BERITAISLAM.COM – Membaca zikir pagi sebelum memulai aktivitas adalah hal dasar yang biasanya akan seorang muslim lakukan sebelum memulai hari. Dari bacaan zikir itu memiliki banyak hikmah yang seharusnya bisa diambil oleh kaum muslimin. Sayangnya, banyak muslim yang hanya membaca zikir pagi tana meresapi makna bacaanya. Lalu, apa saja hikmah bacaan zikir pagi? Ini dia ulasannya!
Zikir Pagi
Zikir pagi bisanya dilakukan pada waktu pagi, tetapi ada beberapa perbedaan pandangan. Pendapat pertama, zikir dimulai dari fajar hingga matahari terbit. Pendapat ini menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Al Kalimuth Thoyyib, Ibnul Qoyyim dalam Al Wabilush Shoyyihb, Muhammad bin Ahmad bin Salim As Safarini Al Hambali dalam kitabnya Ghidza ul Albaab li Syarh Manzhumatul Aadab, dan Sayyid Sabiq dalam Fiqhus Sunnah.
Kemudian, pendapat kedua dimulai dari terbit fajar hingga waktu zawal (matahari bergeser ke Barat). Inilah pendapat Al Lajnah Ad Daimah dalam fatawanya dan menjadi pendapat Syaikh Muhammad bin Sholeh All Utsaimin dalam kajian Liqo’ Al Bab Al Maftuh. Pendapat ketiga dimulai dari terbitnya fajar hingga matahari tenggelam. Pendapat Ibnul Jazaari dalam kitabnya Mafatih Al Hishn dan pendapat Asy Syaukani dalam Tuhfatudz Dzaakirin. Terakhir, pendapat yang kuat adalah bahwa waktu zikir dimulai dari terbit fajar hingga waktu zawal.
Hikmah Bacaan Zikir Pagi
Hikmah bacaan zikir ini bisa dimaknai dari makna bacaan zikir tersebut. Banyak hikmah dari bacaan zikir pagi. Berikut ini sejumlah hikmah bacaan zikir pagi.
- Penghambaan pada Allah
Banyak makna bacaan zikir yang membuat seorang muslim harusnya lebih mendalami agamanya karena banyak makna bacaan dalam zikir pagi yang memiliki makna penghambaan pada Allah. Kalimat awal zikir pun penuh dengan pujian pada Allah ta’ala di waktu pagi.
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ
Bacaan awal dalam zikir tersebut mengandung makna penghambaan pada Allah berupa pujian pada Allah yang dilanjutkan dengan kalimat syukur “Segala puji hanya milik Allah.”. Kemudian, diberikan penegasan bahwa tiada sesembahan yang berhak diibadahi, kecuali Allah Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-nya, serta milik-Nya semua kerajaan dan pujian, dilanjutkan dengan pengakuan bahwa Allah Maha Berkehendak atas segala sesuatu. Kepasrahan inilah yang harus dimiliki seorang hamba Allah.
- Permohonan kebaikan dan perlindungan dari kejahatan
Dalam bacaan zikir terdapat makna permohonan kebaikan dan perlindungan dari kejahatan.
رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ “رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ”
Bacaan zikir ini memiliki makna berupa permohonan seorang hamba pada penciptaNYA di waktu pagi agar terhindar dan dihindarkan dari kejahatan. Inilah mengapa zikir pagi tidak hanya sekadar ritual ibadah sunah, tetapi juga permohonan perlindungan dari seorang mukmin pada Allah di waktu pagi. Doa ini juga menjadi bentuk ketergantungan seorang hamba pada penciptaNYA, terutama dalam rangka mengawali hari agar tidak terhindari dari kejahatan.
- Keberanian menghadapi tantangan tua dan kemalasan
رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ
Pada bacaan zikir pagi juga terdapat bacaan yang bermakna pemohonan pada Allah agar dihindarkan dari tantangan tua dan kejahatan. Makna bacaan zikir pagi ini memang identik dengan doa perlindungan dari kemalasan dan penghambat upaya meraih kesuksesan. Dihindarkan dari keburukan hari tua pun termasuk dalam hal yang diminta dalam bacaan zikir pagi ini.
- Perlindungan dari siksaan akhirat
رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
Tak hanya meminta tentang kebaikan dunia saja yang diminta dalam bacaan zikir pagi, permohonan perlindungan dari siksa akhirat pun termasuk dalam hal yang diminta dalam zikir pagi. Oleh karena itulah, maka bacaan zikir pagi sangat baik dan menyeluruh atas permohonan hal baik dalam satu hari untuk hidup kita.
Permohonan perlindungan diri atas dunia dan akhirat pun didasarkan pada Alquran surat At Tahrim ayat 6 yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka. Dan mereka selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.S. At Tahrim: 6)
Baca Juga: Haruskan Sujud Tilawah Saat Membaca dan Mendengar Ayat Sajdah? Ini Dia Jawabannya!