BERITAISLAM.COM – Bagi seorang muslim, ada makna khusus untuk melihat kemerdekaan hidup yang dimilikinya semasa hidup. Arti dan makna merdeka bagi seorang muslim pun tentu akan sangat berbeda dengan manusia lainnya, sebab ada Allah dan iman yang harusnya ada dalam setiap rasa syukur atas kemerdekaan yang dirasakannya. Lalu, bagaimana penjelasan lebih lanjut tentang arti dan makna merdeka bagi seorang muslim? Simak ulasannya berikut ini!
Arti dan Makna Merdeka Bagi Seorang Muslim
Dalam Islam seorang muslim diajari untuk memiliki arti dan makna merdeka bagi seorang muslim yang berbeda dari manusia lainnya. Konsep ini pun berlaku bagi seluruh konsep tentang segala hal yang ada di dunia yang harus dipandang dari ajaran Islam yang seorang muslim lakukan.
Kamu bisa juga memperbaharui arti dan makna merdeka bagi seorang muslim dengan memahami terlebih dahulu tentang konsep merdeka. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diakses dari laman kbbi.web.id bahwa makna merdeka adalah bebas (dari perhambaan, penjajahan, dan sebagainya), berdiri sendiri, tidak terkena atau lepas dari tuntutan, tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu, leluasa, bebas merdeka (dapat berbuat sekehendak hatinya).
Dari pengertian tersebut kamu bisa memahami bahwa merdeka menurut kamus saja bermakna membebaskan diri dari hal-hal yang membelenggu diri. Hal inilah yang menjadi dasar memaknai kemerdekaan bagi seorang muslim dalam melihat kemerdekaan yang dimilikinya.
Jenis Kemerdekaan yang Bisa Dirasakan oleh Seorang Muslim
Berikut ini adalah jenis kemerdekanan yang bisa membantumu memahami arti dan makna merdeka bagi seorang muslim yang bisa membantumu memperbaharui pemahaman.
- Merdeka dari Kesyirikan
Arti dan makna merdeka bagi seorang muslim yang pertama adalah merdeka dari kesyirikan. Konsep ini bisa kamu maknai sebagai sebuah usaha untuk mengutamakan Allah dibanding hal lainnya yang bisa membuat kita tidak merdeka dalam meyakini Allah.
Seorang muslim, termasuk kamu tidak akan dikatakan merdeka jika dalam proses penghambaan atau ibadah belum memfokuskan dan meluruskan niat untuk beribadah hanya pada Allah dan menjauhkan segala kesyirikan selain pada Allah. Kesyirikan inilah yang menjadikan seorang muslim belum merdeka dalam menyembah Allah, sebab masih mengharap hal-hal yang bisa menguntungkan dirinya dari sumber lainnya, selain Allah.
Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah menjelaskan mengenai hal tersebut. “Menjadi hamba Allah adalah kemerdekan yang hakiki. Barangsiapa yang tidak menghamba kepada Allah, dia akan menjadi hamba kepada selain-Nya.” (Al Majmu’ Al Fatawa, 8: 306)
Kesyirikan menjadi bentuk kebergantungan manusia pada selian Allah yang seharusnya memerdekakannya dalam mengharap. Jika hal tersebut terjadi, biasanya seseorang akan berusaha meminta persetujuan terlebih dahulu dari objek yang dia sembah, sehingga setiap ingin melakukan suatu hal ia harus memberi persembahan pasa sesembahannya itu.
Seseorang yang masih melakukan kesyirikan pada dasarnya belum memahami arti dan makna kemerdekaan bagi seorang muslim untuk menyembah Allah saja. Kebebasan dan kemerdekaan diri orang tersebut tersandera oleh kesyirikan pada Allah. Jiwanya tidak bebas untuk beribadah hanya pada Allah, padahal Allah telah menjelaskan bahwa makhluk atau hal yang disembah tersebut memiliki kelemahan untuk mengabulkan segala hal yang diminta.
وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنْ يَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ مَنْ لَا يَسْتَجِيبُ لَهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَهُمْ عَنْ دُعَائِهِمْ غَافِلُونَ* وَإِذَا حُشِرَ النَّاسُ كَانُوا لَهُمْ أَعْدَاءً وَكَانُوا بِعِبَادَتِهِمْ كَافِرِينَ
“Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sesembahan-sesembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa)nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka? Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat), niscaya sesembahan-sesembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka.” (Q.S. Al Ahqaf: 5-6)
- Merdeka dari Hawa Nafsu
Arti dan makna merdeka bagi seorang muslim yang kedua adalah merdeka dari hawa nafsu. Kemerdekaan jenis kedua ini adalah jenis kemerdekaan yang bisa diusahakan setiap harinya, meski sayangnya masih banyak muslim yang asing dengan konsep ini.
Maksud dari merdeka dari hawa nafsu adalah seorang muslim harusnya memaham bahwa mengikuti hawa nafsu hanya akan menjerumuskan diri pada kesesatan dan kebatilan. Hal ini secara tegas juga Allah sampaikan saat mengingatkan Nabi Daud AS saat berkuasa agar jangan mengikuti hawa nafsunya. “Wahai Daud! Sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari Allah.” (Q.S. Shad: 26)
Cara terbaik untuk menerapkan arti dan makna merdeka bagi seorang muslim, terutama dalam menerapkan poin kedua ini adalah dengan selalu memunculkan perasaan takut dan merasa diawasi oleh Allah. Hal itu bisa menjadi peredam keinginanmu untuk melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat. Istighfar juga bisa menjadi hal pertama yang bisa kamu lakukan untuk mencegah diri melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat akibat dorongan nafsu.
- Merdeka dari Fitnah Dunia
Arti dan makna merdeka bagi seorang muslim yang ketiga adalah merdeka dari fitnah dunia. Makna dari merdeka dari fitnah dunia adalah membebaskan diri dari hal-hal yang bersifat duniawi atau hal-hal yang Allah karuniakan atas dirimu.
Allah menjelaskan bahwa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki manusia harus jadi pengingat bahwa jangan sampai kondisinya ini membawanya pada fitnah dunia. Allah menjelaskan dalam firmannya bahwa seharusnya manusia itu harus memaknai dunia dengan hakikat berikut ini.
اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا ۖ وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ ۚ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan, suatu yang melalaikan, perhiasan, bermegah-megahan di antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak. Seperti hujan yang tanaman-tanamannya mengangumkan para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering, dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Q.S. Al Hadid: 20)
Memahami arti dan makna merdeka bagi seorang muslim dalam jenis ketiga ini seharusnya menjadikan seorang muslim lebih bersyukur apabila diberik kelebihan maupun kekurangan. Baik luas maupun sempitnya kondisi hidup yang sedang dijalani saat ini harusnya menjadi semangat khusus bagi seorang muslim, termasuk kamu untuk memohon hanya pada Allah tentang segala hal.
Itu dia penjelasan tentang ari dan makna merdeka bagi seorang muslim yang harusnya memaknai kata ini untuk seluruh kejadian atau aktivitas yang dijalankan di dunia. Memerdekakan diri dari hal-hal yang lebih lemah dan rendah pun harus menjadi kunci utama untuk memahami arti dan makna merdek bagi seorang muslim. Semoga bermanfaat. Barakallahufikum.
Baca Juga: Ini Dia 5 Tanda Akhir Zaman yang Sudah Muncul Saat Ini