Hari raya Idul Adha meskipun dirayakan setiap tahun, namun faktanya masih banyak umat Islam yang belum mengetahui asal usul hari raya Idul Adha. Yuuk kita pahami! Hari raya Idul Adha merupakan hari raya umat Islam yang dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah. Umat Islam disunnah muakkadkan untuk menyembelih hewan qurban bagi yang mampu.Yuuk kita simak asal usul Hari Raya Idul Adha!
Kisah Asal Usul Qurban Pertama Kali di Bumi
Perintah pelaksanaan ibadah qurban tidak lepas dari kisah Nabi Ibrahim As dan anaknya, yaitu Nabi Ismail As. Namun, tahukah kamu sejarah pelaksanaan qurban berawal dari kisah Qabil dan Habil,yaitu kedua anak Nabi Adam As.
Kisah ibadah qurban bermula dari Qabil dan Habil dalam menentukan siapa yang berhak mempersunting seorang gadis cantik shalihah bernama Iqlima. Untuk menyelesaikan perselisihan tersebut, Nabi Adam As meminta kedua putranya untuk menyembelih hewan qurban. Dengan ketentuan, siapa yang qurbannya diterima oleh Allah SWT, maka dialah yang berhak mempersunting Iqlima.
Habil seorang pengembala mengorbankan seekor kambing yang gemuk dan sehat. Sementara Qabil seorang petani mengorbankan segenggam hasil panennya yang paling buruk.
Kemudian diletakkannya kedua persembahan qurban di atas bukit. Keduanya bersama Nabi Adam As menyaksikan dari jauh apa yang akan terjadi terhadap dua macam qurban tersebut. Seiring berjalannya waktu binatang qurban milik Habil musnah termakan api. Sedangkan gandum Qabil tidak tersentuh sedikitpun oleh api dan tetap utuh.
Kisah pengorbanan kedua anak Nabi Adam As terdapat dalam al-Qur’an surah al-Maidah ayat 27:
وَٱتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ٱبْنَىْ ءَادَمَ بِٱلْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ ٱلْءَاخَرِ قَالَ لَأَقْتُلَنَّكَ ۖ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ ٱللَّهُ مِنَ ٱلْمُتَّقِينَ
Artinya:
“Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam, ketika keduanya mempersembahkan qurban, maka (qurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dan dari yang lain (Qabil) tidak diterima. Dia (Qabil) berkata, “Sungguh, aku pasti membunuhmu!” Dia (Habil) berkata, ‘Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertaqwa’.”
Ayat tersebut menjelaskan bahwa qurban milik Habil berupa domba gemuk dan sehat yang diterima oleh Allah SWT karena bentuk ketaqwaannya. Sementara Qabil, dengan ketidak ikhlasannya, sehingga qurbannya tidak diterima oleh Allah SWT.
Itulah sejarah qurban dilakukan di muka bumi ini. Yakni qurban yang dilakukan oleh Habil dan Qabil, putra-putra Nabi Adam As.
Kisah Asal Usul Hari Raya Idul Adha dan Diperintahkannya Berqurban
Peristiwa asal usul hari raya Idul Adha, yaitu kisah yang tidak begitu asing di telinga umat Islam bahkan merupakan kisah populer yang disampaikan saat pelaksanaan Shalat Eid Adha tiada lain kisah sejarah Nabi Ibrahim As dan Nabi Ismail As.
Asal usul hari raya Idul Adha bertepatan dengan peristiwa dianjurkannya Ibadah qurban. Berqurban dengan penyembelihan hewan ternak seperti unta, sapi, kerbau, domba, dan kambing, merujuk pada peristiwa Nabi Ibrahim As yang diperintahkan untuk menyembelih anak kesayangannya, Nabi Ismail As.
Dikisahkan Nabi Ibrahim As diperintah oleh Allah SWT untuk menyembelih anaknya melalui mimpi. Dan saat datang perintah itu, Nabi Ibrahim pun begitu terpukul sehingga dirinya runtuh dan tak berkutik.
Dengan penuh kasih sayang dan hati-hati, diceritakannya mimpi tersebut kepada anaknya, Nabi Ismail As. Sebagai anak yang patuh terhadap perintah Orang Tua dan Allah SWT, Nabi Ismail As menanggapinya dengan berjiwa besar. Ia tidak merasa keberatan sedikitpun bahkan mempersilahkan ayahnya untuk tidak ragu melaksanakan perintah Allah SWT.
Dengan ketegaran putranya, Nabi Ibrahim As teguh melaksanakan perintahNya. Hati Nabi Ibrahim As pun terasa tenang dalam berserah diri kepada Allah SWT. Ayah dan anak inipun bersiap untuk menjalankan perintah Allah SWT dan Nabi Ismail As siap disembelih.
Nabi Ibrahim As membaringkan anaknya, kemudian mengambil pisau sangat tajam yang sudah diasah. Kemudian, diayunkannya pisau tajam tersebut ke arah leher Nabi Ismail As. Kemudian Allah SWT berkehendak menggantikan tubuh Nabi Ismail As dengan seekor domba gemuk, sehat, dan tidak ada cacatnya.
Berqurban menjadi amalan utama hari raya Idul Adha dengan melakukan penyembelihan hewan qurban. Idul Adha memiliki makna bagi setiap umat Islam, untuk teguh dalam pengorbanan, keikhlasan, kesabaran, dan ketaatan.
Asal usul hari raya Idul Adha ditetapkan pada tanggal 10 Dzulhijjah, ketika peristiwa Nabi Ibrahim As menyembelih anaknya yaitu Nabi Ismail As dan pada saat itu juga bertepatan dengan diperintahkannya ibadah qurban pada hari raya Idul Adha 10 Dzulhijjah dan hari tasyrik 11-13 Dzulhijjah.
Itulah asal usul hari raya Idul Adhal, barakallahufikum. Baca juga artikel 4 Keutamaan yang Wajib Kamu Ketahui Dibulan Syawal