BERITAISLAM.COM – Kisah Nabi Nuh AS merupakan salah satu kisah paling terkenal dalam sejarah islam. Kaum Nabi Nuh ditenggelamkan oleh banjir dahsyat sebagai azab dari Allah SWT karena keingkaran mereka. Peristiwa ini bukan sekadar sejarah, tetapi juga peringatan bagi umat manusia agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Lalu, apa sebenarnya sebab utama kaum Nabi Nuh mendapatkan hukuman sedemikian dahsyat? Mari kita bahas!
Sebab Kaum Nabi Nuh Ditenggelamkan
Berikut beberapa sebab kaum nabi nuh ditenggelamkan, diantaranya :
- Kesombongan dan Kedurhakaan Kaum Nabi Nuh
Nabi Nuh AS adalah salah satu dari lima nabi ulul azmi yang diutus untuk menyeru umatnya kembali ke jalan Allah SWT. Namun, alih-alih menerima kebenaran, kaumnya justru menolak dengan keras dakwah Nabi Nuh AS.Allah SWT berfirman:
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu ia berkata: ‘Wahai kaumku, sembahlah Allah! Sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa?'” (QS. Al-Mu’minun: 23)
Namun, ajakan itu disambut dengan penolakan. Mereka lebih memilih menyembah berhala dan mengikuti hawa nafsu mereka. Bahkan, mereka menuduh Nabi Nuh AS sebagai orang gila dan pembohong.
- Menolak Kebenaran dan Mengolok-Olok Nabi Nuh AS
Selama 950 tahun, Nabi Nuh AS terus berdakwah dengan berbagai cara, baik secara terang-terangan maupun diam-diam. Namun, kaumnya tetap membangkang.
“Nuh berkata: ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang, maka seruanku itu tidak menambah mereka kecuali dalam hal lari (dari kebenaran).'” (QS. Nuh: 5-6)
Bahkan, mereka tidak hanya menolak dakwah Nabi Nuh AS, tetapi juga mengolok-oloknya. Ketika Nabi Nuh diperintahkan Allah untuk membangun kapal sebagai persiapan banjir besar, mereka justru mengejeknya karena membangun kapal di daratan.
“Dan mereka membangun bahtera, dan setiap kali para pemuka kaumnya melewati Nuh, mereka mengejeknya.” (QS. Hud: 38)
Hal ini menunjukkan betapa keras hatinya kaum Nabi Nuh AS hingga mereka menganggap peringatan Allah SWT sebagai bahan olokan.
- Tidak Menghargai Rahmat dan Kesempatan yang Diberikan
Allah SWT Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dia tidak serta-merta mengazab suatu kaum tanpa memberi mereka peringatan terlebih dahulu. Kaum Nabi Nuh AS telah diberi banyak kesempatan untuk bertaubat dan kembali ke jalan yang benar. Namun, mereka justru semakin membangkang dan terus mempertahankan kesyirikan.
Bahkan, mereka mendidik generasi berikutnya untuk tetap menolak ajaran Nabi Nuh AS. Inilah yang membuat azab Allah akhirnya turun dengan sangat dahsyat.
Azab yang Dijatuhkan Kepada Kaum Nabi Nuh
Setelah bertahun-tahun berdakwah tanpa hasil, Nabi Nuh AS akhirnya berdoa kepada Allah SWT agar memberikan keputusan bagi kaumnya.
“Nuh berkata: ‘Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.'” (QS. Nuh: 26)
Allah SWT kemudian memerintahkan Nabi Nuh AS untuk membangun bahtera besar. Saat perintah-Nya datang, air bah mulai meluap dari segala penjuru, termasuk dari dalam bumi dan langit.
“Lalu, Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah. Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air, maka bertemulah air-air itu untuk suatu urusan yang telah ditetapkan.” (QS. Al-Qamar: 11-12)
Kaum Nabi Nuh yang tidak mau beriman akhirnya tenggelam dalam banjir besar, termasuk putra Nabi Nuh yang menolak naik ke dalam bahtera. Hanya orang-orang yang beriman yang selamat dalam kapal Nabi Nuh AS.
Peringatan untuk Umat Manusia
Kisah ini bukan hanya cerita masa lalu, tetapi juga peringatan bagi kita semua. Ada beberapa pelajaran yang bisa kita ambil:
- Jangan sombong dan membangkang terhadap perintah Allah
Kesombongan adalah salah satu faktor utama yang membuat kaum Nabi Nuh binasa.
- Jangan menolak kebenaran
Jika sudah ada bukti kebenaran, jangan sampai kita menutup hati dan berpaling dari petunjuk Allah SWT.
- Hindari sikap mengejek ajaran agama
Banyak orang di zaman sekarang yang masih mengolok-olok ajaran Islam, sama seperti kaum Nabi Nuh.
- Segera bertaubat sebelum terlambat
Allah SWT selalu memberi kesempatan untuk bertaubat, tetapi ketika azab datang, sudah tidak ada lagi jalan kembali. Allah SWT berfirman:
“Dan sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.” (QS. Yusuf: 111)
Baca Juga : Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir : Penjelasan Mengapa Nabi Musa Berguru kepada Nabi Khidir