BERITAISLAM.COM – Dari segala kesenangan, ternyata manusia lebih butuh dengan kebahagiaan dan menjadi pencarian yang akan terus dilakukan. Sayangnya, masih banyak orang yang mencari kebahagiaan dengan jalan yang kurang tepat. Lalu, apa sebenarnya inti kebahagiaan itu? Simak ulasannya berikut ini!
Inti Kebahagiaan Bagi Seorang Muslim
Inti dari kebahagiaan bagi seorang muslim ada pada hal-hal yang dilakukannya dan apa yang menjadi sumber kebahagiannya. Bagi seorang muslim inti kebahagiaan ada pada hal-hal yang mendatangkan kebahagiaannya.
Dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa segala amal yang dilakukan oleh seseorang yang beruntung adalah amal-amal baik yang bisa mengantarkannya menuju akhirat. “Tidaklah seseorang diciptakan melainkan Allah telah menentukan tempatnya, baik di surga ataupun di nereka, serta ditentukan pula apakah dia sengsara atau bahagia.” Ali bin Abi Thalib berkata, “Kemudian seseorang bertanya, “Ya Rasulullah, kalau begitu apakah sebaiknya kami berdiam diri saja tanpa harus berbuat apa-apa?”” Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam menjawab, “Siapa saja yang termasuk ke dalam golongan orang-orang yanng beruntung, dia pasti akan mengerjakan amal perbuatan orang-orang yang beruntung. Sebaliknya, siapa saja yang termasuk ke dalam golongan orang-orang yang sengsara, dia pasti akan mengerjakan amal perbuatan orang-orang yang sengsara.”
Selanjutnya, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda, “Tetaplah beramal! Karena masing-masing telah dipermudah untuk berbuat (sesuai dengan ketentuan terhadap dirinya, sengsara atau bahagia). Orang yang termasuk dalam golongan orang-orang yang berbahagia, maka akan dimudahkan untuk mengerjakan amal perbuatan orang-orang yang beruntung. Sedangkan orang yang termasuk dalam golongan orang-orang yang sengsara, maka akan dimudahkan untuk mengerjakan amal perbuatan orang-orang yang sengsara.”
Setelah itu, Rasulullah pun membacakan ayat Alquran (yang artinya), “Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil (pelit) dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sulit.” (Q.S. Al Lail: 5-10) (H.R. Bukhari No. 1362 dan Muslim No. 2647)
Dalam dalil di atas dijelaskan bahwa inti kebahagiaan bagi seorang muslim terletak pada upaya melakukan amal salih yang dia lakukan dan keyakinannya pada janji Allah atas amal salih yang dia lakukan. Inilah yang menjadi pembeda bagi inti kebahagiaan yang hanya dimiliki oleh seorang muslim.
Allah pun telah menakdirkan kebahagiaan dan kesengsaraan. Hal ini juga telah dijelaskan dalan hadis di atas bahwa fokus manusia seharusnya hanya pada usahanya untuk memaksimalkan amal salih yang bisa dilakukan. Meski segalanya telah ditakdiran oleh Allah, tapi Nabi mengingatkan agar selalu mengusahakan amal-amal terbaik meski segalanya telah ditentukan oleh Allah.
Allah menjelaskan hal tersebut dengan jelas di Alquran surat An Nahl ayat 97.
مَنۡ عَمِلَ صَٰلِحا مِّن ذَكَرٍ أَوۡ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤۡمِن فَلَنُحۡيِيَنَّهُۥ حَيَوٰة طَيِّبَةۖ وَلَنَجۡزِيَنَّهُمۡ أَجۡرَهُم بِأَحۡسَنِ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
“Setiap orang yang mengerjakan amal salih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik. Dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. An Nahl: 97)
Itu dia ulasan tentang inti kebahagiaan, khususnya bagi seorang muslim. Akhirnya, setiap mulism pada saat yang bersamaan diminta untuk berusaha semaksimal yang ia bisa dan bahagia sebab segala hal di dunia ini telah diatur dan ditentukan oleh yang maha segalanya. Itulah inti kebahagiaan bagi dirinya selama hidup di dunia.