BERITAISLAM.COM – Masih banyak orang yang belum mengetahui apa itu shalat tahiyatul masjid. Shalat ini merupakan golongan sunnah dikerjakan atau tidak wajib.
Walaupun tergolong sunnah, shalat tahiyatul masjid merupakan salah satu sunnah yang istimewa. Shalat ini dikerjakan sampai 2 rakaat seperti shalat sunnah lainnya.
Lalu, apa itu shalat tahiyatul masjid? Mengapa tidak banyak orang yang paham akan shalat ini? Berikut penjelasan mengenai pengertian, tata cara, hingga hikmah shalat tahiyatul masjid.
Pengertian Shalat Tahiyatul Masjid
Ketika kita masuk ke dalam masjid, kita dianjurkan untuk melaksanakan shalat sunnah. Shalat sunnah tersebut bernama tahiyatul masjid yang merupakan shalat yang dilaksanakan pada saat masuk ke dalam masjid.
Shalat tahiyatul masjid dikerjakan hanya 2 rakaat, seperti shalat sunnah pada umumnya. Shalat ini pun segera dilakukan ketika memasuki masjid dan dilaksanakan sebelum duduk.
Sunnahnya shalat tahiyatul masjid memang lebih baik dilakukan sebelum duduk. Namun, menurut madzhab Syafi’i, tak apa jika terlanjur duduk dan shalat tahiyatul masjid tidaklah gugur. Seperti dalam hadist riwayat Muslim dibawah ini:
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ صَاحِبِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ دَخَلْتُ الْمَسْجِدَ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَالِسٌ بَيْنَ ظَهْرَانَيْ النَّاسِ قَالَ فَجَلَسْتُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَرْكَعَ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ تَجْلِسَ قَالَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ رَأَيْتُكَ جَالِسًا وَالنَّاسُ جُلُوسٌ قَالَ فَإِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمْ الْمَسْجِدَ فَلَا يَجْلِسْ حَتَّى يَرْكَعَ رَكْعَتَيْنِ
Artinya: “Abu Qatadah RA berkata, ‘Aku masuk ke dalam masjid sedangkan Rasulullah SAW duduk di tengah orang banyak.’ Abi Qatadah RA lantas melanjutkan ceritanya, ‘Lantas aku pun langsung duduk, kemudian Rasulullah SAW berkata kepadaku, ‘Apa alasan yang menghalangimu untuk melakukan shalat dua rakaat sebelum duduk?’ Aku pun menjawab, ‘Wahai Rasulullah, aku melihatmu duduk sedangkan orang-orang juga duduk.’ Rasulullah SAW kemudian bersabda, ‘Ketika salah satu di antara kalian masuk masjid, maka jangan duduk sebelum shalat dua rakaat,’” (HR Muslim)
Shalat tahiyatul masjid tidak ditentukan untuk khusus hari apa, namun bisa dikerjakan kapanpun selagi masuk ke dalam masjid. Karena shalat ini adalah bentuk penghormatan diri kita kepada masjid.
إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمْ الْمَسْجِدَ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يَجْلِسَ
Artinya: “Jika salah seorang dari kalian masuk masjid, maka hendaklah dia shalat dua rakaat sebelum dia duduk.” (HR. Al-Bukhari no. 537 & Muslim no. 714)
Tata Cara Shalat Tahiyatul Masjid
Pertama, membaca niat shalat sunnah tahiyatul masjid dan setelah itu melakukan takbiratul ihram. Berikut bunyi niat shalat tahiyatul masjid:
أُصَلِّي تَحِيَّةَ الْمَسْجِدِ رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Artinya: “Saya shalat Tahiyatul Masjid dua rakaat sunnah karena Allah ta’ala.”
Kedua, pada rakaat pertama membaca surat wajib Al-Fatihah dan kemudian dilanjut membaca surat sunnah Al-Kafirun.
Ketiga, pada rakaat kedua membaca surat wajib Al-Fatihah dan surat sunnah Al-Ikhlas.
Kemudian ditutup dengan salam.
Shalat sunnah tahiyatul masjid sangat mudah dan sederhana dilakukan. Karena shalat sunnah ini hanya memerlukan 2 rakaat untuk menghormati masjid atau tempat ibadah kita sebagai umat Islam.
