BERITAISLAM.COM – Mengenal Inferioritas dalam Islam adalah cara bagi seorang muslim untuk terjauh dari sifat iri, dengki, rendah diri dan terus bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan. Inferioritas atau dikenal dengan rendah diri adalah sikap tidak percaya diri pada seseorang dan merasa lebih buruk dari orang disekitarnya.
Banyak efek buruk yang terjadi ketika seseorang memiliki sifat rendah diri. Ketika seseorang merasa rendah diri hal ini dapat menyebabkan seseorang menarik diri dari kehidupan sosial, karena merasa dirinya lebih buruk dari orang lain. Selain itu, jika terus merasa rendah diri seseorang akan sulit menjadi diri sendiri dan akan menyebabkan takut untuk melangkah menjadi diri yang lebih baik lagi.
Inferioritas dalam Islam adalah hal yang dilarang, hal itu terdapat dalam Al-Qur’an surat Ali-Imran ayat 139. “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Ali-Imran: 139)
Dari ayat tersebut Allah melarang kita untuk bersikap lemah dan bersedih hati. Kamu adalah ciptaan Allah yang maha sempurna, jadi jangan pernah merasa lemah, dan merasa kurang dari orang lain yang mendapatkan pencapaian-pencapaian dunia. Tugas kamu adalah menjadi hamba Allah yang beriman dan terus meningkatkan ketakwaan. Inferioritas dalam Islam harus dihilangkan pada diri seseorang, karena yang bertugas menilai diri kita ataupun orang lain adalah Allah. Berikut cara untuk menghilangkan Inferioritas dalam Islam.
Mengenal Diri Kita Lebih Dalam
Meningkatkan self awareness merupakan salah satu cara untuk menghilangkan Inferioritas dalam Islam, terutama dari dalam diri kita. Kita harus memahami dengan baik siapa diri kita, bagaimana kita di mata masyarakat dan apa peran yang mau kita ambil di dunia ini. Terdapat ayat dalam Al-Qur’an yang memerintahkan kita untuk kenal dengan diri kita dan menerapkan cara pencegahan Inferioritas dalam Islam. Berikut ayatnya
سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka ayat-ayat Kami di dunia ini dan di dalam diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar.” (QS-Fushshilat: 53)
Secara tersirat dalam ayat diatas terdapat kata tentang mengenal diri, makna tersirat dari pengenalan diri pada ayat tersebut menurut Imam Ghazali, bukan hanya mengenal apa yang terlihat seperti wajah, organ, status sosial tetapi juga tentang hal mendasar 5W+1H, siapa aku, dari mana aku, kemana akau akan pergi, dan bagaimana kebahagiaan sejati aku dapati?
Mengenal diri sendiri dengan menjawab pertanyaan mendasar mengenai diri akan menjadikan kita fokus dengan diri kita sendiri dan tidak terpengaruh dengan orang lain. Hal ini akan menghilangkan rasa minder dan rendah diri dalam diri kita.
Stop Peduli Dengan Banyak Hal
JOMO atau dikenal dengan Joy Of Missing Out merupakan sifat yang melatih kita untuk stop terlalu peduli dengan orang lain, stop peduli dengan pencapaian diri orang lain, dan merasa bodo amat dengan hal yang tidak bisa kamu kontrol. Cukup peduli dengan apa yang kamu kontrol adalah kunci hidup tenang tanpa ada keresahan mengenai hal yang tidak bisa kamu kontrol.
Jadi, jangan gelisah ketika orang lain punya pencapaian, karena hal itu tidak mempengaruhi kehidupan kamu sama sekali. Cukup memberi selamat dan jadikan pelajaran tanpa ada rasa “aku tidak memiliki pencapaian sedangkan orang lain punya banyak pencapaian”, fokus dengan diri kamu dan teruslah menjadi diri yang lebih baik!
Stop Comparing Yourself!
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti. (QS. Al-Hujurat (49): 13)
Dari ayat di atas jelas bahwa manusia diciptakan berbeda-beda, maka tidak ada alasan bagi kita untuk membandingkan diri dengan orang lain. Membandingkan diri sendiri dengan orang lain sama saja dengan kamu menghina diri kamu sendiri dan secara tidak langsung kamu menghina penciptamu.
Selain itu, dari ayat tersebut juga kita tahu bahwa kita diciptakan berbeda-beda dengan tujuan untuk kita saling mengenal bukan saling merasa hebat. Kita semua memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, jadi fokus dengan dirimu, stop bandingkan dirimu, jangan anggap orang disekitarmu musuh karena jelas Allah bilang mereka adalah saudaramu untuk saling mengenal dan berkasih sayang.
Itu dia 3 cara untuk menghilangkan rasa Inferioritas dalam Islam. Jelas ya teman-teman kalau dalam Islam inferioritas atau rasa rendah diri itu dilarang. Kita semua sama, yang membedakan adalah ketaatan kita pada Allah dan yang menilai ketaatan hanya Allah, bukan manusia. Jadi, cukup membandingkan dirimu dengan orang lain dan terapkan tips menghindari Inferioritas dalam Islam yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Baca Juga: Thalhah bin Ubaidillah dan Sifat Mulianya