Beritaislam.com – Syaikh Abdul Qadir Al Jailani adalah tokoh sufi yang paling terkenal dan termasyhur di Indonesia. Tokoh sufi ini lebih terkenal oleh kisah-kisah karomahnya dibandingkan ajaran spiritualnya. Ulama ini bukan hanya terkenal di Indonesia,tapi juga di India dan Pakistan, ulama ini sangat di hormati di negara tersebut. Beliau mempunyai banyak julukan seperti penghidup agama, orang suci terbesar dalam islam dan sebagainya.
Biografi Singkat Abdul Qadir Al Jailani
Syaikh Abdul Qadir Al Jailani merupakan Syaikh kesatu dalam Tarekat Qadariyah. Nama asli lenkap beliau dengan nasabnya adalah, Asy-Syaikh Abdul Qadir bin Abi Sholeh bin Janaky Dausat bin Musa bin Abdullah bin Musa Al-Huzy bin Abdullah Al-Himsh bin Al-Hasan bin Al-Mutsanna bin Al-Hasan bin Ali bin Abi Tholib Al-Jailani.
Beliau dilahirkan di negara Jailan. Satu negara bawahan Tobaristan, wilayah kuno bersejarah yang kini berada pada wilayah Iran ( Kaspia Iran ). Kelahiran Syaikh Abdul Qadir tepat pada malam pertama bulan Ramadhan tahun 470 H/1077 M. Sedangkan wafatnya di negara Baghdad ( Irak ), tepat pada tanggal 10 Muharram tahun 571 H dalam pada usia 91 tahun.
Karya-Karya Syaikh Abdul Qadir Al Jailani
Mengutip Al-Kisah no.07 yang diterbitkan pada 7 April 2011, berikut ini beberapa karya beliau:
- 1. Tafsir Al – Jailani
- 2. Al-Fatthu Ar-Rabbani wa Al-Faydh Ar-Rahmani
- 3. As-Sholawat wa Al-Aurad
- 4. Al-Rasail
- 5. Yawaqit Al-Hikam
- 6. Al-Ghunyah li thalibi Thariqil Haqq
- 7. Futuh Al-Ghaib
- 8. Ad-Diwan
- 9. Sirrul Asrar
- 10. Asrarul Asrar
- 11. Jalaul Khathir
- 12. Al-Amru Al-Muhkam
- 13. Ushulus Saba’
- 14. Mukhtasar Ihya Ulumuddin
- 15. Ushuluddin
Karamah Syaikh Abdul Qadir Al Jailani
Karamah atau tanda-tanda kewalian Syaikh Abdul Qadir sudah nampak saat sejak kecil bahkan dikatakan dalam beberapa kitab dan ulama, pada malam kehirannya pun ada karamah.
- 1. Sang ayah yang bernama Abu Sholeh Musa Janaki bermimpi kedatangan Rasulullah saw. Diiringi oleh para sahabatnya dan imam-imam mujtahid. Kala itu, beliau berpesan kepada sang ayah Abdul Qadir, “Wahai Abu Sholeh, kamu akan dikaruniai anak laki-laki oleh Allah Swt. Anak itu anak kesayanganku dan kesayangan Allah Swt. Ia akan mendapatkan pangkat yang tinggi dalam kewaliaan sebagaimana aku dalam pangkat kenabian”.
- 2. Selain Rasulullah saw. Abu Sholeh juga kedatangan para nabi-nabi yang lain, menyampaikan kabar gembira kepadanya bahwa ia akan dikarunia seorang anak laki-laki yang akan menjadi Sulthanul Auliya. Dan semua wali dan imam-imam yang dimaksum berada dibawahnya. Siapa saja wali yang tunduk padanya akan naik pangkat kewaliaanya. Sebaliknya, jika ada wali yang tidak mau tunduk padanya akan dilepas kewaliaanya oleh Allah Swt.
- 3. Tidak ada yang dilahirakan pada malam kelahiran Syaikh Abdul Qadir di negara Jailan, kecuali semuanya laki-laki. Jumlahnya ada 1.100 dan semuanya menjadi wali agar menjadi pengiring kewaliaan Syaikh Abdul Qadir Jailani.
