BERITAISLAM.COM – Shalat merupakan ibadah yang wajib dikerjakan oleh umat muslim selama masa hidupnya. Kedudukan shalat sangat tinggi dalam Islam, karena shalat adalah tiang agama yang menjadi pemisah antara keislaman dengan kekufuran dan kemunafikan. Tidak hanya itu, banyak keutamaan melaksanakan ibadah shalat yang akan kita dapat. Apa saja keutamaan melaksanakan ibadah shalat? Yuk, simak penjelasan di bawah ini!
Pengertian Shalat
Shalat berasal dari bahasa Arab yaitu shalla, yang berarti doa atau cara berdoa untuk meminta permohonan kepada Allah SWT. Pengertian shalat secara istilah ini disampaikan Syekh Muhammad bin Qasim al-Gharabili dalam kitab Fathul Qorib (Surabaya:Harisma, 2005) hal.11 dengan narasi berikut:
وشرعا – كما قال الرافعي: أقوالٌ وأفعال مُفتَتحَةٌ بالتكبير، مختتمةٌ بالتسليم بشَرائطَ مخصوصةٍ
Artinya: “Dan secara istilah (syara’) sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ar-Rofi’i, shalat adalah rangkaian ucapan dan perbuatan yang diawali takbir dan diakhiri dengan salam, serta syarat-syarat yang telah ditentukan.”
Ibadah shalat termasuk rukun Islam kedua yang menjadi kewajiban bagi umat Islam untuk melaksanakannya. Berupa ibadah kepada Allah SWT yang wajib dilakukan oleh setiap muslim mukalaf dengan syarat, rukun dan bacaan tertentu, dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.
Keutamaan Melaksanakan Ibadah Shalat
Keutamaan melaksanakan ibadah shalat sangatlah banyak, menunjukkan betapa mulianya ibadah shalat. Sebagai umat Islam hendaknya mengenali keutamaan-keutamaan dalam shalat, agar lebih semangat dalam menegakkan ibadah shalat. Berikut ini beberapa keutamaan melaksanakan ibadah shalat:
- Shalat Menjadi Cahaya dan Penyelamat di Hari Kiamat
Keutamaan melaksanakan ibadah shalat yang pertama adalah shalat bisa menjadi cahaya dan penyelamat di hari kiamat. Barangsiapa yang menjaga shalat, maka akan menjadi cahaya dan penyelamat baginya di hari kiamat. Dan barangsiapa yang tidak menjaga shalat maka tidak ada baginya cahaya dan penyelamat di hari kiamat.
Dari Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu anhuma, diriwayatkan bahwa suatu hari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam membicarakan tentang shalat lalu beliau bersabda:
مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُوراً وَبُرْهَاناً وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ وَلاَ بُرْهَانٌ وَلاَ نَجَاةٌ وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَأُبَىِّ بْنِ خَلَفٍ
“Barangsiapa yang menjaga shalat lima waktu, maka shalat itu akan menjadi cahaya, bukti dan keselamatan baginya pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang tidak menjaganya, maka ia tidak mendapatkan cahaya, bukti, dan juga tidak mendapat keselamatan. Dan pada hari kiamat, orang yang tidak menjaga shalatnya itu akan bersama Qarun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf.”
Disebutkan dalam hadits Abu Malik al-Asy’ari Radhiyallahu anhu :
وَالصَّلاَةُ نُورٌ
“Shalat itu adalah cahaya.”
- Shalat Bisa Menghapus Dosa dan Keburukan
Keutamaan melaksanakan ibadah shalat bisa menghapus dosa dan keburukan. Dari Jabir Radhiyallahu anhu, beliau mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ كَمَثَلِ نَهَرٍ جَارٍ غَمْرٍ عَلَى بَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ
“Shalat (fardhu) yang lima waktu itu seperti sebuah sungai yang airnya mengalir melimpah di depan pintu rumah salah seorang di antara kalian. Ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali.”
- Amalan Terbaik Setelah Dua Kalimat Syahadat
Selain itu, keutamaan melaksanakan ibadah shalat juga menjadi amalan terbaik setelah dua kalimat syahadat. Berdasarkan hadits dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu yang mengatakan:
سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ : أَىُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ قَالَ : الصَّلاَةُ لِوَقْتِهَا. قَالَ قُلْتُ ثُمَّ أَىٌّ قَالَ : بِرُّ الْوَالِدَيْنِ. قَالَ قُلْتُ ثُمَّ أَىٌّ قَالَ : الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ.
Aku pernah bertanya kepada Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , “Apakah amalan yang paling afdhal (terbaik)?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Shalat pada waktunya.”
Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu mengatakan, “Lalu aku bertanya lagi, “Lalu apa?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.”
Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu mengatakan lagi, “Lalu aku bertanya lagi, “Lalu apa?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah.”
