BERITAISLAM.COM – Mengintip sejarah Islam pada masa rasulullah, pasti sudah tidak asing lagi dengan Gua Tsur. Gua yang menjadi tempat persembunyian nabi Muhammad dengan sahabat Abu Bakar dari kejaran kaum kafir Quraisy. Gua yang menjadi saksi perjalanan hijrah nabi dan sahabat ke Madinah. Yuk, simak sejarah tentang Gua Tsur sebagai tempat persembunyian nabi di bawah ini!
Sejarah Gua Tsur
Gua Tsur atau dikenal Jabal Tsur berjarak sekitar 7 Km dari Makkah ke arah Thaif, letak persisnya berada di salah satu puncak gunung Jabal Tsur yang penuh bebatuan dan sangat terjal. Menurut sejarah Gua ini memiliki bentuk seperti wajan yang ditelungkupkan, dengan ukuran tinggi 1,25 m, panjang dan lebarnya 3,5 m.
Terdapat dua pintu masuk yang ada di bagian timur dan barat. Pintu barat menjadi tempat yang digunakan Nabi Muhammad SAW bersama Abu Bakar saat bersembunyi dari kejaran kaum kafir Quraisy. Cerita mengenai Gua Tsur dikisahkan dalam surah At Taubah ayat 40 dengan bunyi sebagai berikut.
إِلَّا تَنصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ ٱللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ثَانِىَ ٱثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِى ٱلْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَٰحِبِهِۦ لَا تَحْزَنْ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَنَا ۖ فَأَنزَلَ ٱللَّهُ سَكِينَتَهُۥ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُۥ بِجُنُودٍ لَّمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ٱلسُّفْلَىٰ ۗ وَكَلِمَةُ ٱللَّهِ هِىَ ٱلْعُلْيَا ۗ وَٱللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Artinya: Jika kamu tidak menolongnya (Nabi Muhammad), sungguh Allah telah menolongnya, (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Makkah), sedangkan dia salah satu dari dua orang, ketika keduanya berada dalam gua, ketika dia berkata kepada sahabatnya, “Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” Maka, Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Nabi Muhammad), memperkuatnya dengan bala tentara (malaikat) yang tidak kamu lihat, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu seruan yang paling rendah. (Sebaliknya,) firman Allah itulah yang paling tinggi. Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
Ketika telah sampai di Gua Tsur Abu Bakar masuk ke dalam gua terlebih dulu, memastikan tidak ada kotoran maupun hewan di dalamnya. Setelah selesai membersihkan kotoran-kotoran dalam gua, beliau menutup lubang-lubang yang terdapat di gua agar tidak ada ular berbisa yang masuk. Namun, karena banyak sekali lubang dalam gua tersebut, diriwayatkan beliau sampai menutup lubang-lubang tersebut dengan baju yang beliau kenakan hingga tersisa dua lubang.
Dirasa sudah bersih dan aman, beliau meminta Rasulullah untuk masuk dan beristirahat di dalamnya. Karena terlalu lelah Rasulullah pun tertidur. Abu Bakar yang tidak tega melihat Rasulullah tidur tanpa alas, diraihnya kepala nabi dan ditaruh di atas pangkuannya.
Lalu kedua telapak kaki Abu Bakar digunakan untuk menutup dua lubang yang masih tersisa. Sayangnya, ada satu ular berbisa yang berhasil masuk dan menggigit kaki Abu Bakar. Karena tidak tega untuk menarik kaki yang digunakan alas tidur Rasulullah, alhasil ular itu menggigit kaki Abu Bakar berkali-kali.
Tidak dapat menahan rasa sakit yang dirasakan akibat gigitan ular, Abu Bakar pun meneteskan air mata yang mengenai Nabi Muhammad hingga membangunkannya. Melihat sahabatnya menangis Rasulullah pun bertanya penyebabnya.
“Wahai Rasulullah, kakiku telah dipatuk ular berbisa,” ujar Abu Bakar sambil menahan sakit.
“Kenapa engkau tidak memberitahuku dari tadi?” tanya Rasulullah.
“Wahai Rasulullah, engkau sedang tidur. Aku tidak sampai hati untuk membangunkanmu,” jawab Abu Bakar.
Mendengar hal itu, Nabi Muhammad SAW segera berdoa, “Ya Allah, jadikanlah Abu Bakar sederajat denganku pada hari kiamat nanti,”
Kemudian Rasulullah memeriksa kaki Abu Bakar mengusapnya beberapa kali sambil mengucap bismillah, selain itu beliau juga menggunakan air ludah yang dioleskan pada bekas gigitan ular tersebut. Atas izin Allah sakit yang dirasakan Abu Bakar berkurang dan perlahan keadaan kakinya membaik.
Baca Juga: Peristiwa Perang Tabuk, Pertempuran Terakhir Nabi Muhammad