BERITAISLAM.COM – Banyak hal tentang Thalhah bin Ubaidillah yang bisa kamu jadikan hikmah dan inspirasi, terutama kisah Thalhah bin Ubaidillah dan sifat mulianya. Banyak inspirasi yang bisa kamu ambil dari kisah hidup Thalhah yang bisa dimaksimalkan untuk membangun karakter diri yang lebih kuat. Lantas, apa saja inspirasi yang bisa diambil dari kisah hidup Thalhah bin Ubaidillah dan sifat mulianya? Simak ulasan berikut!
Thalhah bin Ubaidillah dan Sifat Mulianya
Thalhah bin Ubaidillah adalah seorang sahabat Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam yang wafat saat perang Jamal saat melindungi dan menjadi perisai untuk Nabi. kisah kepahlawanannya ini menjadi salah satu sebab yang membuatnya menjadi salah satu pahlawan perang Uhud yang masuk surga (syahid).
Thalhah menjadi salah satu sahabat Nabi yang menjadi pelindung beliau ketika perang Uhud. Kisah Thalhah pun dikisahkan dalam banyak kitab, termasuk Syekh Mahmud Al Mishri dalam kitab Ashabu Rasulillahi Shallallahu Alaihi Wa Sallam berkata
يظهر ذلك جليًا أثناء انسحاب رسول الله ﷺ أحد ؛ قال ابن إسحاق : نهض رسول الله إلى الصخرة من الجبل ليعلوها ، وكان قد بدن وظاهر بين درعين، فلما ذهب لينهض لم يستطع، فجلس تحته طلحة بن عبيد الله حتى استوى عليها لقد أصاب العرج إحدى رجلى طلحة رضى الله عنه أثناء دفاعه عن النبي ﷺولما حمل طلحة النبي ﷺ
كلف استقامة المشى أدباً مع رسول الله ﷺ ، لئلا يشق على النبي ﷺ
فاستوت رجله العرجاء لهذا التكلُّف، فشفى من العرج
“Hal tersebut (adab Thalhah) tampak dengan jelas ketika Rasulullah mundur dari peperangan Uhud. Ibnu Ishaq berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bangkit menuju batu besar di bukit untuk menaikinya, beliau tidak mampu. Maka, duduklah Thalhah bin Ubaidillah di bawhanya hingga beliau bisa menaiki bukit tersebut. Ketika itu, salah satu kaki Thalhah radhiyallahu anhu terluka ketika melindungi Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Ketika Thalhah membawa Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam, ia paksakan untuk berjalan dengan normal sebagai adab terhadap Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam, agar tidak memberatkan Nabi. Ketika Thalhah paksakan untuk berjalan normal ketika kakinya sakit, maka kakinya malah sembuh dari rasa sakit.””
Tak hanya adabnya yang mulia, Thalhah juga merupakan pejuang yang gigih ketika berada di medan peperangan. Ia selalu berusaha mencari syahid di setiap peperangan yang diikutinya. Tak hanya itu, Thalhah bin Ubaidillah dan sifat mulianya juga selalu identik dengan kedermawanannya. Thalhah dikenal selalu menginfakkan hartanya di jalan Allah dan senang sedekah, bahkan hingga sebagian besar hartanya. Dalam sebuah riwayat yang disampaikan oleh Syekh Mahmud Al Mishri menyebutkan bahwa kisah kedermawanan Thalhah di kitab Ashabu Rasulillahi Shallallahu Alaihi Wa Sallam. “Dari Hasan Al Bashri bahwasannya Thalhah bin Ubaidillah menjual tanah miliknya seharga tujuh ratus ribu. Maka, ia tidak bisa tidur karena harta tersebut, hingga pada pagi hari ia membagikannya.”
Itulah salah satu potongan kisah Thalhah bin Ubaidillah dan sifat mulianya yang bisa kamu contoh, terutama kegemarannya untuk sedekah. Tak hanya sedekah, kamu juga bisa menjadikan sifat mulia Thalhah untuk membangun karkater salih dalam dirimu sendiri.
Baca Juga: Kisah Syaban: Sahabat Nabi yang Menyesal Saat Sakaratul Maut