- Pahala Orang yang Keluar Rumah untuk Shalat seperti Pahala Orang yang Keluar Berhaji dalam Keadaan Ihram
Keutamaan melaksanakan ibadah shalat yang lain adalah mendapat pahala seperti orang yang berhaji dalam keadaan ihram. Dari Abu Umamah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ مُتَطَهِّرًا إِلَى صَلاَةٍ مَكْتُوبَةٍ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْحَاجِّ الْمُحْرِمِ وَمَنْ خَرَجَ إِلَى تَسْبِيحِ الضُّحَى لاَ يُنْصِبُهُ إِلاَّ إِيَّاهُ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْمُعْتَمِرِ
“Barangsiapa keluar dari rumahnya dalam keadaan sudah bersuci menuju shalat wajib, maka pahalanya seperti pahala orang yang berhaji yang sedang berihram. Barangsiapa keluar untuk menunaikan shalat dhuha, ia tidak merasakan lelah kecuali karena melaksanakan shalat tersebut, maka pahalanya seperti pahala orang berumroh.”
- Dianggap Bertamu di Surga
Tidak hanya itu, keutamaan melaksanakan ibadah shalat dianggap bertamu di surga. Setiap kali seorang Muslim berangkat ke masjid, maka dia dianggap sedang bertamu ke surga, berdasarkan hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ وَرَاحَ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُ نُزُلَهُ مِنَ الْجَنَّةِ كُلَّمَا غَدَا أَوْ رَاحَ
“Barangsiapa pergi ke masjid di waktu pagi hari dan sore hari, maka Allah Azza wa Jalla menyiapkan untuknya hidangan dari surga setiap kali ia pergi di pagi atau sore hari.” [Muttafaqun ‘alaih]
- Bisa Menghapus Dosa yang Telah Lalu
Dari ‘Utsman, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنِ امْرِئٍ مُسْلِمٍ تَحْضُرُهُ صَلاَةٌ مَكْتُوبَةٌ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهَا وَخُشُوعَهَا وَرُكُوعَهَا إِلاَّ كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا قَبْلَهَا مِنَ الذُّنُوبِ مَا لَمْ يُؤْتِ كَبِيرَةً وَذَلِكَ الدَّهْرَ كُلَّهُ
“Tidaklah seorang Muslim yang ketika memasuki waktu shalat wajib lalu ia memperbagus wudhu’ untuk shalat tersebut, juga memperbagus kekhusyu’annya dan ruku’nya melainkan itu sebagai penghapus dosa sebelumnya selama seseorang itu tidak melakukan dosa besar dan ini berlaku sepanjang waktu.”
- Didoakan oleh Para Malaikat
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
صَلاَةُ الرَّجُلِ فِى جَمَاعَةٍ تَزِيدُ عَلَى صَلاَتِهِ فِى بَيْتِهِ وَصَلاَتِهِ فِى سُوقِهِ بِضْعًا وَعِشْرِينَ دَرَجَةً وَذَلِكَ أَنَّ أَحَدَهُمْ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى الْمَسْجِدَ لاَ يَنْهَزُهُ إِلاَّ الصَّلاَةُ لاَ يُرِيدُ إِلاَّ الصَّلاَةَ فَلَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلاَّ رُفِعَ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ حَتَّى يَدْخُلَ الْمَسْجِدَ فَإِذَا دَخَلَ الْمَسْجِدَ كَانَ فِى الصَّلاَةِ مَا كَانَتِ الصَّلاَةُ تَحْبِسُهُ وَالْمَلاَئِكَةُ يُصَلُّونَ عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِى مَجْلِسِهِ الَّذِى صَلَّى فِيهِ يَقُولُونَ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ تُبْ عَلَيْهِ مَا لَمْ يُؤْذِ فِيهِ مَا لَمْ يُحْدِثْ فِيهِ
“Shalat seseorang secara berjamaah lebih unggul 20 sekian derajat dibandingkan shalatnya di rumahnya atau pasarnya. Karena jika seseorang berwudhu dan memperbagus wudhunya kemudian ia mendatangi masjid, tidak ada yang menggerakkannya kecuali (keinginan untuk) shalat, dan tidak ada yang diinginkan kecuali shalat, maka tidaklah kakinya melangkah satu langkah kecuali dengan sebabnya derajatnya diangkat dan dihapuskan kesalahannya sampai ia masuk dalam masjid.
Jika ia sudah memasuki masjid, maka ia (terhitung) dalam keadaan shalat selama shalat masih menahannya; Dan para Malaikat akan terus mendoakan salah seorang di antara kalian selama ia berada di tempat shalatnya itu. Para Malaikat mendoakan, “Ya Allah! Rahmatilah ia. Ya Allah! Ampunilah dia. Ya Allah! Terimalah taubatnya.” Hal ini terus berlangsung selama ia tidak menyakiti orang lain (dengan perkataan atau perbuatan) dan selama tidak berhadats (selama tidak batal wudhunya).” [Muttafaq ‘alaih]
Begitu mulianya ibadah shalat, banyak keutamaan melaksanakan ibadah shalat yang akan kita dapat. Diantara keutamaan melaksanakan ibadah shalat yaitu, diampuni dosanya, didoakan oleh para malaikat, bisa menjadi cahaya dan penyelamat di hari kiamat, dan bagi yang melaksanakan shalat akan dianggap tamu ketika di surga.
Baca Juga: Ini Dia 10 Jenis Orang yang Shalatnya Tidak Diterima! Jangan Sampai Shalat Kita Tidak Diterima!