BERITAISLAM.COM – Dalam islam, segala sesuatu yang kita miliki dan segala tindakan yang kita lakukan kelak diakhirat akan dimintai pertanggungjawaban. Salah satu hal yang sering diabaikan padahal di hari akhir akan dimintai pertanggunjawaban adalah hisab pakaian. Banyak orang yang suka menumpuk pakain yang mereka miliki tanpa peduli bahwa hal tersebut akan dipertanggungjawabkan di hari akhir kelak. Lalu sebenarnya apa maksud hisab pakaian dan bagaimana cara menghindari kelalaian dalam mengoleksi pakaian yang dimiliki? Berikut penjelasannya.
Apa Itu Hisab Pakaian?
Hisab pakaian adalah salah satu hal yang harus dipertanggungjawabkan di akhirat kelak atas semua pakaian yang kita miliki. Rasulullah SAW bersabda :
“Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat sebelum ditanya tentang empat perkara: usianya, hartanya, ilmunya, dan bagaimana ia menggunakannya.” (HR. Tirmidzi).
Hadist diatas menjelaskan bahwa apa saja yang kita gunakan akan ditanyakan di akhirat kelak dan dipertanggungjawabkan. Pakaian yang kita miliki dan kita gunakan menjadi salah satu yang harus dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, penting bagi semua umat islam untuk lebih bertanggungjawab atas segala hal yang dimiliki dan digunakan.
Aspek yang Harus Diperhatikan terkait Hisab Pakaian
Terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan terkait hisab pakaian karena akan dipertanggungjawabkan kelak. Berikut beberapa aspek yang harus diperhatikan :
- Asal Pakaian
Asal pakaian atau baju yang kita miliki menjadi salah satu hal yang akan dipertanggungjawabkan. Islam sangat menekankan tentang pentingnya memperoleh segala hal dari sumber yang halal, termasuk bagaimana cara kita memperoleh pakaian yang kita miliki apakah dari sumber yang halal atau tidak.
- Fungsi Pakaian
Pakaian memiliki fungsi utama sebagai penutup aurat. Dalam QS. Al-A’raf: 26, Allah SWT berfirman:
يَا بَنِيْٓ اٰدَمَ قَدْ اَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُّوَارِيْ سَوْءٰتِكُمْ وَرِيْشًاۗ وَلِبَاسُ التَّقْوٰى ذٰلِكَ خَيْرٌۗ ذٰلِكَ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُوْنَ
Artinya : “Wahai anak cucu Adam, sungguh Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan bulu (sebagai bahan pakaian untuk menghias diri). (Akan tetapi,) pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu merupakan sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Allah agar mereka selalu ingat.”
Menggunakan pakaian yang melanggar syariat, seperti pakaian yang terlalu ketat atau tidak menutupi aurat dengan benar, dapat menjadi dosa yang harus dipertanggungjawabkan diakhirat kelak dan menjadi salah satu bagian dari hisab pakaian.
- Manfaat Pakaian
Aspek terakhir yang harus diperhatikan terkait hisab pakaian adalah bagaimana cara kita memanfaatkan pakaian. Allah SWT tidak menyukai hamba-Nya yang boros. Pakaian yang dibeli secara berlebihan, hanya untuk gaya hidup tanpa manfaat yang jelas, termasuk perbuatan israf (berlebihan). Sebaliknya, islam mengajarkan keseimbangan dalam membeli dan menggunakan pakaian.
Tips Menghindari Hisab yang Berat Terkait Pakaian
Terdapat beberapa tips untuk menghindari hisab pakaian yang berat di hari akhir kelak, diantaranya :
- Pilih Pakaian yang Halal dan Syar’i
Pastikan membeli pakaian dari sumber yang halal dan memilih jenis pakaian yang sesuai dengan syariat. Hindari pakaian yang menunjukkan kesombongan atau melanggar norma agama.
- Kurangi Membeli Pakaian Secara Berlebihan
Perilaku konsumtif dalam membeli pakaian dapat menambah tanggung jawab kita terkait hisab pakaian di akhirat kelak. Bijaklah dalam membeli, menggunakan pakaian sesuai kebutuhan, dan hindari mengikuti tren secara membabi buta.
- Rawat dan Gunakan Pakaian dengan Baik
Merawat pakaian adalah bagian dari rasa syukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan. Hindari menyia-nyiakan pakaian yang masih layak pakai. Jika ada pakaian yang sudah tidak digunakan, berikan kepada orang yang membutuhkan.
- Bersedekah dengan Pakaian
Sedekah pakaian adalah salah satu cara terbaik untuk meringankan hisab pakaian. Pakaian yang kita berikan kepada yang membutuhkan akan menjadi amal jariyah dan bukti syukur kepada Allah.
Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam hal ini. Beliau memakai pakaian yang sederhana, tetapi selalu bersih dan rapi. Kesederhanaan tidak berarti mengabaikan penampilan, melainkan menekankan pentingnya keseimbangan antara kebutuhan dan keindahan tanpa melanggar batasan syariat. Hal yang dilakukan Rasulullah SAW bisa menjadi contoh bagi kita untuk menggunakan pakaian sesuai fungsi dan kebutuhan yang ada, bukan hanya sekedar untuk gaya hidup. Sekaligus mengingatkan kita bahwa hal sekecil apa pun, akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT. Pakaian yang kita kenakan, asal usulnya, cara penggunaannya, hingga bagaimana kita merawatnya, semuanya akan dihitung.
Baca Juga : 7 Amalan Agar Hati Tenang