BERITAISLAM.COM – Menjadi pemuda istikamah di era penuh kemaksiatan adalah hal yang menantang dan dalam waktu yang bersamaan juga tampak mustahil. Meski begitu, kamu masih bisa mengusahakannya menjadi pemuda istikamah itu dengan melakukan beberapa hal. Apa saja? simak ulasan menjadi pemuda istikamah di era penuh kemaksiatan berikut ini!
Menjadi Pemuda Istikamah di Era Penuh Kemaksiatan
Menjadi pemuda istikamah di era penuh kemaksiatan memang sedikit menantang dan membutuhkan keteguhan iman utnuk terus berkumpul dengan orang-orang salih yang bisa saling menguatkan. Syariat Islam pun menganjurkan utnuk seorang muslim berkumpul dengan orang-orang yang bisa membawanya semakin taat pada Allah.
Rajin mencari ilmu dunia dan agama adalah jalan yang bisa ditempuh olehmu sebagai seorang pemuda untuk menjadi pemuda yang istikamah di era penuh kemaksiatan. Iam Asy Syafi’i rahimahullah pun memberikan nasihat yang berharga untuk pemuda muslim termasuk kamu. “Demi Allah, hidupnya pemud aitu dengan ilmu dan takwa. Jika keudanya tidak ada, maka keberadaannya tidak dianggap ada.”
Menjadi pemuda istikamah di era penuh kemaksiatan bisa menjadi bekal utnuk membuat timbangan amal baikmu lebih berat di hari perhitungan nanti. Tak hanya berkumpul dengan teman-teman yang salih saja, kamu juga bisa menerapkan poin-poin penting yang dalam penjelasan Syekh Ibnu Baz sedang menyerang pemuda muslim. “Musuh-musuh Islam telah mengetahui fakta ini. Mereka pun berusaha merintangi jalan par apmeuda muslaim, mengubah pandangan hidup mereka, baik dengan memisahkan emreka dari agama, emnciptakan jurang antara mereka dnegan ulama dan norma=norma baik di masyarakat. Mereka memberikan label yang buruk terhadap apara ulama sheingga para pemuda menjauh, menggambarkan mereka dengan sifat dan karakter buruk, menjatuhkan reputasi para ulama yang dicintai masyarakat, atau memprovokasi penguasa untuk berseberangan dengan mereka.” (Fatawa Syekh Ibnu Baz, 2: 365)
Poin-poin penting itulah yang harus kembali disadari oleh pemuda muslim agar bisa mengevaluasi dan mengembalikan semangat untuk terus mempelajari ajaran Islam dan menjadikannya panduan untuk menjalani masa mudanya. Dalam sebuah hadis pun dijelaskan bahwa Allah menyukai seorang pemuda yang punya kecondongan pada kebenaran syariat. “Sesungguhnya Allah Ta;ala benar-benar kagum terhadap seorang pemuda yang tidak memiliki shabwah (kecondongan untuk menyimpang dari kebenaran, pent.).” (H.R. Ahmad, 2: 263; Ath Thabrani dalam Al Mu’jamul Kabir, 17: 309; dan lain-lain. Dinilai sahih dengan berbagai jalurnya oleh Syekh Al Albani dalam Ash Shahihah no. 2843)
Ciri pemuda muslim yang Allah cintai dan telah dijelaskan dalam hadis diatas itulah yangmembuat Allah mencintai pemuda semacam itu. Nah, upayamu untuk menjadi pemuda istikamah di era penuh kemaksiatan inilah yang bisa kamu manfatakan untuk terus memaksimalkan diri meningkatkan level ketakwaan yang kamu miliki dengan usaha yang bisa kamu lakukan terlebih dahulu. Beberapa upaya ayang bsia kamu lakukanterlebih dahulu diantaranya mengkuti komunitas yang membawamu semakin dekat dnegan kebaikan dan ilmu agama, megikuti kajian rutin dan tematik, hingga beralih tempat tinggal ke lingkungan yang lebih mendukung untuk memperbaiki diri dan keimanan.
Baca Juga: 5 Pesan Ulama untuk Pemuda Saat Ini yang Relevan untuk Dipraktikkan!