BERITAISLAM.COM – Aisyah binti Utsman bin Affan terkenal dengan ahli pidato, menguasai ilmu bahasa, dan kefasihan. Tak hanya itu, Aisyah dikenal sebagai sosok muslimah dermawan. Ia tak segan-segan memberikan hartanya untuk kepentingan dakwah islam.
Singkat Biografi Aisyah binti Utsman
Utsman bin Affan merupakan salah satu dari empat sahabat yang pertama kali masuk islam serta mengikuti seluruh ajaran Rasulullah. Utsman berasal dari bani Umayyah yang dikenal sebagai salah satu keluarga Quraisy.
Utsman bin Affan dikenal sebagai saudagar Makkah yang kaya dan sehat. Selain terkenal akan kemurahan hatinya, Utsman terkenal akan kemampuan berbahasa dan kefasihan bicaranya.
Kedua sifat ini rupanya diturunkan kepada putrinya, Aisyah binti Utsman. Kala itu Utsman bin Affan menikah dengan Ramlah binti Syaibah setelah perang Badar. Meski Ramlah kehilangan ayah dan dua saudara laki-lakinya, ia tak pernah membenci islam.
Bahkan Ramlah tertarik dengan islam karena perlakuan baik yang ditunjukkan kaum Quraisy. Hingga akhirnya Ramlah menikah dengan Utsman bin Affan dan melahirkan Aisyah binti Utsman pada akhir masa kenabian atau sekitar 623 Masehi.
Aisyah tumbuh menjadi muslimah cerdas dan ahli ibadah. Aisyah menjadi wanita terkemuka di kalangan tabi’in dan umat muslim. Para ahli ibadah kala itu mengakui kefasihan Aisyah binti Utsman dalam menyusun dan menyampaikan materi.
Dengan kemampuan ini menunjukkan keluasan ilmu pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki Aisyah. Meski ia mewarisi kekayaan ayahnya, Aisyah binti Utsman tak ragu-ragu menyedekahkan hartanya di jalan islam.
Aisyah binti Utsman juga memiliki sifat kasih sayang terhadap anaknya. Ia disebut memiliki sejumlah anak angkat yang berasal dari mantan budak ibunya. Ia mendidik anak-anak angkatnya sebagaimana mendidik anak kandungnya.
Ketika ayahnya meninggal, Aisyah binti Utsman tetap tegar dan tidak goyah imannya meski mengalami masa-masa sulit. Ia menunjukkan keikhlasan dan keteguhan hati dalam menghadapi rintangan dan tantangan hidup.
Langkah Menjadi Dermawan!
Pada dasarnya rezeki yang kita miliki saat ini hanyalah titipan dari Allah. Maka tak seharusnya disimpan sendiri, karena ada hak orang lain di dalamnya. Sebagaimana Aisyah binti Utsman yang dengan rela menggunakan seluruh hartanya di jalan dakwah.
Semula bersedekah memang terasa berat karena seseorang itu belum mengerti makna sedekah. Bersedekah dari apa yang dimiliki, jangan menunggu kaya dalam memulai setiap kebaikan.
Mulailah dari orang terdekat tanpa mengharap pujian dan pandangan mereka. Menjaga kerahasiaan sedekah merupakan salah satu cara yang mungkin dapat menghindari niat yang salah.
Jika tak mampu dengan harta, bersedekahlah dengan jasa. Membantu seseorang yang sedang kesulitan juga bernilai pahala yang akan Allah balas berupa kebaikan lain.
Segala sesuatu yang telah dikeluarkan hendaknya untuk tidak diungkit lagi. Hal ini memungkinkan batalnya pahala dan kebaikan yang semula hendak diberikan oleh Allah.
Rasulullah mengajarkan bahwa sedekah merupakan salah satu amal yang paling dicintai Allah. Beliau juga mengajarkan bahwa sedekah bukanlah tindakan yang sulit, melainkan perkara yang seharusnya dikerjakan setiap muslim.
Dengan bersedekah mampu mempererat tali silaturahmi yang dapat mengurangi kesenjangan sosial. Aktivitas ini juga menumbuhkan kesadaran untuk berempati pada kaum yang lemah.
Di dunia seseorang akan mendapatkan kemurahan rezeki, doa baik dari orang yang mustajab. Dengan bersedekah juga mampu menolak bala dan menjadi obat bagi penderita sakit.
Balasan sedekah juga akan didapatkan di akhirat kelak. Di sisi Allah ia mendapatkan pahala yang berlipat ganda, yang dengan sedekah juga dapat menjadi syafaat di akhirat kelak.
Mengetahui kisah Aisyah binti Utsman bahwa kedermawanan adalah akhlak baik yang mampu menutupi akhlak buruk. Selain dekat dengan manusia, seorang yang dermawan juga dekat dengan Allah dan surga.
Dermawan adalah cerminan kemurahan hati dan kebaikan dengan seksama. Maka sudah sepatutnya seorang muslim mengikuti teladan Rasulullah untuk menjadi sosok yang dermawan.
Orang yang dermawan memiliki pintu khusus di surga kelak dan melindungi dirinya dari siksa neraka. Amalan ini juga bisa menjadi syafaat untuk kedua orangtuanya di akhirat kelak.
Dengan mengetahui teladan Aisyah binti Utsman serta banyaknya keutamaan sedekah, maka sudah tak sepatutnya ada yang diragukan lagi untuk membiasakan diri bersedekah. Semoga teladan ini menambah wawasan baru dan bermanfaat untukmu!