BERITAISLAM.COM – Terkait profil Ummu Aiman, nama asli Ummu Aiman adalah Barakah binti Tsa’labah bin Amr bin Hishn. Adapun beliau dipanggil dengan nama Ummu Aiman karena ia memiliki seorang anak yang diberi nama Aiman bin Ubaid, sehingga Ummu Aiman sendiri dapat diartikan sebagai ibunya Aiman.
Mengutip dari laman kisahmuslim.com, orang Arab pada zaman dahulu kerap menggunakan nama julukan (Kun-Nyah) dalam memanggil satu sama lain. Adapun penetapan Kun-Nyah kebanyakan berdasarkan nama anaknya, namun tak jarang juga yang memiliki Kun-Nyah karena kebiasaan yang ia lakukan. Terkadang nama Kun-Nyah lebih dikenal daripada nama aslinya, sebagaimana Barakah binti Tsa’labah yang lebih dikenal dengan nama Ummu Aiman.
Profil Ummu Aiman sebagai seorang wanita yang pernah mengasuh Rasulullah ﷺ membuatnya tergolong sebagai salah satu sahabat yang istimewa. Beliau termasuk salah satu wanita yang memeluk islam di periode awalnya dan berhijrah sebanyak 2 kali, yaitu ke Habasyah dan ke Madinah.(Ibnul Atsir: Asadul Ghabah, 7/325)
Profil Ummu Aiman dan Kebersamaannya dengan Rasulullah ﷺ
Terkait profil ummu aiman, Selain memiliki banyak kisah kebersamaan dengan Rasulullah ﷺ, Ummu Aiman juga pernah mendapati Rasulullah ﷺ menangis saat salah satu putrinya meninggal dunia. Peristiwa ini terjadi menjelang kematian putrinya, Rasulullah ﷺ mendekap dan meletakkan tangan beliau pada putrinya, dan putri beliau pun meninggal dalam dekapannya.
Demi menyaksikan junjungannya menangis dalam kondisi yang memilukan, makan Ummu Aiman pun tak kuasa menahan tangis. Melihat ibu asuhnya menangis, Rasulullah ﷺ pun bertanya “Wahai Ummu Aiman, apakah kau menangis padahal Rasulullah ada di sisimu?” Ummu Aiman menjawab, “Bagaimana bisa aku tidak menangis sementara Rasulullah menangis.”
Rasulullah mengatakan, “Sungguh aku menangis (bukan karena musibah) tapi ini adalah kasih sayang.” Beliau melanjutkan, “Setiap saat seorang mukmin dalam kondisi yang baik. Nyawanya terpisah dari badannya sedang dia memuji Allah.” (Sunan an-Nasai, Bab fil Buka’ ‘alal mayyit 1843. Al-Albani mengomentarinya shahih).
Profil Ummu Aiman tak hanya sebatas menjadi ibu asuh Rasulullah ﷺ, namun ia juga tergolong sebagai salah satu shahabiyah yang meriwayatkan hadits dari Rasulullah ﷺ. Adapun hadits yang pernah diriwayatkan oleh Ummu Aiman adalah:
لا تُشْرِكْ باللهِ شيئًا، و إنْ قُطِّعْتَ و حُرِّقْتَ، و لا تَعْصِ و الدَيْكَ، وإنْ أمرَاكَ أنْ تُخَلِّيَ من أهلِكَ ودُنياكَ فتخلَ، ولا تشربنَ خمرًا فإِنَّها مِفْتَاحُ كلِّ شَرٍّ، ولا تَتْرُكَنَّ صَّلاةَ مُتَعَمِّدًا، فمَنْ فعلَ ذلكَ فقد بَرِئَتْ مِنْهُ ذِمَّةُ رَسُولِه
Artinya: “Jangan menyekutukan Allah degan sesuatu apapun. Walaupun engkau dibunuh atau dibakar. Jangan durhakai kedua orang tuamu. Jika engkau diperintah untuk memisahkan antara keluarga dan duniamu, lakukanlah. Jangan meminum khamr. Karena khamr itu kunci segala keburukan. Jangan kalian bersengaja meninggalkan shalat. siapa yang melakukan hal itu, maka dia telah melepaskan diri dari perlindungan Rasul-Nya.” [Shahih at-Targhib 571].
Profil Ummu Aiman dan Wafatnya
Sebelum Ummu Aiman wafat, ia terlebih dahulu mendapati peristiwa wafatnya Rasulullah ﷺ, Ibu asuhan Rasull pun tampak begitu sedih. Kesedihan tersebut tampak saat Abu Bakar dan Umar bin Khattab mengunjunginya. Mendapati Ummu Aiman dalam keadaan menangis Abu Bakar dan Umar pun bertanya “Apa yang membuatmu menangis? Apa yang ada di sisi Allah lebih baik untuk Rasul-Nya”
Ummu Aiman berkata, “Aku menangis bukan karena tidak mengetahui yang ada di sisi Allah lebih baik untuk Rasul-Nya. Tapi tangisku itu karena terputusnya wahyu dari langit.” Ucapan Ummu Aiman ini pun membuat Abu Bakar dan Umar terenyuh. Lalu keduanya menangis bersama Ummu Aiman (Shahih Muslim: Bab Min Fadhail Ummu Aiman radhiallahu ‘anha (6472), 7/144).
Adapun wafatnya Ummu Aiman menjadi hal yang diperdebatkan di kalangan para sejarawan. Ada yang berpendapat bahwa Ummu Aiman meninggal setelah 5 bulan wafatnya Rasulullah ﷺ, namun ada juga yang berpendapat bahwa beliau wafat 6 bulan setelah wafatnya Rasulullah ﷺ. Diantara perdebatan tersebut adapula sejarawan yang menyatakan bahwa Ummu Aiman masih hidup hingga terbunuhnya Umar bin Khattab.
Itu dia profil Ummu Aiman, seorang wanita mulia yang menjadi pengasuh Rasulullah ﷺ. Meski dipanggil dengan nama Ummu Aiman, beliau juga melahirkan seorang anak yang sangat terkenal bernama Usamah bin Zaid, dimana Usamah berhasil menjadi kesayangan Rasulullah ﷺ di usia belia.
Baca Juga : Abu Rayhan Al Biruni: Sang Filsafat Sains Islam