Beritaislam.com – Di suatu tempat mesir lahir seorang bernama jalaluddin al mahalli pada bulan syawal tahun 791 H. Nama lengkap Jalaluddin Al Mahalli adalah Muhammad bin Ahmad bin Ibrahim bin Ahmad bin Hasyim Al Jalal, Abu Abdillah bin Al Syihab, Abi Al Abbas bin Al Kamal Al Anshari, Al Mahalli, Al Qahiri, Al Syafii. Gelar Al Mahalli merupakan nisbah pada suatu daerah terkenal di mesir yang disebut Mahallah Al Kubra Al Gharbiyah.
JALALUDDIN AL – MAHALLI
Latar Belakang dan Pendidikan
Jalaluddin al-Mahalli berasal dari keluarga yang sangat religius dan berpendidikan. Nama “al-Mahalli” dinisbatkan pada kampung kelahirannya, al-Mahalla al-Kubra, yang terletak di sebelah barat Kairo, dekat dengan Sungai Nil. Sejak kecil, al-Mahalli sudah menunjukkan kecerdasan luar biasa dan minat yang mendalam terhadap ilmu agama.
Beliau belajar dari banyak ulama besar pada zamannya, termasuk Al-Imam Syamsuddin Abu Abdillah Muhazmad bin Abdu ad-Da’im An-Nu`aimi Al-`Asqalani Al-Barmawi, Al-Imam Al-Faqih Burhanuddin Abu Ishaq Ibrahim bin Ahmad Al-Baijuri, dan Al-Imam Al-Muhaddits Jalaluddin Abu al-Fadhl Abdurrahman bin Umar bin Ruslan Al-Kanani Al-`Asqalani Al-Bulqini. Guru-guru ini memberikan dasar yang kuat dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk fikih, ushul fikih, hadits, dan bahasa Arab.
Kontribusi dalam Ilmu Tafsir
Salah satu kontribusi terbesar Jalaluddin al-Mahalli adalah dalam bidang tafsir Al-Qur’an. Beliau adalah salah satu penulis Tafsir al-Jalalain, yang merupakan salah satu tafsir paling terkenal dan banyak digunakan di dunia Islam. Tafsir ini ditulis bersama Jalaluddin as-Suyuti, dan keduanya berhasil menyusun tafsir yang ringkas namun sangat mendalam, sehingga mudah dipahami oleh berbagai kalangan.
Tafsir al-Jalalain dikenal karena gaya bahasanya yang sederhana dan jelas, serta penjelasan yang langsung pada inti makna ayat-ayat Al-Qur’an. Karya ini menjadi rujukan penting bagi para pelajar dan ulama dalam memahami Al-Qur’an.
Kehidupan Pribadi dan Karakter
Jalaluddin al-Mahalli dikenal sebagai sosok yang sangat sederhana dan bersahaja. Meskipun memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam, beliau tetap hidup dengan penuh kesederhanaan dan ketawadhuan. Al-Mahalli juga dikenal karena keberaniannya dalam membela kebenaran dan menolak jabatan-jabatan tinggi yang ditawarkan kepadanya, termasuk jabatan hakim agung.
Beliau lebih memilih untuk mengajar dan menyebarkan ilmu di berbagai madrasah, termasuk Al-Muayyadiyyah dan Al-Barquqiyah. Kuliah-kuliahnya selalu dihadiri oleh banyak ulama besar, yang menunjukkan betapa besar pengaruh dan penghormatan yang diberikan kepadanya.
