BERITAISLAM.COM – Buang air merupakan hal yang lumrah bagi setiap manusia. Namun, di dalam Islam, buang air pun mendapatkan perhatian khusus, terutama dalam hal adab. Dalam menjalankan aktivitas buang air, baik besar maupun kecil, seorang muslim perlu memerhatikan beberapa adab buang air yang dijelaskan dalam beberapa hadis. Adab buang air tersebut dijelaskan dalam artikel berikut, simak baik-baik.
Adab Buang Air Dalam Islam
Terdapat beberapa adab buang air dalam islam, diantaranya sebagai berikut:
Adab buang air yang pertama, saat masuk ke tempat buang air, dianjurkan untuk melangkah dengan kaki kiri terlebih dahulu sambil berdoa. Hal ini berdasarkan riwayat al-Bukhari dan Muslim:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
Kedua, saat ingin buang hajat (air besar atau kecil), sebaiknya tidak melakukannya di air yang tidak mengalir. Ini didasarkan pada hadis Nabi SAW dari Abu Hurairah RA: “Dari Nabi SAW, beliau bersabda: Janganlah seorang pun di antara kalian buang air kecil di air tergenang yang tidak mengalir, kemudian dia mandi di dalamnya.” (H.R. Al-Bukhari Muslim).
Ketiga, hendaknya menghindari buang hajat di tempat-tempat yang bisa menyebabkan seseorang mendapat laknat. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW. berikut.
عن أبي هريرة رضي الله عنه مرفوعًا: «اتقوا اللَّعَّانَيْن» قالوا: وما اللَّعَّانَانِ يا رسول الله؟ قال: «الذي يَتَخَلَّى في طريق الناس، أو في ظِلِّهم»
“Dari Abu Hurairah RA. berkata: Rasulullah SAW. bersabda: Hindarilah dua hal penyebab laknat!” Sahabat bertanya, “Apa dua penyebab laknat itu wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Seseorang yang buang hajat di jalan atau tempat berteduh.” (HR. Muslim)
Keempat, jika berada di tempat terbuka, hendaknya menutupi diri dari pandangan orang lain. Ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW. dari Abu Hurairah RA: “Dari Nabi Muhammad SAW. bersabda: Barangsiapa bercelak, hendaklah ia menutupi dirinya… dan barangsiapa akan buang hajat, maka hendaklah ia melindungi dirinya dari pandangan manusia.” (H.R. Abu Dawud).
Kelima, saat buang hajat, sebaiknya tidak berbicara dengan siapa pun. Berdasarkan hadis dari Abu Sa’id al-Khudri RA: “Rasulullah SAW. bersabda: Janganlah dua orang keluar untuk buang hajat dengan menyingkap aurat dan berbicara, karena Allah tidak menyukai perbuatan itu.” (H.R. Abu Dawud).
Keenam, setelah selesai buang hajat, hendaknya beristinja’ dengan air atau batu menggunakan tangan kiri. Berdasarkan hadis dari Abu Qatadah RA: “Rasulullah SAW. bersabda: Janganlah di antara kalian memegang kemaluannya dengan tangan kanan saat buang air kecil, dan janganlah memegang dengan tangan kanan saat berada di dalam kamar mandi, serta jangan bernafas di dalam bejana.” (H.R. Muslim).
Ketujuh, ketika keluar dari tempat buang air (kamar mandi atau WC), dianjurkan untuk berdoa: Ghufranaka. Ini berdasarkan hadis: “Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW. apabila beliau keluar dari tempat buang air, beliau berdoa: Semoga Allah mengampunimu (ghufranaka).” (H.R. Al-Khamsah kecuali an-Nasai).
Baca Juga : Begini Adab Masuk ke Kamar Mandi!