BERITAISLAM.COM – Ternyata ini dia hakikat Allah menciptakan Manusia yang belum banyak dipahami kaum muslimin. Ada konsep khusus untuk memahami bahwa Allah menciptakan manusia khusus untuk melakukan suatu hal yang diperintahkanNYA. Namun, dalam perjalanannya masih banyak kaum muslimin yang terlena dan tidak memahami tentang tujuan kelahirannya di bumi. Lalu, apa sebenarnya hakikat Allah menciptakan manusia? Simak ulasannya berikut ini!
Hakikat Allah Menciptakan Manusia
Setiap manusia termasuk kamu harus sadar betul bahwa tidak ada yang sia-sia dalam penciptaanmu di muka bumi. Allah telah menentukan aturan yang jelas tentang keberadaanmu di muka bumi ini untuk keperluan yang jelas.
Dalam Alquran surat An Nahl ayat 3 Allah menjelaskan tentang kekuasaan Allah dalam menciptakan banyak hal, termasuk menciptakanmu. “Dia menciptakan langit dan bumi dengan hak.” (Q.S. An Nahl: 3) Ayat tersebut memberi penjelasan tentang kabr penciptaan langit dan bumi, serta 7 lapis langit dan alam bawah (bumi) beserta segala isinya.
Dalam ayat lainnya, Allah pun menjelaskan bahwa tujuan Dia menciptakan manusia termasuk kamu di muka bumi ini adalah untuk sesuatu yang haq atau benar, yaitu beribadah. “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (Q.S. Adz Dzariyat: 56)
Maksud ayat tersebut adalah bahwa manusia diciptakan untuk beribadah pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Allah adalah satu-satunya Dzat yang layak disembah dan tidak ada sekutu bagiNYA. Siapa saja yang mentaatiNya, maka ia akan diberi balasan yang smepurna. Dan barangsiapa yang mendurhakaiNya, maka ia akan disiksa dengan seberat-beratnya. (Terjemah Tafsir Ibnu Katsir, 8/555 dalam laman muslimah.or.id)
Allah juga menerangkan bahwa mausia punya tujuan hidup yang jelas di muka bumi. Mereka tidak sekadar diciptakan untuk bermain dan bersendar gurau, seperti yang dibicarakan oleh orang-orang kafir. Dalam surat Al Qiyamah ayat 36 Allah menjelaskan tentang penciptaan manusia yang tidak dibiarkan hidup tanpa tanggung jawab.
أَيَحْسَبُ ٱلْإِنسَٰنُ أَن يُتْرَكَ سُدًى
“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?” (Q.S. Al Qiyamah: 36)
Makna ayat tersbeut menurut Tafsir Ibnu Katsir adalah “Manusia tidak dibiarkan begitu saja di dunia tanpa perintah atau larangan, dan tidak dibiarkan di kubur tanpa dibangkitkan kembali, semua manusia diperintahkan untuk (melakukan kebaikan) dan dilarang (melakukan keburukan) di dunia. Kemudian mereka akan dibangkitkan pada hari kiamar menuju Allah subhanahu wa ta’ala.”
Dalam banyak hikmah dan keterangan dalam Alquran seruan untuk menyembah Allah itu nyata adanya dan menjadi hal yang akan selalu ditegaskan oleh para penceramah hingga ulama. Hakikat ibadahlah yang menjadikan manusia patuh dan teguh dengan perintah dan larangan yang ada dalam syariat Islam.
Konsep dasar ini juga yang menjadikan hakikat Allah menciptakan manusia dalam Alquran berbeda dengan hakikat penciptaan manusia menurut orang-orang diluar ajaran Islam. Keimanan yang melandasi segala perbuatan kaum muslimin juga yang nantinya akan menjadi bekal menuju kehidupan selanjutnya.
Tak heran, jika banyak pemikir, utamanya para ulama yang menyebutkan bahwa mereka yang cerdas adalah mereka yang percaya akan adanya kehidupan selanjutnya setelah di bumi sebab paham tentang hakikat Allah menciptakan manusia. Dan kenyataan itulah yang diajarkan oleh syariat Islam pada kaum muslimin untuk memaknai hakikat Allah menciptakan manusia di bumi untuk mengumpulkan bekal menuju kehidupan selanjutnya dengan menunaikan ibadah (menjalankan perintahNYA dan menjauhi laranganNYA). Wallahu’alam.
Baca Juga: Begini Cara Menjaga Kehormatan Diri untuk Muslimah