Karya Karya Jalaluddin Al – Mahalli
- Al-Badru ath-Thali` fi Halli Jam`i al-Jawami`, merupakan Syarh dari Jam`u al-Jawami` yang ditulis oleh Tajuddin As-Subuki, kitab dalam ilmu ushul fiqih, dan kitab ini memiliki banyak hasyiyah antara lain:Hasyiyah Syaikh Al-Islam Kamaluddin bin Abi Syarif (Lahir pada tahun 905 H) kitab ini bernama Al-Badru Al-Lami`Hasyiyah Syaikh Al-Islam Zakariya Al-Anshari (Wafat pada tahun 926H) (Manuskrip terdapat di Perpustakaan Al-Azhar)Hasyiyah Al-`Allamah Nashiruddin Al-Liqani, dicetak pada tahun 1332 H Hasyiyah Asy-Syaikh As-Sanbathi Asy-Syafi`i (Manuskrip terdapat di Perpustakaan Al-Azhar)Hasyiyah Asy-Syaikh Ali Al-Bukhari (Manuskrip terdapat di Perpustakaan Al-Azhar)Hasyiyah Asy-Syaikh Syihabuddin Al-Barlusi, yang lebih dikenal dengan nama `AmirahHasyiyah Asy-Syaikh Abdurrahman Al-Banani (Wafat pada tahun 1198 H) dicetak bersama Syarh Al-Imam Al-Mahalli di Bulaq pada tahun 1285 dan 1297 H dalam 2 jilid, dicetak di Percetakan Al-Khairiyyah pada tahun 1308 H, dicetak di Percetakan Al-Azhar pada tahun 1309 H serta dicetak di Percetakan Al-Maimuniyyah dan Percetakan Asy-Syarafiyyah pada tahun 1318 H.
- Hasyiyah Al-Imam Al-`Allamah Hasan Al-`Aththar (Wafat pada tahun 1250 H, dicetak di Percetakan Al-`Ilmiyyah, Kairo pada tahun 1313, 1316 dan 1318 H
- Syarh Al-Waraqat yang ditulis Imam Al-Haramain Al-Juwaini, Syarh ini memiliki beberapa Hasyiyah antara lain:
- Hasyiyah Asy-Syaikh Ahmad Ad-Dimyathi, dicetak bersama Syarh oleh Percetakan Al-Maimuniyyah pada tahun 1315 H dan Percetakan Daar al-Kutub Al-`Arabiyyah pada tahun 1338 HHasyiyah Asy-Syaikh Muhammad As-Sanbathi(Manuskrip terdapat di Perpustakaan Al-Azhar)Hasyiyah Asy-Syaikh Muhammad Ash-Shafati (Manuskrip terdapat di Perpustakaan Al-Azhar)Hasyiyah Asy-Syaikh Muhammad bin `Ibadah Al-`Adawi (Manuskrip terdapat di Perpustakaan Al-Azhar)
- Hasyiyah Asy-Syaikh Syihabuddin Al-Qalyubi (Manuskrip terdapat di Perpustakaan Al-Azhar)
- Kanzu ar-Raghibin fi Syarhi Minhaji ath-Thalibin Imam An-Nawawi
- Ia melengkapi Tasfir yang belum diselesaikan oleh Imam Jalaluddin as-Suyuthi, sehingga tafsir tersebut dinamai sebagai Tafsir Jalalain
- Syarh Mukhtashar Burdah
- Al-Anwar Al-Madhiyah
- Al-Qaul Al-Mufid fi An-Nail As-Sa`id
- Ath-Thib An-Nabawi
- Kitab fi Al-Manasik
- Kitab fi Al-Jihad
- Syarh Al-Qawa`id Ibnu Hisyam, ia belum melengkapinya
- Syarh At-Tashil Ibnu Malik
- Hasyiyah `ala Jaami`i Al-Mukhtasharat, ia belum melengkapinya
- Hasyiyah Jawahir Al-Isnawi, ia belum melengkapinya
- Syarh Asy-Syamsiyyah fi Al-Manthiq, ia belum melengkapinya
Kesimpulan
Jalaluddin al-Mahalli adalah contoh nyata dari seorang ulama yang tidak hanya memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam, tetapi juga karakter yang mulia dan ketawadhuan yang tinggi. Karya-karyanya, terutama Tafsir al-Jalalain, terus menjadi rujukan penting dalam dunia Islam dan memberikan manfaat yang besar bagi umat Islam di seluruh dunia. Kehidupan dan warisannya mengajarkan kita tentang pentingnya ilmu, kesederhanaan, dan keberanian dalam membela kebenaran.
Baca Juga: KISAH JALALUDDIN RUMI SANG SUFI LEGENDARIS