BERITAISLAM.COM- Abu Ali Hussein Ibnu Abdullah atau yang lebih dikenal juga dengan Ibnu Sina merupakan salah satu dari sekian banyak ilmuwan muslim yang pengaruh ilmunya masih kita dapat rasakan hingga saat ini. Ibnu Sina atau yang didunia barat yang lebih mengenalnya dengan nama Avicenna adalah seorang dokter sekaligus filsuf terkemuka didunia islam yang hidup pada abad pertengahan.
Karya-karyanya menjadi banyak rujukan para ilmuwan selama berabad-abad, namanya dikenal begitu luas dari timur hingga barat karena andilnya beliau dalam ilmu pengetahuan terutama ilmu kedokteran yang mana ilmunya masih menjadi rujukan hingga sekarang.
Dalam artikel ini beritaislam.com akan membahas biografi singkat mengenai Ibnu Sina hingga karya dan sumbangan beliau dalam ilmu pengetahuan.
Biografi Singkat Ibnu Sina
Dikutip laman wikipedia.org, Ibnu Sina lahir pada tahun 370 Hijriyah atau 980 Masehi di Afsyanah, dekat dengan Bukhara. Ibnu Sina hidup semasa dengan Daulah Abbasiyah yang mana ditandai dengan pesatnya ilmu pengetahuan.
Keluarga Ibnu Sina sendiri sangat menaruh perhatian yang besar terhadap ilmu pengetahuan dan pendidikan, maka dari itu ayahnya sendiri mendatangkan secara khusus guru untuk mengajarkannya ilmu Al Quran dan Sastra Arab [Adab, Literatur]. maka saat dirinya telah genap berumur 10 tahun, dirinya telah hafal Al Quran beserta teks sastra lainnya
Perkenalan awalnya dengan ilmu filsafat terjadi karena seringnya mendengarkan perdebatan ayahnya yang kerap didatangi oleh orang-orang Mesir pengikut Ismailiyah dan dari perdebatan itulah akhirnya Ibnu Sina mulai mengenal istilah-istilah jiwa dan akal perspektif Ismailiyah.
Selain belajar aritmatika Hindia, Ibnu Sina juga kerap mendatangi Ismail Az-Zahid seorang ulama sufi’ yang bermazhab Hanafi yang tinggal di Bukhara untuk mempelajari ilmu fiqih dan yurisprudensi. Tidak lama setelah merasa cukup, ia mulai mempelajari ilmu filsafat dari seorang filsuf bernama Abu Abdillah An-Natili darinya ia belajar Isagoge karya porfioris. Setelah itu Ibnu Sina mempelajari logika [ilmu mantiq] dari organon karya Aristoteles.
Karir pertama sebagai seorang dokter adalah saat ia berhasil menyembuhkan Nuh bin Masyhur Amir Bukhara, atas keberhasilan tersebut Nuh bin Masyhur mengizinkannya untuk mengakses perpustakaan kerajaan yang mana memperluas cakrawala pemikiran dan pengetahuannya.
Saat ia berumur 22 tahun ayahnya wafat yang menyebabkan ia memutuskan untuk pindah ke jurjan suatu daerah yang berdekatan dengan laut Kaspia, di sana ia mengajar ilmu logika serta astronomi. Kemudian ia pergi ke Ray dan Hamadan [Iran], menulis dan mengajar jadi kegiatan utamanya sehari-hari, dari Hamadan ia memutuskan pergi ke Isfahan dan menyelesaikan karya-karyanya.
Namun akibat terus melakukan perjalan dari satu kota kekota lain membuat kesehatan kian makin memburuk ditambah pergolakan dan kekacauan politik saat kian memperburuk kesehatannya. Dekade terakhirnya dalam hidupnya ia habiskan waktu untuk melayani seorang komandan militer Ala al-Daulah Muhammad, Ibnu Sina wafat umur 58 tahun Juni 1037.
Karya dan Peninggalan Ibnu Sina
1.Al Qanun Fi al-Tibb [Canon of Medicene]
2.Kitab al-Syifa [Buku Penyembuhan]
3.Muktasar al-awshat [Ringkasan Tengah]
4.Al Mabda Wal Ma’ad [Masa Awal dan Masa Kembali]
5.Kitab al-Ma’ad [Buku Masa Kembali]
6.Al-Arsyad al-kulliyah [Observasi Umum]
7.Kitab An-Najat
8.Kitab fi Aqsami al-‘Ulumi al-‘Aqliyyah.
9. Kitab Lisanu al-‘Arab
10.Kitab Al-Isharat wa al-Tanbihat,
Selain kitab-kitab tersebut sebenarnya karyanya masih cukup besar tapi masih banyak yang bersilang pendapat tentang berapa total karya Ibnu Sina sebenarnya, maka dari itu kami akan menggunakan data dari para ahli,
1.Dari penyelidikan yang dilakukan oleh Father dari Domician di Kairo terhadap karya-karya Ibnu Sina, ia mencatat sebanyak 276 (dua ratus tujuh puluh enam) buah.
2.Phillip K. Hitti dengan menggunakan daftar yang dibuat al-Qifti mengatakan bahwa karya-karya tulis Ibnu Sina sekitar 99 (sembilan puluh sembilan) buah. Karya-karyanya ini sebagian besar dalam berbahasa Arab, tetapi ada sebagian kecil diantaranya berbahasa Persia, seperti Danishnamah ‘Ala’i (buku ilmu pengetahuan yang dipersembahkan kepada ‘Ala al-Daulah). Buku ini merupakan karya filsafat pertama di Persia Modern.
Itu sedikit penjelasan biografi dari Ibnu Sina, sebenarnya masih banyak lagi kisah-kisah orang shalih pada zaman dahulu yang luar biasa. Dari kisah-kisah mereka, semoga banyak hikmah dan pelajaran yang bisa kita ambil dan menjadi inspirasi bagi generasi muda bahwa dulu sebenarnya kaum muslim pernah memimpin dunia sebagai pusat peradaban dunia. semoga dengan dibuatnya artikel dapat menambah kesadaran kita sebagai generasi penerus Islam, Barakallahu fikum.