- 4. Syaikh Abdul Qadir sejak dilahirkan tidak mau menyusui kepada ibunya pada siang hari di bulan Ramadhan. Sedangkan itu menyusunya beralih kepada waktu berbuka puasa. Sebagian ulama mengatakan bahwa sejak bayi, Syaikh Abdul Qadir telah menjalankan puasa.
- 5. Di pundak Syaikh Abdul Qadir Jailani ada bekas telapak kaki Rasulullah saw. Itu tak lain adalah bekas telapak kaki Rasulullah saw saat akan naik ke atas buroq pada malam isra-mi’raj.
- 6. Jin takut mendengar nama Syaikh Abdul Qadir Al Jailani, ada seseorang dirasuki jin kemudian dibawa kepada beliau, sebelum tiba dirumahnya, ternyata orang tersebut telah sembuh. Karena jin yang merasuki takut saat mendengar nama Syaikh Abdul Qadir Al Jailani.
- 7. Syaikh Abdul Qadir saat ada di sawah melihat seseorang menangis karena padinya dimakan oleh burung-burung. Kemudian Syaikh Abdul Qadir memerintahkan angin dan berucap, “Wahai angin turunkan semua burung-burung itu, penggalah kepalanya”. Burung-burung itu jatuh dan satu persatu padi dikeluarkan dari perut isi burung dan dikembalikan pada sang nenek. Kemudian Syaikh Abdul Qadir kembali berdo’a kepada Allah Swt agar burung-burung tadi bisa hidup lagi. Alhasil, burung-burung itu kembali terbang.
- 8. Abdul Qadir Jailani pernah didatangi oleh 100 ulama untuk mencoba menandingi kemampuan beliau. tibalah 100 ulama tersebut di rumah Abdul Qadir Jailani. Mereka dipersilahkan duduk, kemudian beliau menunduk dan dari dada beliau keluarlah cahaya terang. Cahaya tersebut lalu menyelimuti hati 100 ulama tersebut, sehingga mereka merasa kagum dan mengurungkan niat untuk memberikan sejumlah pertanyaan karena yang hendak mereka tanyakan sudah terjawab.
- 9. Pada suatu malam, ketika Abdul Qadir Jailani sedang berdzikir, tiba-tiba datang seberkas cahaya dari ufuk timur, Di dalam cahaya itu muncul sesosok tubuh dan berkata, “Wahai Abdul Qadir! aku adalah Tuhanmu! sungguh aku nyatakan kepadamu, mulai saat ini aku halalkan semua barang yang haram bagimu!: pernyataan dari sosok tersebut sontak membuat Abdul Qadir Jailani marah dan terkejut, lanjut beliau membentaknya, “Aku berlindung kepada Allah Swt dari godaan syaitan yang terkutuk! pergilah kau makhluk terkutuk!” Kemudian cahaya terang benderang tadi lenyap menyisakan Abdul Qadir di dalam kegelapan.
- 10. Karamah yang terakhir adalah menghidupkan hewan yang mati. Salah satunya adalah dengan cara menyambung kepala burung yang telah putus. Suatu hari ketika burung tiba-tiba mati sebab terkena jubah Abdul Qadir Jailani saat sedang berwudhu.Melihat itu, Abdul Qadir Jailani membersihkan jubah dan memberikannya kepada fakir miskin seagai tebusan kepada burung yang mati.
Itulah sedikit kisah tentang Syaikh Abdul Qadir Al Jailani meliputi biografi singkat, karya-karya dan karamahnya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu yang baca.
Baca Juga: KISAH JALALUDDIN RUMI SANG SUFI LEGENDARIS
Baca Juga: JALALUDDIN AL – MAHALLI: ULAMA BESAR DAN AHLI TAFSIR
Baca Juga: Kisah Nailah Al-Farafisah, Istri Utsman bin Afwan yang Terkenal dengan Kesetiaannya