Beritaislam.com – 3 Kisah Islami Inspiratif: Yang Bisa Bikin Kamu Makin Bersyukur. Kamu tahu? kehidupan adalah suatu proses belajar dari baik menjadi terbaik. Standar terbaik tiap satu orang dengan orang lain berbeda-beda. Malahan, waktu untuk menjadi versi terbaik juga berbeda-beda. Semuanya butuh proses, didunia ini tidak ada yang instan kecuali mie ya….hehehe.
Metode, pengalaman pribadi, maupun menggunakan pengalaman punya orang lain untuk tujuan yang sama pada akhirnya yaitu menjadi pribadi yang lebih baik. Nahh sebenernya dari sudut agama islam ada juga lho kisah inspiratif yang bisa bikin kamu makin bersyukur dan menjadi pribadi yang lebih baik. Penasaran? Tak perlu risau, berikut ini beberapa kisah inspiratif islami yang bisa kamu baca.
1. Menuju Sukses Butuh Usaha dan Kerja Keras
Suatu hari disebuah wilayah terdapat gunung yang konon katanya ketika para pendaki mencapai puncaknya akan diperlihatkan sebuah pemandangan yang keren sekali. Boleh dibilang kalau pemandangan yang ditawarkan oleh gunung tersebut tidak bisa ditemukan di tempat lain.
Karena hal itu beberapa waktu seorang pemuda mendengar hal tersebut dan datanglah ia bermaksud untuk mendaki gunung tersebut. pemuda itu lalu mencoba untuk menapaki langkahnya hingga sampailah di lereng gunung.
Pada area lereng gunung ternyata terdapat sebuah rumah yang dihuni oleh seorang kakek tua. Lalu pemuda itu menemui sang kakek dan bertanya jalan mana yang harus diambil untuk menuju puncak gunung.
Sang kakek mulai menerangkan bahwa ada tiga jalur untuk menuju puncak. Semua jalan bisa dilewati, namun tetap saja si pemuda harus memilih salah satunya untuk menuju puncak. Tiba-tiba pemuda itu memilih jalan kiri. Tapi sebelum pemuda itu jalan, sang kakek menerangkan jika pada jalan sebelah kiri terdapat banyak batu kerikil dan rintangan.
Seakan penuh percaya diri dan berani, pemuda tadi langsung melesat bergerak mulai menapaki langkah demi langkah. Semua yang dijelaskan kakek tua itu ternyata benar. Semakin di berjalan menuju puncak, semakin tinggi jalan yang dilewati pemuda itu. Kerikil dan bebatuan besar sering ia temui. Malahan jalan saja seakan tidak berpihak kepadanya.
Selanjutnya dia memilih untuk turun dan kembali pada sang kakek. Ia menjelaskan semua kejadian yang dilewati. Lalu pemuda tadi ingin mencoba menggunakan jalan sebelah kanan. Sang kakek kemudian mencoba menerangkan kembali kalau pada jalan itu penuh duri sambil tersenyum manis.
Pemuda tadi tetap berjalan, sekali lagi omongan sang kakek benar kembali. Pemuda itu mendapatkan banyak rintangan. Lalu ia kembali lagi pada sang kakek dan minta arahan, sebenarnya jalan mana yang aman dan tak banyak rintangannya. Sang kakek menjawab dengan nada serius, “Nak untuk sampai puncak dan mendapatkan pemandangan yang indah memang diperlukan usaha dan kerja keras. Semua jalan yang kamu lewati tidak ada yang mudah. Malahan mungkin jalan buntu juga akan kamu temui,” ujar kakek tua seperti memberikan sebuah nasihat.
Dari apa yang diucapkan oleh sang kakek tua membuat pemuda tersebut paham apa yang dimaksud dan bertujuan untuk melanjutkan pendakian menuju puncak apapun rintangannya. Dari kisah tersebut kita paham kalau menuju sukses dibutuhkan usaha dan kerja keras serta keberanian. Selain itu doa dan yakin kepada Allah Swt juga sangat penting. Karena ketika kita berdo’a juga berusaha, maka insyaallah akan dibukakan jalannya. Sesulit apapun menurut manusia, bagi Allah tidak ada mustahil jika sudah berkehendak.
