Rasulullah Saw memiliki banyak sahabat yang mulia, namun diantara banyaknya sahabat yang beliau miliki ada sejumlah sahabat yang kemuliaannya mengalahkan kemuliaan sahabat yang lainnya. Said bin Zaid menjadi salah satu dari sahabat yang kemuliaannya berada di atas rata-rata. Ia disebut langsung oleh Rasulullah Saw sebagai salah satu dari 10 sahabat yang mendapat jaminan surga ketika masih hidup di dunia.
Said bin Zaid dan Orang Terdekatnya
Meski terkenal sebagai salah satu golongan Al-Mubasyiruna bin-Jannah (Orang yang Diberitakan Masuk Surga), nama Said bin Zaid tidak setenar sahabat yang lain seperti Umar bin Khattab dan Abu Bakar As-Siddiq. Meski demikian hal ini tidak mengurangi kemuliaan dari salah satu sahabat yang masuk islam dan ikut membesarkan dakwah Rasulullah Saw di periode awalnya.
Nama lengkapnya adalah Said bin Zaid bin Amr bin Nufail bin Abdul Uzza al-Adawi, beliau masih satu kabilah dengan Umar bin Khattab dan masuk islam di tangan Abu Bakar Ash-Shiddiq. Said bin Zaid sendiri lahir di Makkah tepatnya 22 tahun sebelum hijrah dan menikah dengan Fatimah binti Khattab yang merupakan adik perempuan dari Umar bin Khattab.
Melansir dari lama Kisahmuslim.com, Ayah Said, Zaid bin Amr bin Nufail adalah seorang yang hanif dan tidak pernah menyembah berhala di masa jahiliyahnya. Di tengah masyarakat yang tertutup oleh gelapnya zaman jahiliyah, Zaid justru berkata, “ Ya Allah, jika engkau tidak menghendaki kebaikan ini (agama islam) untukku, maka janganlah engkau halangi anakku (Said) darinya.” kata-kata tersebut diucapkan menjelang kematiannya, dimana selama masa hidupnya tidak ada satu Rasull pun yang diutus untuk menunjukkan jalan kebenaran.
Dapat Jaminan Surga Saat Masih di Dunia
Salah satu keutamaan Said bin Zaid adalah mendapat jaminan surga saat dirinya masih menghirup napas di dunia. Hal ini sebagaimana tercantum dalam sabda Rasulullah Saw yang sangat terkenal, sabda ini juga secara tidak langsung menegaskan bahwa 10 sahabat tersebut memiliki keutamaan melebihi ratusan sahabat yang lain, termasuk di dalamnya ada Said bin Zaid.
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ: “أَبُو بَكْرٍ فِي الْجَنَّةِ، وَعُمَرُ فِي الْجَنَّةِ، وَعُثْمَانُ فِي الْجَنَّةِ، وَعَلِيٌّ فِي الْجَنَّةِ، وَطَلْحَةُ فِي الْجَنَّةِ، وَالزُّبَيْرُ فِي الْجَنَّةِ، وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ فِي الْجَنَّةِ، وَسَعْدٌ فِي الْجَنَّةِ، وَسَعِيدٌ فِي الْجَنَّةِ، وَأَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ فِي الْجَنَّةِ”.
Artinya: Dari Abdurrahman bin Auf, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Abu Bakar di surga. Umar di surga. Utsman di surga. Ali di surga. Thalhah (bin Ubaidillah) di surga. Az-Zubair (bin al-Awwam) di surga. Abdurrahman bin Auf di surga. Saad (bin Abi Waqqash) di surga. Said (bin Zaid) di surga. Dan Abu Ubaidah bin al-Jarrah di surga.” (HR. Ahmad dan at-Tirmidzi).
Melansir dari laman Kisahmuslim.com, Said bin Zaid termasuk salah satu sahabat yang mengikuti seluruh peperangan Rasulullah setelah perang Badar. Hal ini membuktikan bahwa beliau merupakan sahabat yang berani mendedikasikan jiwa dan raganya untuk membela agama Allah Swt. Selain aktif dalam peperangan, Said bin Zaid juga termasuk salah satu sahabat yang meriwayatkan hadits. Meski hadits yang beliau riwayatkan jumlahnya tidak begitu banyak, yaitu sekitar 48 hadits.Itu dia sekilas biografi tentang Said bin Zaid, beliau adalah salah satu sahabat mulia Rasulullah Saw yang wafat pada tahun 50-an Hijriyah. Jenazahnya nantinya dibawa ke Madinah saat wafatnya di usia 70 Tahun.
Baca Juga : Kisah Imam Ahmad bin Hanbal dan Keajaiban Istighfar Penjual Roti