Namun, disisi lain ada 3 kondisi yang tidak dianjurkan untuk melaksanakan shalat tahiyatul masjid. Hal ini menurut Syekh Nawawi Al-Bantani dalam Nihayatuz Zen, yang berbunyi:
وهي ركعتان قبل الجلوس لكل داخل متطهرمريد الجلوس فيه لم يشتغل بها عن الجماعة ولم يخف فوت راتبة، ولا تسن للخطيب إذا خرج للخطبة، ولا لمن دخل آخر الخطبة بحيث لو فعل التحية فاته أول الجمعة مع الإمام
Artinya: “Shalat tahiyatul masjid adalah shalat dua rakaat sebelum duduk bagi orang yang masuk masjid dalam kondisi suci dan ingin duduk, serta tidak khawatir tertinggal sholat berjamaah dan Sholat sunnah rawatib. Sholat tahiyatul masjid tidak disunnahkan bagi khatib yang mau langsung khotbah, dan tidak disunnahkan juga bagi orang yang masuk masjid pada khutbah terakhir, karena dapat dipastikan kalau mengerjakan tahiyatul masjid dulu maka shalat Jumat bersama imam akan luput.”
Keutamaan Shalat Tahiyatul Masjid
1.Menghormati atau Memuliakan Tempat Ibadah/Masjid
Keutamaan yang pertama yaitu menghormati atau memuliakan masjid. Hal ini sudah pasti menjadi hal yang utama dan pertama dalam keutamaan shalat sunnah tahiyatul masjid.
Dengan melakukan shalat tahiyatul masjid, sama saja kita sebagai umat muslim memuliakan tempat ibadah sendiri. Karena masjid merupakan disebut sebagai rumah Allah atau baitullah.
2.Sebagai Bentuk Ketakwaan
Keutamaan kedua adalah sebagai bentuk ketakwaan. Melakukan shalat sunnah tahiyatul masjid juga merupakan sebagai bentuk penghambaan diri kepada Allah Swt, yang menandakan ketakwaan kita terhadap-Nya lebih dalam.
Melaksanakan shalat tahiyatul masjid bisa mencerminkan ketakwaan pada seorang hamba. Hal ini dikarenakan tekad atau kesungguhan yang tertanam pada seseorang untuk menghabiskan tenaga, waktu, bahkan harta demi untuk shalat tahiyatul masjid.
3.Kekurangan Shalat Fardhu/Wajib Tertutupi
Ketika kita masih mempunyai kekurangan dalam memenuhi shalat wajib, kita bisa menutupinya dengan amalan-amalan sunnah seperti shalat tahiyatul masjid. Tetapi, dari sini bukan berarti kita lalai akan amalan-amalan yang wajib.
Hal ini tercantum dalam sebuah hadist riwayat Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad. Yang mana amalan sunnah dapat menutupi kekurangan shalat wajib. Allah Swt. berfirman, yang artinya:
“Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah. Jika hamba-Ku memiliki amalan sunnah, Allah berfirman: sempurnakanlah kekurangan yang ada pada amalan wajib dengan amalan sunnahnya. Kemudian amalan lainnya akan diperlakukan seperti ini.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad).
4.Iman Bertambah
Melaksanakan shalat tahiyatul masjid tentunya akan menambah iman pada seseorang. Hal ini tertera pada surat Yunus ayat 62-63, yang artinya:
“Ketahuilah bahwa sesungguhnya (bagi) para wali Allah itu tidak ada rasa takut yang menimpa mereka dan mereka pun tidak bersedih.” (QS. Yunus: 62)
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.” (QS. Yunus: 63)
5.Memperdalam Rasa Syukur
Shalat tahiyatul masjid juga bisa sebagai bentuk rasa syukur dan menjadikan rasa syukur itu lebih dalam. Dengan shalah sunnah ini kita bisa merasakan rasa nikmat yang telah diberikan Allah Swt kepada kita sebagai umatnya.
Nikmat tersebut seperti nikmat sehat, harta, kebahagiaan, masih dihidupkan, dan lain sebagainya. Allah Swt Maha Penyayang, oleh karenanya kita patut mensyukuri apa-apa yang telah ada pada diri kita.
Hikmah Melakukan Shalat Tahiyatul Masjid
Hikmah yang terkandung dalam melaksanakan shalat tahiyatul masjid ialah sebagai bentuk penghormatan kepada masjid atau tempat ibadah kita, umat muslim. Hal ini seperti kita mempunyai rumah, pasti kita juga menghormatinya.
Apabila masuk ke rumah masing-masing pasti kita akan mengucapkan salam. Hal tersebut untuk penghormatan kita terhadap rumah yang kita tempati atau hanya bertamu.
Shalat sunnah tahiyatul masjid merupakan shalat yang istimewa. Karena memiliki pahala tersendiri hanya sebab kita menghormati tempat ibadah atau masjid.
Itulah pembahasan lengkap mengenai pengertian, tata cara, hingga hikmah pelaksanaan shalat tahiyatul masjid yang dapat dijadikan pengetahuan baru. Ketika telah melakukan fardhunya, cobalah perlahan untuk melakukan sunnahnya, seperti shalat tahiyatul masjid.
Baca Juga: Apakah Perlu Shalat Qabliyah Subuh Setelah Shalat Tahiyatul Masjid?