2. Setiap Kejadian ada Hikmahnya
Pada suatu hari ada sebuah keluarga yang mempunyai anggota di dalamnya yang begitu banyak. Satu ayah satu ibu dan tiga orang anak. Keberadaan mereka semua sudah membuat suasana rumah menjadi ramai. Selang beberapa saat kemudian sang ayah membawa kabar bahagia bagi semua anaknya kalau mereka akan mendapatkan adik lagi.
Siapa sangka kabar bahagia itu tidak disambut baik oleh sang anak sulung. Ia menentang perkataan ayah. Keduanya sempat berdebat tak menemukan jalan keluar. Usut punya usut ternyata sang ayah dan anak sama sekali tidak ada yang mau mengalah keduanya sama-sama keras kepala.
Sang anak sulung memberikan penjelasan kalau ia melihat dari sudut pandang ibu yang sudah tua bagaimana nanti ibunya mengasuh dan merawat anggota baru keluarga tersebut. Meski penuh pertentangan, seiring berjalannya waktu dengan kondisi ibu yang sudah membesar hingga memasuki usia 4 bulan.
Dalam usia 4 bulan kandungan memang tidak dapat digugurkan. Bahkan menggugurkan kandungan juga termasuk melanggar hukum dan dosa. Dalam kondisi tersebut sang anak sulung masihh belum menerima terhadap semua yang terjadi. Namun perlahan-lahan ia berdo’a kepada Allah Swt untuk menerima sang adik barunya. Allah Swt mengabulkan do’a dari anak sulung tersebut dan menghilangkan rasa tidak suka dalam hatinya.
Ketika sang adik lahir, ternyata kondisinya buruk karena ada penyakit jantung. Berbagai usaha dilakukan keluarga tersebut untuk kesembuhan sang adik. Waktu tetap berjalan hingga suatu hari hasil rontgen dari rumah sakit keluar dan memberikan informasi kalau sang adik baru sembuh dari penyakit jantung.
Semua keluarga merasa senang dan terharu. Tak lupa ucap syukur atas kesembuhan sang adik baru. Dari cerita tersebut kita belajar kalau setiap kejadian yang telah ditakdirkan Allah Swt selalu mempunyai makna sendiri. Sering kali kita tidak sadar akan makna dibalik setiap kejadian. Hal ini sering kita alami ketika menghadapi kegagalan. Kita lebih suka pusing daripada berpikir tenang terhubung makna apa yang ada dibalik kegagalan yang menghampiri.Bisa jadi karena Allah Swt ingin menyadarkan kalau pilihan yang kita ambil selama ini salah.
Maka dari itu baik keberhasilan maupun kegagalan bahkan dalam kejadian lainnya pun harus ditanggapi dengan pikiran tenang dan selalu mengingat kalau Allah Swt sudah mentakdirkan apa yang terjadi.
3. Kisah Seorang Penjual Kerupuk
Kisah selanjutnya ada seorang penjual kerupuk yang memiliki keterbatasan fisik. Penjual ini mempunyai keadaan buta pada kedua matanya. Meski begini dia tetap menjalani hidup yang normal dengan berjualan kerupuk. Sesaat waktu berlalu ada seorang pemuda datang ingin membeli kerupuk dari penjual tadi. Pemuda tersebut memberikan pertanyaan kalau saja dirinya tidak membayar namun meminta kembalian kepada penjual buta tadi.
Selanjutnya ia menanyakan bagaimana jawaban sang penjual kerupuk dengan kondisi buta. Sesaat penjual kerupuk menjawab dengan nada pelan “nak, rezeki sudah Allah atur, saya cuma berusaha. Kalau emang rezeki saya tersebut adalah punya saya maka tak akan tertukar. Begitu pun sebaliknya,”Ujar si penjual kerupuk.
Ketika pemuda itu mendengar jawaban dari sang kakek, anak muda itu langsung terharu. Ia kemudian memberikan uang kepada penjual kerupuk dengan jumlah lebih. Pemuda itu percaya kalau Allah Swt menitipkan rezeki penjual tersebut lewat tangannya.
Dari kisah diatas, kita bisa mendapatkan pelajaran moral kalau rezeki dari Allah Swt tidak akan pernah tertukar. Yakin saja kalau Allah akan memberikan yang terbaik untuk hambanya. Kalaupun bukan rezekinya, maka Allah akan mengganti dengan yang lebih baik. Besar kecil tetap kita syukuri.
Baca Juga: QUDWAH HASANAH:TELADAN BAIK DALAM KEHIDUPAN