BERITAISLAM.COM- Dzulqa’dah merupakan bulan kesebelas dalam pengkalenderan Hijriyah yang termasuk salah satu bulan suci yang diistimewakan oleh Allah Swt.
Di dalam bulan Dzulqa’dah sendiri terdapat keutamaan dan keistimewaan tersendiri yang berbeda dibandingkan bulan-bulan Hijriyah lainnya. Sebagai salah satu bulan mulia dalam agama Islam, bulan Dzulqa’dah ternyata memegang makna penting bagi umat muslim dunia.
Salah satunya ialah pelaksanaan haji yang hanya boleh dilaksanakan pada bulan Syawal, Dzulqa’dah, dan sepuluh hari pertama dibulan Dzulhijjah. Dalam artikel kali ini beritaislam.com akan membahas 4 keutamaan di bulan Dzulqa’dah yang wajib kamu ketahui sebagai berikut,
1. Dzulqa’dah merupakan awal dari bulan haram
Apa itu bulan haram dalam Islam, mengutip dari laman detikjateng.com, bulan haram merujuk pada empat bulan suci dalam kalender Hijriyah, yakni bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.
Pada bulan haram tersebut segala bentuk peperangan dan membunuh dilarang terkecuali diserang terlebih dahulu. Dan pada bulan haram pula segala amal kebaikan dilipat gandakan dan mendapat pahala yang besar, maka dari itu umat muslim dianjurkan melakukan berbagai amalan pada bulan haram.
Berikut dalil keutamaan bulan haram terdapat Q.S. At Taubah ayat 36 yang berbunyi,
إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثۡنَا عَشَرَ شَهۡرٗا فِي كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوۡمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ مِنۡهَآ أَرۡبَعَةٌ حُرُمٞۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلۡقَيِّمُۚ فَلَا تَظۡلِمُواْ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمۡۚ وَقَٰتِلُواْ ٱلۡمُشۡرِكِينَ كَآفَّةٗ كَمَا يُقَٰتِلُونَكُمۡ كَآفَّةٗۚ وَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلۡمُتَّقِينَ (سورة التوبة: ٣٦
Artinya:“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”(QS. At-Taubah: 36).
2. Salah Satu Diantara Dilaksanakannya Bulan Haji
Keutamaan berikutnya adalah bulan Dzulqa’dah merupakan salah satu bulan dari tiga bulan Haji, Yaitu bulan Syawal, bulan Dzulqa’dah,dan sepuluh hari pertama dibulan Dzulhijjah.
Maka selain tiga bulan tersebut, tidak akan sah kain ihram atau berhaji di selain waktu tersebut. Seperti dalam dalil Q.S. Al Baqarah ayat 197,
اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌ (البقرة: ١٩٧)
Artinya:“ Musim haji itu pada bulan-bulan yang telah dimaklumi (ditentukan) (QS al-Baqarah: 197).
3. Umroh
Keutamaan yang tak kalah penting lainnya adalah Rasulullah Saw tidak pernah melaksanakan umroh kecuali di bulan Dzulqa’dah. Sahabat Anas bin Malik r.a. meriwayatkan,
اعْتَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَرْبَعَ عُمَرٍ، كُلَّهُنَّ فِي ذِي القَعْدَةِ، إِلَّا الَّتِي كَانَتْ مَعَ حَجَّتِهِ، عُمْرَةً مِنَ الحُدَيْبِيَةِ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مِنَ العَامِ المُقْبِلِ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مِنَ الجِعْرَانَةِ، حَيْثُ قَسَمَ غَنَائِمَ حُنَيْنٍ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مَعَ حَجَّتِهِ (رواه البخاري)
Artinya: Rasulullah saw berumrah sebanyak empat kali, semuanya pada bulan Dzulqa’dah kecuali umrah yang dilaksanakan bersama haji beliau, yaitu satu umrah dari Hudaibiyah, satu umrah pada tahun berikutnya, satu umrah dari Ji’ranah ketika membagikan rampasan perang Hunain dan satu lagi umrah bersama haji (HR al-Bukhari).
4. Bulan Dzulqa’dah Adalah Bulan Diturunkannya Kitab Taurat Kepada Nabi Musa a.s.
وَوَاعَدْنَا مُوسَى ثَلَاثِينَ لَيْلَةً وَأَتْمَمْنَاهَا بِعَشْرٍ فَتَمَّ مِيقَاتُ رَبِّهِ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً، وَقَالَ مُوسَى لِأَخِيهِ هَارُونَ اخْلُفْنِي فِي قَوْمِي وَأَصْلِحْ وَلَا تَتَّبِعْ سَبِيلَ الْمُفْسِدِينَ (سورة الأعراف: ١٤٢)
Artinya: Dan Kami telah menjanjikan kepada Musa untuk memberikan kepadanya kitab Taurat setelah berlalu tiga puluh malam (bulan Dzulqa’dah), dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh malam lagi (sepuluh malam pertama bulan Dzulhijjah), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya menjadi empat puluh malam. Dan Musa berkata kepada saudaranya, yaitu Harun, “Gantikanlah aku dalam memimpin kaumku, dan perbaikilah dirimu dan kaummu, dan janganlah engkau mengikuti jalan orang-orang yang berbuat kerusakan” (QS al-A’raf: 142).
Semoga dengan dibuatnya artikel ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan kita seputar keutamaan yang terjadi di bulan Dzulqa’dah, semoga bermanfaat. Barakallahufikum.
Baca Juga:Inilah Perbedaan Kalimat Subhanallah dan Masyaallah!