BERITAISLAM.COM – Peran masjid di era digital semakin berkembang. Kini masjid tak hanya sebagai tempat ibadah, namun juga sebagai tempat pulang yang nyaman bagi jiwa tak tahu kemana arah pulang.
Perkembangan teknologi memberikan peluang bagi setiap masjid untuk lebih efektif dalam memberdayakan manusia. Dengan ini mempermudah penyebaran informasi masjid tersebut.
Lalu sebenarnya apa peranan masjid dalam sejarah islam hingga zaman modern ini? Simak pembahasan berikut mengenai peran masjid di era digital.
Peran Masjid Dalam Sejarah Islam
Masjid memiliki peran penting dalam sejarah dan peradaban islam. Selain sebagai tempat ibadah, masjid juga digunakan sebagai tempat menuntut ilmu keislaman.
Tidak hanya untuk ibadah lima waktu saja, namun juga digunakan sebagai tadarus Al-Qur’an, maupun i’tikaf di malam ramadhan. Bahkan pada zaman keemasan islam, masjid sudah berfungsi sosial sebagai mempererat tali silaturrahim.
Berkembangnya zaman menjadikan orang berlomba-lomba dalam mendirikan masjid yang besar dan megah. Namun melupakan fungsi masjid daripada sekadar tempat ibadah.
Beberapa masjid yang dibangun pribadi membuat penjagaan terbaiknya dengan membatasi jam operasional masjid. Masjid hanya dibuka ketika waktu sholat saja, selesai dari itu dikunci dengan dalih menjaga kebersihan.
Di luar sana banyak pemuda nganggur yang bisa diberi amanah sebagai marbot masjid. Maka dengan ini masjid bisa berfungsi lebih dari sekadar tempat beribadah namun juga sebagai tempat mengadakan aktivitas sosial keagamaan.
Masjid dengan fasilitas yang mendukung dapat meningkatkan kenyamanan bagi para jamaah. Sehingga pembangunan masjid ini dapat menjadi tonggak dalam mencegah berkembangnya paham radikal.
Peran Masjid di Era Digital
Jika sedang jalan-jalan ke sukabumi, kamu bisa mampir ke Masjid Sejuta Pemuda. Masjid dengan inovasi kreatif sebagai langkah awal meningkatkan fungsi masjid yang sebenarnya.
Pembangunan masjid ini tidak hanya sebagai tempat ibadah, namun juga sebagai tempat istirahat bagi para musafir. Masjid ini memberikan pelayanan terbaiknya. Menyediakan bantal, makanan, bahkan minuman dengan menyediakan kafe.
Kegiatan pemuda jadi lebih produktif dengan memberikan pelayanan untuk jamaah masjid. Pelayanan ini menjadi inspirasi untuk meningkatkan kualitas masjid daerah lain dalam melayani jamaah musafir.
Masjid ini membagikan program inspirasinya melalui akun media sosial yang tuai pujian dari warganet. Sebab viral ini menjadikan Masjid Sejuta Pemuda dapat berkembang lebih dalam memperbaiki fasilitas yang ada.
Fasilitas Penunjang Dalam Menarik Minat Jamaah
Era digitalisasi menjadikan masjid mulai kurang diminati. Sebagai pemuda sudah sepatutnya kita meramaikan dengan menyalurkan inovasi baru sebagai penunjang fasilitas.
Berkembangnya teknologi meningkatkan kualitas di masjid. Seperti penggunaan aplikasi adzan dan iqomah, sehingga umat muslim dapat sholat tepat waktu. Penggunaan audio saat khotbah juga termasuk bukti kemajuan teknologi.
Menyediakan wifi gratis merupakan langkah awal dalam menarik minat jamaah. Tidak dipungkiri berkembangnya teknologi menjadikan 90% orang membutuhkan akses internet yang baik.
Dengan menyediakan akses internet, setidaknya para pemuda mulai tertarik untuk nongkrong di masjid. Mungkin dengan ini bisa membuat mereka datang kembali dan meramaikan masjid dengan aktivitas positif.
Sejauh ini masjid memiliki dampak positif dalam kehidupan sehari-hari. Dari segi penyebaran ilmu, pendidikan dan dakwah online, serta meningkatkan interaksi dan komunikasi.
Tak jarang masjid digunakan sebagai tempat menyelenggarakan pengajian dan acara keislaman lainnya. Selain itu, masjid juga sebagai pusat pemberdayaan sosial dan ekonomi. Dari sinilah terwujud bantuan untuk fakir miskin dan yatim piatu.
Dalam pembangunan masjid yang nyaman, diperlukan campur tangan dari warga sekitar agar kebermanfaatannya terasa tidak pada satu orang saja. Di sisi lain juga mempertimbangkan agar masjid masih dapat bergerak sesuai fungsinya.
Kini anak muda menjadi sasaran dalam kemajuan masjid. Mereka harus dibekali dengan pengetahuan yang cukup, wawasan yang luas, dan pemikiran yang kreatif sebagai dasar dalam pengembangan masjid di era digital.
Melalui peran anak muda, masjid tetap akan dilestarikan dengan menyesuaikan perkembangan zaman. Dengan ini meminimalisir kenakalan remaja yang menyebar di luar sana.
Sekian artikel tentang peran masjid di era digital. Sebagai anak muda semoga kita bisa andil mengisi masjid dengan ragam aktivitas positif dan kembali mengembangkan masjid dengan kebermanfaatan.