk rumah orang lain tanpa mengucapkan salam. Hal ini termasuk salah satu adab yang ada dalam agama islam. Allah SWT juga menjelaskan perkara ini dalam Q.S An-Nur ayat 27
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتًا غَيْرَ بُيُوتِكُمْ حَتَّى تَسْتَأْنِسُوا وَتُسَلِّمُوا عَلَى أَهْلِهَا ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَّكَّرُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.” (QS. An-Nuur [24]: 27)
3. Mengetuk Pintu dengan Sopan
Adab bertamu dalam pandangan islam selanjutnya adalah mengetuk pintu dengan sopan. Mengetuk pintu sendiri dilakukan untuk menghormati pemilik rumah, agar jangan sampai tiba-tiba kita masuk dan membuatnya kaget.Adapun cara mengetuk pintu hendaknya dilakukan dengan sopan, tidak menggedor dengan keras.
إن أبواب النبي صلى الله عليه وسلم كانت تقرع بالأظافير
Artinya: “Kami di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengetuk pintu dengan kuku-kuku.” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrod bab Mengetuk Pintu)
4. Tidak Mengintip
Adab bertamu dalam pandangan Islm selanjutnya ialah tidak mengintip. Barangkali mengintip ke rumah teman menjadi salah satu aktivitas yang terbiasa kita lakuan, baik untuk sekedar bercanda atau memastikan keadaan penghuninya di dalam atau tidak. Padahal, dalam agama islam mengintip di rumah orang lain tidak diperbolehkan.Bahkan hukuman bagi pengintip sangatlah mengerikan, sampai Rasulullah SAW bersabda:
لو أنّ امرأ اطلع عليك بغير إذن فخذفته بحصاة ففقأت عينه لم يكن عليك جناح
Artinya: “Andaikan ada orang melihatmu di rumah tanpa izin, engkau melemparnya dengan batu kecil lalu kamu cungkil matanya, maka tidak ada dosa bagimu.”(HR. Bukhari Kitabul Isti’dzan)
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِك أَنَّ رَجُلًا اطَّلَعَ مِنْ بَعْضِ حُجَرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَامَ إِلَيْهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِشْقَصٍ أَوْ بِمَشَاقِصَ فَكَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَيْهِ يَخْتِلُ الرَّجُلَ لِيَطْعُنَهُ
Artinya:“Dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu sesungguhnya ada seorang laki-laki mengintip sebagian kamar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu nabi berdiri menuju kepadanya dengan membawa anak panah yang lebar atau beberapa anak panah yang lebar, dan seakan-akan aku melihat beliau menanti peluang untuk menusuk orang itu.” (HR. Bukhari Kitabul Isti’dzan)
5. Memperhatikan Waktu
Adab bertamu dalam pandangan Islam selanjutnya adalah memperhatikan batas waktu. Jangan sampai kita bertamu terlalu lama yang mengakibatkan tuan rumah terganggu. Adapun jika rumah tersebut masih tergolong rumah kerabat kita pun tidak boleh berlama-lama, apalagi menginap hingga berbulan-bulan.
الضِّيَافَةُ ثَلاَثَةُ أَيَّامٍ وَجَائِزَتُهُ يَوْمٌ وَلَيْلَةٌ وَلاَ يَحِلُّ لِرَجُلٍ مُسْلِمٍ أَنْ يُقيْمَ عِنْدَ أَخِيْهِ حَتَّى يُؤْثِمَهُ قاَلُوْا يَارَسُوْلَ اللهِ وَكَيْفَ يُؤْثِمَهُ؟ قَالَ :يُقِيْمُ عِنْدَهُ وَلاَ شَيْئَ لَهُ يقْرِيْهِ بِهِ
Artinya: “Menjamu tamu adalah tiga hari, adapun memuliakannya sehari semalam dan tidak halal bagi seorang muslim tinggal pada tempat saudaranya sehingga ia menyakitinya.” Para sahabat berkata: “Ya Rasulullah, bagaimana menyakitinya?” Rasulullah SAW berkata, “Sang tamu tinggal bersamanya sedangkan ia tidak mempunyai apa-apa untuk menjamu tamunya.” (HR Baihaqi)
Itulah 5 adab bertamu dalam pandangan islam yang penting untuk diketahui oleh seorang muslim. Jangan sampai seorang muslim tanpa sengaja menyakiti sanak saudaranya karena belum menerapkan adab bertamu sebagaimana yang disunnahkan Rasulullah SAW.