BERITAISLAM.COM – Ada 3 waktu tidur yang dibenci para ulama yang harus kamu tahu supaya kamu tidak melakukan hal-hal yang ternyata kurang baik untuk tubuh juga. Larangan itu datang dari sejumlah penjelasan yang ternyata sejalan dengan dampak kesehatan yang bisa ditimbulkan dari kebiasaan buruk itu. Lalu, kapan saja waktu tidur yang dibenci para ulama itu? Ini dia penjelasannya!
Tidur Setelah Subuh
Waktu tidur yang dibenci para ulama pertama adalah tidur setelah Subuh. Tidur setelah Subuh memiliki larangan yang dijelaskan dalam sebuah hadis. “Telah menceritakan kepada kami Sa’id bin Manshur?, telah menceritakan kepada kami Husyaim, telah menceritakan kepada kami Ya’la bin ‘Atho’, telah menceritakan kepada kami ‘Umarah bin Hadid, dari Shakhr Al Ghamidi, dari Nabi Shallallahu Alihi Wa Sallam, beliau mengucapkan: “Allahumma Baarik Li Ummatii Fii Bukhuurihaa” (Ya Allah, berkahilah umatku di pagi hari mereka). Dan beliau apabila mengirim ekspedisi atau pasukan beliau mengirim mereka di awal siang. Dan Shakhr adalah seorang pedagang dan ia mengirim perdagangannya di awal siang, maka hartanya bertambah banyak. Abu Daud berkata; ia adalah Shakhr bin Wasa’ah.” (H.R. Abu Daud)
Orang-orang salih pun memakruhkan tidur setelah Subuh sebagai salah satu dari waktu tidur yang dibenci paRa ulama. Hal ini disebabkan oleh keberkahan waktu pagi yang luar biasa untuk dimanfaatkan meraih sesuatu. Orang-orang salih akan berusaha menahan kantuknya setelah Subuh dan berusaha mengerjakan aktivitas lainnya meski di malam harinya mereka kurang tidur atau tidak tidur.
Tidur Setelah Asar
Waktu tidur yang dibenci para ulama kedua adalah tidur setelah Asar. Larangan tidur setelah Asar ini sama dengan larangan tidur setelah Subuh, karena tidur di jam-jam ini bisa membuat badan kurang fit saat bangun.
Dalam penjelasn Syekh Abu Al Hasan Al Mawardi dijelaskan juga bahwa kebiasaan tidur sore menjelang malam bisa melinglungkan dan menggilakan. Menurut penelitian pun tidur sore bisa berpengaruh pada hormon renin dan aldosteron yang merupakan hormon pengatur keseimbangan cairan elektrorit dalam tubuh.
Tidur Setelah Magrib
Waktu tidur yang dibenci para ulama ketiga adalah tidur setelah Magrib atau sebelum Isya. Tidur di waktu tersebut juga mendapat anjuran antisipatif dari ulama. Hal ini karena ditakutkan seseorang akan kebablasan dan tidak tepat waktu dalam menunaikan salat Isya.
Selain itu, anjuran untuk tidak tidur terlalu malam juga berlaku bagi kaum muslimin agar tidak kesiangan dalam menjalankan salat Subuh. Tak hanya itu, anjuran untuk tidur setelah Isya atau segera tidur setelah salat Isya juga didasarkan pada kebiasaan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam yang dijelaskan dalam sebuah hadis. “Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salam berkata, telah mengabarkan kepada kami Abdul Wahhab Ats Tsaqafi berkata, telah mencertakan kepada kami Khalid Al Hadza dari Abu Al Minhal dari Abu Barzah, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam tidak suka tidur sebelum salat Isya dan berbincang-bincang setelahnya.” (H.R. Bukhari)
Itu dia ulasan tentang 3 waktu tidur yang dibenci para ulama. Semoga setelah ini kamu bisa semakin disiplin dalam menjalankan aktivitas harian, termasuk tidur di waktunya dan tidak tidur di waktu yang dimakruhkan. Semoga bermanfaat. Barakallahufikum.
Baca Juga: Begini Cara Mengingat Kematian Menurut Imam Al Ghazali