BERITAISLAM.COM – Manajemen waktu seorang muslim dilihat dari bagaimana ia mengatur waktunya untuk akhirat dan dunianya. Seorang muslim adalah manusia yang harusnya paling disiplin, karena pembagian waktu bagi seorang muslim sangat jelas dan teratur. Aturan salat lima kali sehari sebenarnya adalah pembagian waktu yang paling jelas untuk seorang muslim mengatur harinya.
Rasulullah pun telah menunjukkan bahwa seorang muslim seharusnya menjadi pribadi yang pandai membagi waktu. Lalu, bagaimana manajemen waktu seorang muslim yang Rasulullah contohkan pada pengelolaan waktu sehari-hari? Ini dia ulasannya!
Ada sejumlah pola pikir yang Rasulullah contohkan sebagai bentuk manajemen waktu seorang muslim
Memiliki Pola Pikir Investasi
Dalam ajaran Islam manajemen waktu seorang muslim dianggap sebagai investasi. Jadi, yang dimaksud dengan pola pikir investasi adalah hasil yang akan didapat berasal dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan seorang muslim dalam memaksimalkan waktu yang dimiliki. Rasulullah memiliki banyak contoh atau teladan tentang kebaikan yang banyak disebar untuk kemudian waktu menjadi kebaikan yang mengalir dalam jangka panjang. Konsep semacam inilah yang menjadi pola pikir pertama dalam manajemen waktu seorang muslim.
Hal-hal yang dilakukan seorang muslim dalam memaksimalkan waktu akan menjadi tolak ukur bagaimana pola pikir muslim tersebut. Nah, contoh Rasulullah dalam membagi waktu dengan filosofi menebar kebaikan untuk jangka panjang adalah hal pertama yang harus diyakini seorang muslim untuk memaksimalkan waktu.
Harus Produktif
Semangat memaksimalkan waktu untuk meningkatkan produktivitas adalah hal mendasar yang harus diyakini dan dijalani seorang muslim untuk menjalani kegiatan sehari-hari. Manajemen waktu ala Rasulullah adalah selalu mengupayakan diri untuk produktif. Islam sangat menghargai dan mendorong seorang muslim untuk produktif dan memaksimalkan apa yang dilakukannya setiap hari dengan landasan niat untuk beribadah dan dengan jalan yang baik.
Dalam Alquran pun Allah memerintahkan hambanya untuk produktif. Dalam Alquran surat Al Insyirah ayat 7 Allah menjelaskan “Maka apabila kamu telah menyelesaikan dari satu urusan, maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain.” Konsep setelah menyelesaikan satu hal kemudian mengerjakan hal yang lain adlaha konsep dasar yang sudha Allah jelaskan pada umat Islam. Hal ini sehrusnya menjadikan kita lebih sadar dan yakin bahwa waktu yang digunakan sehari-hari akan dipertanggungjawabkan di hari akhir.
Manfaatkan Waktu Sebaik Mungkin
Memanfaatakan waktu sebaik mungkin dan menyadari bahwa waktu adalah hal yang tidak akan bisa kembali adalah konsep dasar yang telah dijelaskan dalam Alquran pun melalui penjelasan ulama. Berdasarkan penjelasan Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, baginda Rasulullah Shallallahu ‘Alihi Wasallam pernah menasehati seseorang yang berbunyi “Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara ini: waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, masa luangmu sebelum datang sibukmu, dan hidupmu sebelum datang kematianmu.” Penjelasan itulah yang seringkali disampaikan dari generasi ke generasi sebagai sebuah pesan baik untuk memaksimalkan waktu yang dimiliki seorang muslim saat ini.
Jangan Menunda-Nunda
Menunda-nunda adalah hal buruk yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah. Kebiasaan buruk ini akan menghasilkan kehidupan yang buruk pula. Dalam hadis riwayat Bukhari, Rasulullah bersabda pada para pengikutnya “Menunda-nunda melakukan kewajiban (bagi yang mampu) termasuk kezaliman.” Kezaliman menunda tentu seharusnya tidak dilakukan seorang muslim untuk mejalankan kehidupan. Oleh karena itu, jangan menjadi seseorang yang senang menunda-nunda kewajiban dan kebaikan sebagai umat Islam maupun sebagai manusia.
Cepat dan jangan Tergesa-Gesa
Tidak tergesa-gesa adalah hal berikutnya yang sebaiknya tidak dilakukan dalam manajemen waktu seorang muslim, sebab Allah tidak menyukai hambaNYA terlalu tergesa-gesa atau buru-buru dalam melakukan berbagai hal. Sebuah hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik berbunyi “Karena sifat tergesa-gesa itu berasal dari setan.” Hadis tersebut menunjukkan bahwa tergesa-gesa dalam melakukan berbagi hal artinya tidak ada persiapan yang matang untuk menjalankan hal tersebut. Dorongan dari setan pun akhirnya dilakukan karena waktu yang semakin sedikit untuk mengerjakan suatu hal atau memang ingin cepat selesai tanpa memerhatikan kualitas hal yang dilakukan. Oleh karena itulah, kamu harus pandai mengatur waktu dalam upaya memaksimalkan manajemen waktu seorang muslim.
Itu dia ulasan mengenai manajemen waktu seorang muslim yang bisa langsung kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jangan sampai terlena dengan waktu luang yang dimiliki sampai lupa dengan kewajiban atau hak yang harus ditunaikan, bahkan menjadikan waktu kosong sebagai kesempatan untuk tidak produktif mengerjakan sesuatu. Sebab, seorang muslim adalah kumpulan dari hari-hari yang dijalani, maka sudah seharusnya hari-hari yang dilalui seorang muslim menjadi waktu yang berharga dan menghasilkan banyak karya yang bermanfaat.
Baca Juga: Apa Rahasia Rasulullah Bugar Sepanjang Hari? Ini Dia Jawabannya!