BERITAISLAM – Surat Al-Lail merupakan surat ke 92 yang termasuk dalam bagian dari juz 30. Surat ini diturunkan di Makkah yang terdiri dari 21 ayat.
Surat Al-Lail memiliki arti malam. Pada 21 ayat dalam surat ini, menjelaskan secara singkat bahwa pertolongan Allah itu nyata atas setiap hamba yang berada dalam kesulitan, sekalipun berada dalam kemustahilan.
Ternyata dibalik turunnya ayat ini terdapat sepenggal kisah si fakir yang diperlakukan buruk oleh si kikir. Sepenggal kisah ini mampu menjadi pelajaran dan pengingat diri dalam menjalani kehidupan di dunia yang sementara ini. Yuk simak kisahnya!
Kisah Si Kikir dan Si Fakir
Asbabun nuzul surat Al-Lail mengisahkan tentang seorang pemilik kurma dan tetangganya yang fakir namun banyak anak. Mayang pohon kurma itu menjulur hingga rumah tetangganya.
Setiap pemilik pohon kurma itu akan panen buahnya, ia selalu ke rumah tetangganya dan memetik dari sana. Anak dari si fakir itu hanya dapat mengambil buah kurma yang berjatuhan.
Namun setiap apa yang diambilnya, dirampas kembali oleh si pemilik pohon kurma. Apa yang telah dimakan oleh anak-anak itu akan dipaksa keluar dari mulut kecilnya.
Si fakir mengadukan hal ini pada Rasulullah. Kemudian Rasulullah menghampiri pemilik pohon kurma, sembari bersabda, “berikan padaku pohon kurma yang mayangnya menjulang di rumah si fulan. Sebagai gantinya kamu akan mendapat kurma di surga.”
“Hanya sekian tawaran tuan? Sedangkan pohon kurma yang diminta adalah yang paling baik buahnya.” Lantas pemilik kurma itu pergi meninggalkan Rasulullah.
Percakapan singkat itu didengar oleh seorang dermawan yang menghampiri Rasulullah. Seseorang itu berkata, “Seandainya pohon itu menjadi milikku, apakah penawaran tuan berlaku padaku?”
Rasulullah mengiyakan. Seseorang dermawan itu pergi menuju pemilik pohon kurma. Dengan segala penawaran, akhirnya pohon kurma itu menjadi milik si dermawan.
Lantas seseorang yang dermawan tadi kembali pada Rasulullah, menyerahkan pohon kurma itu dengan mengharap pohon kurma di surga. Rasulullah ke rumah si fakir lalu bersabda, “ambillah pohon kurma itu untukmu dan keluargamu.”
Kisah ini diriwayatkan oleh Ibnu Abbas. Yang dengan kisah ini turunlah surat Al-Lail. Surat yang menjelaskan akan perbedaan sebelum dan kesudahan orang yang dermawan dan bakhil.
Makna Surat Al-Lail Bahwa Pertolongan Allah Itu Nyata
Dari surat Al-Lail ini kita mengetahui dua sifat manusia. Yang pertama senang menginfakkan hartanya di jalan Allah, bertakwa, dan beriman pada keberadaan surga Allah, pun sebaliknya.
Dari surat ini juga Allah mengingatkan bahwa harta tidak akan kekal dan dibawa hingga akhirat. Orang yang beriman tidak akan fokus pada penilaian orang, ia lebih mementingkan balasan dari Allah.
Bagi orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, maka Allah akan memberinya petunjuk untuk meraih kemudahan dan kebahagiaan.
Sebaliknya, jika seseorang itu enggan untuk menginfakkan hartanya, Allah akan memudahkan jalannya menuju kesengsaraan. Hartanya itu juga tidak akan bermanfaat baginya ketika ia telah binasa.
Allah akan membersihkan diri seseorang dari dosa ketika ia menginfakkan hartanya bukan karena ingin mendapat balasan atas manusia, namun semata-mata hanya mengharap keridhaan kepada Allah.
Keutamaan Surat Al-Lail
Keutamaan membaca surat Al-Lail yang pertama adalah Allah akan mempermudah dalam segala kesulitan, diberikan jalan keluar, dan kecukupan atas apa yang diberikan pada kita.
Allah akan memberi hati yang tenang, hati yang yakin bahwa pertolongan Allah itu nyata dalam setiap persoalan yang sedang kita alami. Allah selalu punya jalan atas setiap kemustahilan.
Ketika dibaca dalam salat isya, seperti membaca seperempat atau seluruh Al-Qur’an. Dan barangsiapa yang membaca surat Al-Lail 15 kali sebelum tidur, seseorang itu akan tidur dengan nyenyak, tidak ada mimpi buruk dan dilindungi selama ia tidur.
Dengan mengetahui makna dalam surat Al-Lail, diharap kita mulai sadar bahwa pertolongan Allah itu nyata. Sehingga tak seharusnya kita memperlakukan manusia lain dengan buruk.
Kita hanya belum mengerti cara kerja alam yang mungkin akan memutarbalikkan semuanya. Membuat semua ketidakmungkinan menjadi nyata.
Demikian kisah singkat yang semoga mampu menjadikan diri kita lebih baik lagi dalam bertindak pada manusia yang lain. Semoga bermanfaat untuk kamu yang baca!